Minggu, 13 April 2014

Ini (Bukan) Yang Terbaik

di April 13, 2014 0 komentar
Sarjana. Kata yang (dulu) paling di dambakan setiap orang tua jika anaknya telah menyandang Gelar tersebut. Namun, namanya manusia. Tak pernah ada puasnya. Setelah terpontang-panting menyelesaikan study dengan segala pernak-perniknya dosen (red: di persulit), muncullah harapan-harapan baru lagi  dari orang tua, keluarga, dan atau orang sekitarnya "kita". Harapannya bukan di ucapkan langsung, misalnya "Alhamdulillah, setelah S1 nikah aja ya". Melainkaaaaan, di ucapkan melalui *Sindiran*. -____-
Contoh -Nyata- :
1. Kapan Nikahnya? (khususnya cewek nihhh paling sering di tanya gini). Udah Sarjana kok belum ada yang datang ngelamar? Secara halusnya, "Si Becce udah nikah loh, dah Sarjana pula, suaminya kerja di -iniituini- trus gajinya -segambrenggini-, orangnya cakep, orang tuanya punya -inionoenee-. Dan, bla bla bla.
2. Kerja dimana? Gajinya berapa? *Jrengjreng* | Ini yang paling nyesekin. Semuanya pada tahu. Sarjana artinya orang yang pintar (pemahaman orang dahuoloe kala) dan kalo kamu udah Sarjana dan masih belum kerja (gak bagus juga di bilang Pengangguran), minimal saja kamu Sarjana Hukum (misalnya) lalu kamu kerjanya di Perusahaan Kasur, maka kamu, mereka, dan juga saya masuk dalam kategori Sarjana Gagal. -__-
3. Nggak lanjut S2? Kan, Sekarang S1 udah gak laku tuh? Udah setara SMA | Tahu tidak rasanya itu 'sakit' banget. Sudah ngarep nikah sama Esmud (Red: Eksekutive Muda), kerja pengennya sesuai jurusan dan dapat gaji gede' ehh tahu-tahu nganggur juga udah tahunan di rumah ngerepotin mama sama bapak, dan parahnya di singgung soal S2? S1 aja kerepotan nyelesaiin bahkan ada dosen yang nyeletuk, "Kalopun kamu Lulus nantinya, itu cuma berkat do'a aja bukan karena kamu mampu" #Behik. Ini lanjut S2? Apalagi soal 'biaya', kasian orang tua kan? (Kita pasti masih jadi anak yang gak baik yang nggak mau ngerepotin orang tua) Untuk bayarkan S1 aja, orang tua sampe gadein si "Martin" alias Kambing bunting yang udah lama banget di piara Bapak buat biaya nikah anaknya. Jatuh tempo, Bapak gak bisa ngembaliin uang hasil penggadaian si Martin, dan lalu, dengan berat hati bapak melepas Martin. Cinta memang gak harus saling memiliki memang. Asal si Martin tahu, Bapak cinta banget sama dia. Di tambah anaknya si Bapak (yah kita ini) tahu-tahu jadi pengangguran juga. (__")

Itulah!
Berbagai alasan Pasca Sarjana.

Nah, panjang banget kata pengantarnya padahal saya cuma mau bilang di sini, BAHWASANYA, saya berniat lanjut S2 (udah ada niat nih, alhamdulillah) berkat Bapakku yang ngasi alasan mengapa saya harus lanjut S2. Dan, saya pun mendaftar sesuai sarannya. Bapak selalu menempati Posisi teratas dalam Hidupku, setelah Mama (artinya bukan yang teratas ya?hmm). Tes-nya pun sudah. Malah saya berasa jadi kayak orang cerdas bangeeet gitu pas Ujiannya. Gimana nggak? Kanan kiri-ku, orang-orang pada nengok LJ-ku! Hahaha.

Selasa, 8 Februari 2014.
Pengumuman Mahasiswa baru Pascasarjana UNM Tahun 2014/2015

Atas nama Ulfa Hidayati, S.Pd
---- DINYATAKAN ANDA TIDAK LULUS ----


Isi dada-ku terkoyak. Meringis menahan sakit. Meskipun saya sudah mewanti-wanti ini sebelumnya, tetap saja PERIH, man! :'(
Jangan Salah. Saya nggak lulus, bukan berarti teman-teman yang tadinya NYONTEK juga gak lulus. MEREKA LULUS dan bahkan namanya di puncak teratas, bo'! (Setidaknya saya membuat mereka lulus dengan jawabanku) Grrrrrr!
Seorang laki-laki gak berperasaan mengatakan, "Alhamdulillah, sabar dek. Ini Yang terbaik. Terima ya. Allah pasti akan menggantikannya dengan yang lebih baik insya Allah".
Laki-laki itu, Muhammad Danial Muchtar. #Jhiyyyaaaattttt
Tapi benar adanya. Setelah saya ingat-ingat. Memang saya yang telah berdo'a, "Berilah yang terbaik untukku Ya Allah. Jika saya mampu melanjutkannya di Matematika lagi dan di UNM lagi, maka luluskanlah saya. Jika tidak, gantikanlah Ya Allah dengan Yang Lebih Baik".
Allah menjawab.
"UNM bukan yang terbaik. Yang terbaik ada di tempat lain. Tunggulah! Sabarlah!"


Sabaaarrrr!!! :) :) :)
 

Lyu Fathiah Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review