Rabu, 31 Oktober 2012

Happy Birthday Ulfa "21th"

di Oktober 31, 2012 2 komentar




Kak Tity: (00:03:38) "Selamat milad sayang, jadi manusia yang lebih baik lagi, lebih beriman, dan jadi anak yang berbakti"

Kak Dedhy: (00:05:12) "Selamat Ulang Tahun, semoga panjang umur, mudah rezeki, dan sukses selalu. Aamiin"

Kak Fuzah: (00:08:52) "Met Ulang Tahun, Ulfa. Kullu am wa anti bikhair"

Muhammad Nurzaman :(00.26:57) " Haappy Birthday.. Ultahko pale, jangan lupa kue'ku...!!!"

Kak Irfan: (02:18:33) "Selamat tambah dek. Barakallahu fi umurik. :)"

Aisya Istiqomah: (02:56:04) "Izinkan di 1/3 malam ini, di tengah kesyahduan hening paling damai, untuk mengucapkan "Selamat Hari Lahir, Ukhti" Dan pada Rabbul Izzati ku pinta doa, "terimalah doa2 sahabatku Ulfa Hidayati" Maka 'Aamiin'ku menyertai pada setiap doa kebaikan yang kamu panjatkan, Fa. :) Fighting!! ^^ Sayang dirimu. >_<v. Dari Temanmu, Aisyah."


Aku terperanjat ketika membaca sms-sms ini ketika terbangun. Selamat Ulang Tahun? Sayakah yang ulang tahun? Kemudian ku liat kalender hapeku dan memang benar, pagi ini 30 Oktober (akibat malas liat kalender). Ulang tahun ku di ingatkan oleh teman-temanku, sahabat-sahabatku. Ckckck,kenapa aku sendiri sampai lupa hari lahirku? Kak Fuzah menegurku, "Kamu tuh harusnya hargai mama'mu yang telah melahirkan kamu di hari itu. Tapi, kamu malah lupa" Memang benar kata kakakku yang 1 ini. Harusnya aku mengingatnya bukan karena ini menjadi hari jadi ku yang harus ku rayakan sambil lempar balok sana-sini (Hahaha), tapi lebih pada menghargai mama yang telah bersusah payah mengalami  rasa sakit ketika kontraksi bermula dari rahim dibahagian atas, lalu merebak ke bagian atas tulang kemaluan. Lama-kelamaan kontraksi akan menjadi teratur, serta kesakitannya semakin kuat.  Keluar cairan jernih, berwarna putih kekuningan, dan banyak jumlahnya. Ini adalah air ketuban yang pecah. Dari vagina, keluar lendir bercampur darah. Tidak sampai di situ. Mama harus melewati 3 Fase, yang SANGAT MENYAKITKAN. 
Fasa 1: Bermula dari tanda-tanda persalinan dan berakhir ketika pembukaan mulut rahim sudah lengkap. Seiring dengan terjadinya kontraksi, mulut rahim membuka secara perlahan. Sebagai panduan, pembukaan jalan lahir biasanya diukur dengan sentimeter (cm). Misalnya, pembukaan 3 bererti mulut rahim sudah membuka sebesar 3 cm. Pada pembukaan 8, Mama sudah memasuki tahap peralihan. Pada tahap ini, kontraksi sudah agak cepat dan jaraknya lebih pendek, yaitu setiap 2 menit. Pada waktu ini, kepalaku sudah berada di jalan lahir dan mulut rahim hampir membuka penuh. Tetapi, Mama belum boleh meneran, walaupun kepalaku sudah mulai menolak. Kalau dipaksakan juga, ia akan menyebab kan laluan kelahiran terkoyak. Meneran hanya boleh dilakukan apabila pembukaan mulut rahim sudah sempurna, yaitu 10 cm. Banyak sekali calon ibu yang tidak dapat menahan kesakitan pada waktu ini.  anda tahu berapa lama Mama dan seluruh Ibu di dunia merasakan tahap ini? Meski berbeda-beda namun rasanya tidak pernah berbubah. tetap berbeda untuk kelahiran anak. Untuk kelahiran anak pertama, biasanya, kontraksi akan berasa diantara 5-24 jam. Tetapi, bagi kelahiran anak kedua, kontraksi akan berlaku lebih cepat, iaitu 2-6 jam. Meski sedikit lebihnya, namun tetaplah Mama menderita. :'(


Fasa 2: Bermula dari saat pembukaan mulut rahim secara penuh hingga kelahiranku. Ini adalah pengakhiran bagi “perjalanan” ku. Aku sudah bersedia untuk dilahirkan. Mama pun sudah boleh mulai meneran. Untuk memudahkan proses pengeluaran kepala kepalaku, proses meneran haruslah serentak dengan datangnya kontraksi. Makanya, katanya Mama mendengarkan nasehat Dokter agar segala-galanya berjalan dengan lancar. Biasanya, tahap ini akan berlangsung sekitar 2 jam, namun lebih cepat jika Mama memang benar-benar sudah siap. Jelas. Mamaku orang yang kuat jadi dia akan selalu siap kapan saja.
Pada saat proses kelahiran berlangsung, perineum (antara anus dan vagina) akan meregang dan cenderung merobek. Ketika ini terjadi, doktor menggunting perineum mama agar robekannya teratur. Katanya juga biasanya, setelah kepala bayi mula terlihat, secara automatik ia akan meluncur sehingga bahu dan bahagian tubuh lainnya akan meluncur keluar dengan mudah. sebentar lagi aku akan lahir.

Fasa 3:

Bermula dari kelahiran hingga keluarnya plasenta. Tahap ini biasanya berlangsung selama 20 menit. Pada waktu ini, Mama masih mengalami kontraksi. Malahan, kontraksi tersebut akan memudahkan keluarnya plasenta. Pada keadaan ini mama masih di minta untuk meneran. Tidak lama dokter “menekan” dibahagian bawah perut mama katanya untuk mengetahui apakah plasenta sudah lepas atau belum. Setelah plasenta “keluar”, dokter lalu melakukan penjahitan perineum. Ini hanya akan dilakukan jikalau pengguntingan perineum ada dilakukan sebelum ini atau atau ada robekan di perineum yang berlaku secara spontan.

Daann, Mama menjadi Ibu dengan 2 anak. Aku Pun Lahir. :D


Bayangkanlah, untuk melahirkan aku saja mama harus mengalami masa sulit seperti ini dengan segunung rasa sakit yang tak tertahankan. Belum lagi ketika aku masih ia bawa terus dalam perutnya sementara aku yang di dalam perut mama, masih saja bandel. Menendang sana sini, meminta ini itu, bahkan selalu bersikap manja dengan tetap tertidur tanpa sadar aku akan menyiksa mama. Sangat menyiksa.


Sebelumnya, aku jarang sekali menerima ucapan Ulang Tahun. Mama pernah bilang, "Mama tidak mau membiasakan kalian menerima Ucapan Selamat Ulang Tahun karena pada dasarnya itu akan membuat kalian lupa akan sebuah kematian yang semakin dekat". Benar adanya. banyak pula teman di hari kemarin yang memberi nasehat demikian.
Tak sempat mengingat lebih jelas. Ketika aku berusia 7 tahun, aku menerima ucapan "Selamat Ulang Tahun" dari Nenek. Waktu itu aku di beri hadiah sebuah kalung cantik dan lucu (Kalungnya dah hilang). Aku sangat bahagia waktu itu. Meski mama, masih ingin aku bermuhasabah di usia yang masih sangat dini untuk menjadi Ulfa yang Solehah. Tapi, itulah Mama. Kata Nenek, ketika itu Mama masih belajar menjadi Ibu yang yang bisa memahami psikologi usia anak. Kenapa? Karena Mama sejak kecil sudah tinggal terpisah dengan nenek dan tinggal di Pesantren. Dari sinilah, mama menjadi sosok yang sangat dewasa dan tidak sempat merasai permainan anak kecil yang menggembirakan. Saya tidak menyalahkan karena pada masa itu anak perempuan benar-benar di jaga (tidak seperti sekarang).

hah, rasanya mataku nyaris berair lagi. Ckckck
Tahun 2009 lalu, Ulang Tahunku juga di rayakan dengan cake sureprise dari 2 Sahabatku Eka dan Ani ketika di farmasi dulu. Inilah Kue ULANG TAHUN pertamaku. Aku merasakan hal ini di usiaku 18 Tahun. 17 Tahun ku, ku lewati di masa MA dengan lemparan telur, siraman air yang di campur dengan terigu, pewarna, dan pasir serta minuman berwarna ke baju seragam sekolahku. Waktu itu aku sangat marah karena aku justru merasakan sweet 17ku dalam keadaan kotor belongkor begitu. Huh. Tapi itulah Sahabat-sahabat MA ku. Masih saja membuatku tersenyum meski marahku sudah nyaris memecahkan pembuluh darahku (Lebay).. ckckck

Di usia 21th ku kali ini aku justru melupakannya. Bersyukur karena aku masih menerima ucapan dan doa yang sangat berlimpah di hari itu. Selasa, 30 Oktober 2012 menjadi sangat special buatku. Aku melewatinya dengan kakak baru ku yang setahun lalu aku dengannya masih sangat tidak saling mengenal. :D
kami ketika itu masih sangat Canggung. Wajarlah karena dulu otakku masih di kerumuni dengan pijakan bahwa Mahasiswa Kedokteran itu AROGAN dan aku tak menyukainya. Terlepas dari efek-efek korban gosip, aku memang masih sakit hati karena tidak bisa jadi dokter makanya aku pantang berteman dengan anak kedokteran. tapi, semuanya terpecah ketika dari sini kak fuzah menampakkan wajah ramahnya. Terima Kasih kak.

kak fuzah ngajak jalan sembari nanti katanya kita pergi foto. Sialnya, dompetku ketinggalan di rumah jadi hasilnya aku harus membujuk kakakku agar mau meminjamkan aku uangnya. Hanya Rp. 30.000 ku dapat. Gak Masalah lah buatku asal aku ada uang pulang. Menuju Rusun, aku terpikir sejenak. Sejak kapan aku dan kak fuzah sampai sedekat ini? Kenapa? Dia jauh dari sama denganku. Apa yang membuat kami selalu bisa saling merindukan? Kak Fitrah Zulfikar bilang "Kecocokan di awali dengan Perbedaan". Tetap sekali kak fitrah (andai aku bisa bilang gini di depanmu kak). Mungkin karena perbedaan-perbedaan itulah yang mencocokkanku dengan kak fuzah. Aku mengiranya kak fuzah sudah sampai di rusun ketika aku sampai dan ternyata tidak. Aku harus menelponnya berkali-kali, sms juga berkali-kali karena dia masih belum di kamar. Perjalanannya dari Barombong tempatnya kini co-ass sangatlah jauh dan meletihkan. Harusnya kak fuzah istirahat saja dari pada harus menemaniku jalan lagi. Kak Irfan bilang "Kalo kak fuzah itu sering diajak jalan orang yang tambah tua.Ndak bmaksud merayakanato gimana.tapi, menurutnya ada kondisi psikologis tertentu sehingga senang dia kalau di ajak jalan". Mantap kan? Iyya, sangat Mantap. KAKAK YANG BAIK. KAKAK YANG SEMPURNA. :)

Setelah makan bersama, curhat-curhat (Ritual berdua yang tak bisa di tinggalkan ketika bersama), kak fuzah ke Graha media, milih beberapa buku. Aku pun merekondedkan beberapa buku yang menurutku bagus special for "Edelweis terakhir" dan itu menjadi bukti cinta yang terpendam dari MIMPI YANG TAK KESAMPAIAN menjadi ANAK PECINTA ALAM. Hahaha..
Di kasir, kak fuzah meminta tolong. "Bisa tolong pesankan takiyaki? Mauka belikan kak Nurul" Katanya. Aku sih manggut dan mau saja. Meski aneh, biasanya ini kakak gak pernah minta tolong gini. Palingan dia bilang "nanti kita pergi sama-sama" dan itu tetap tidak membuatku curiga, Hehe.. Ini akibatnya karena aku terlalu percaya padanya. Setelah berada di pinggir jalan, kakakku ini mengelurkan sebuah kado "Teddy Bear" dari dalam kantongan Album yang tadi di belinya. Syok berat. Untung saya tidak jantungan. Sesaat saja ingin pula air mataku jatuh tapi masih mampu ku tahan karena sudah tidak tepat menangis di pinggir jalan dalam keadaan cuaca sangat panas. Nda lucu pokoknya. Hanya bisa memeluknya dan mencium pipinya. Makasih kakak.. Kalau Mr.Simplee akan merasa tersiksa saat kamu nantinya pulang karena kamu telah meninggalkan banyak jejak dalam sudut hidupnya, maka aku pun akan merasakan yang sama dengannya kelak. Hanya saja persoalan rasa yang berbeda. Siap tidak siap itu akan terjadi kak. Di angkutan umum lah aku membuang segenap perasaan haru ku. Tak peduli lagi bagaimana penumpang lain menatapku yang sesenggukan sambil memeluk teddy bear yang tersenyum. Sangat berlebihan untuk bersikap seperti ini, tapi maafkanlah saja karena aku merasa sangat beruntung memilikimu kak. Kau selalu mengajariku banyak hal. Tentang menjadi anak yang baik, sopan, menjadi muslimah, mengajari ilmu agama, mengajari ilmu medis, dengan sabar kau juga menjawab semua pertanyaan-pertanyaanku. Dengan sabar kau mendengar curhatanku. Dengan ikut berbahagia ketika ku ceritakan hal-hal lucu, dan aku yang tak pernah bosan mendengar celotehan-celotehanmu yang penuh warna. Tentang budayamu kamu bercerita, dengan keluargamu kamu merindukan, dengan bahasamu kamu menyikapi rasa suka, dengan akhlakmu kamu mengajarkan, dengan akhlakul karimahmu kamu menasehati, dan dengan sikap lemah lembutmu nan penuh kasih kamu memberi sebait doa, nasehat, dan harapan padaku "Makasih banyak juga ulfa sayang.. Met Ulang Tahun. Maaf gak nyempatin di bungkus kadonya.. Huhuhu.. Tambah dewasa, tambah lemah lembut ya.. Aamiinn".. Aku akan semakin semakin merindukanmu. Sangat. Merinduimu, mencintaimu, dan merasai keindahan waktu yang lewat bersamamu dalam dekapan waktu yang ku hambat dengan memoar indah yang tak pernah terbias oleh amarah. Ku titipkan salam rinduku pada Robbul Izzati. Ku sampaikan rasa sayangku pada sebilah pena akan pergulatan rasa yang baru iniku temukan dari seorang sahabat yang penuh dengan perbedaan. terima kasih banyak kakakku.. Terima Kasih banyak.. Untuk orang yang memperkenalkanku denganmu juga ku haturkan banyak terima kasih.. chommal chommal chommal, gumawo..!!! :'(

"Kau mencintaiku seperti bunga mencintai Titah Tuhannya, tak pernah lelah menebar aroma mekar. Kau mencintaiku seperti Matahari mencintai titah TuhanNya, tak pernah lelah menebar cerah cahaya, tak pernah lelah menghangatkan Jiwa"..
Makasih Kakakku..


Rabu, 31 Oktober 2012, 21:53.
-ul fa-

Sabtu, 27 Oktober 2012

Pelatihan Remaja Putri #Part 2

di Oktober 27, 2012 0 komentar
Di hari kedua Pelatihan ini, saya agak terlambat bangunnya!
malam tadi memang tidurku tidak terlalu nyenyak di karenakan kamar yang penuh nyamuk. Seperai kasur yang putih iu ku lihat paginya sudah ada beberapa bercak darah nyamuk yang mungkin kepencit gerakanku ketika tidur. Hmm, maaf. Tapi, saya tidak salah wahai nyamuk. :D

Karna saya dan kak Sidar adalah peserta yang terlambat registrasi kemarin, makanya pagi ini saya di minta untuk menyetor foto ukuran 3x4 2 lembar. Maka keluarlah kami berdua mencari tempat cuci foto kilat. Kebetulan kami bertemu Ibu Jannah dan melihatku sekilas lalu mengatakan "Miripnya mamanya inie" Sembari tersenyum padaku. Tentu saja, saya membalas senyum itu dengan lebih manis Ckckck!!!

Materi pertama di bawakan oleh AG.KH.Sanusi Baco, Lc. Rentetan ilmu beliau sampaikan pada kami. Beliau berpesan, agar kami para perempuan ini jangan mau begitu saja menyukai laki-laki dari tampilan luarnya saja. Benar juga sih, apalagi zaman sekarang ini ada begitu banyak pergaulan yang beraneka macam yang bisa saja membuat kita kehilangan pegangan. Mengikuti arus perjalanan kehidupan yang kita sendiri tidak yakin akan mengalir ke mana.
Gurutta bilang, perempuan itu tidak mesti harus menampilkan kecantikannya. Setiap perempuan sudahlah pasti cantik, yang membedakan adalah Kesholihannya saja.

Senin, 22 Oktober 2012

Pelatihan Remaja Putri; #Part 1

di Oktober 22, 2012 0 komentar
           Pukul 17.15 menit saya sudah berada di pelataran BALAI DIKLAT KEMENAG. Di sinilah saya akan menerima segunung ilmu yang tak ku sangka, yang tak ku pikir sebelumnya. Bapak awalnya cuma bilang kalau Pelatihan ini untuk mewakili saja PC. Muslimat NU Kab. Maros, kebetulan memang saya lagi free saja dari kegiatan kampus. Mama masih menemaniku karena memang baru kali ini saya mengikuti pelatihan yang di adakan oleh Muslimat Nahdlatul Ulama. Bersyukurlah karena saya sedikit di mudahkan karena datang terlambat 3 jam dari waktu chek in yang telah di tentukan para panitia.
Ternyata Ibu Khofifah sudah memberikan sambutan dan itu artinya sudah sangat terlambat untuk mendaftar sebagai peserta. Memang awalnya niatku hanya untuk mengikuti apa yang Bapak dan Mama perintahkan sahaja. Alhamdulillah aku bilang. Segunung ilmu itulah aku temukan di sini.
         LUCU.
Ya.. Sangat Lucu karena Tema Kegiatan ini adalah "Kursus Pra-Nikah bagi Remaja Putri Muslimat Nahdlatul Ulama".. Haha!!!
Saya pun tertawa terbahak-bahak ketika pertama kali melihat tema kegiatannya di sepotong spanduk. "Masya Allah ya," Kataku sambil nyengir tidak jelas. Di balik kaca spion pun ku lihat Bapak pun tersenyum menahan tawa. Aku tahu dia pun ingin tertawa geli dengan kegiatan ini mengingat saya yang mmg sih masih gadis. Hahaha..!!!

Malam ini adalah materi pertama yang saya dan kak sidar terima. Materi pertama tentang *Kebijakan Pemerintah Untuk Membentuk Keluarga Sakinah, Mawaddah, dan Warahmah*. Judul materinya pun tak menarik perhatianku sama sekali. Apalagi isinya. Tapi, SALAH itu BENAR. Saya salah karena terlalu cepat menghujat. Materi yang di berikan keren sangat. Bapak Pematerinya memberikan penjelasan bahwa Pernikahan itu tidak hanya mempertemukan 2 hati, tapi juga guna membentuk para Pelaku/Tokoh dalam Rumah Tangga itu meraih Sebuah keputusan Sakinahkah pernikahan kita, Mawaddahkah yang kita ciptakan, Warahmah kah yang kita bina?. Atau sama sekali tidak semua?
Di materi ini saya mendapat titik temu. Pernikahan yang Sakinah di bagi menjadi 4 Jenis;
1. Pra-Sakinah dimana dalam keluarga ini sama sekali rancu keluarganya. Tidak ada agama, buku nikah (kumpul kebo), materi/finansial, kebutuhan pangan,pokok dan rekreasi pun semua tidak ada, sampai pada riwayat pendidikan yang hanya tamatan SD. Inilah Jenis pernikahan Pra-Sakinah.
2. Sakinah 1. Pernikahan yang sedikit lebih baik. Agama ada, buku nikah ada, apalagi pernikahan sudah sah menurut agama dan negara. Jenjang pendidikan setingkat hanya pada SMP/MTs Hanya saja masalah Agama, pernikahan ini masih jauh dari kata BAIK. Namun, mereka sudah tergolong Sakinah 1.
3. Sakinah 2. Sama halnya dengan Sakinah 1, namun di sini pernikahan mereka berada pada jenjang pendidikan setingkat SLTA/SMA saja. Agama mereka juga sudah baik, terutama pada kebutuhan finansial.
4. Sakinah 3. Ini pun sama dengan sakinah sebelumnya, namun mereka kurang mampu dalam membuat anak-anak mereka berhasil.
5. Sakinah Plus. Inilah yang sempurna. Sempurna bukan dalam artian tidak memiliki masalah. Bukan. Tapi, mereka mampu menjaga keutuhan dalam hal dunia dan Agama.
Simple itu Bahagia...!!!!

Materi kedua tentang "Menciptakan Cinta dan Kasih Sayang". Geli sekali dengan ulah Ibu Jannah dalam menyampaikan materi karena sangat geol bahasanya di campur adukkan dengan guyonan bugis-makassarnya, dan selanjutnya di izinkanlah berbicara Ibu Azizah Aziz. Seorang Ibu yang berhasil menciptakan keluarganya dalam taman surga.
Anak pertamanya adalah Anugerah buatnya. Kelas 1 SMP sudah mengamalkan Tahajjud tiap hari, dhuha, sampai puasa Senin-Kamis. Sang Ibu pun terkaget. "Kok bisa?" Katanya heran.
Maka sang Ibu ini pun mendatangi sekolahnya dan berterima kasih pada para guru karena membuat anaknya sedemikian Solehnya. Apa yang terjadi? Sang Guru mengatakan bahwa mereka pun sangat takjub dengan pribadi Andri. Setelah di tanya, menurut pengakuan sang anak kenapa dia seperti itu karena mereka belajar dari orang tuanya di rumah. SUBHANALLAH.
Ibu Azizah pun mengaku.
Awal menikah, dia selalu jengkel dengan suaminya yang selalu mengganggu tidurnya karena Dsikir dan suara ngajinya yang besar dan menggema. Memiliki suami yang pendiam tidak selamanya membosankan karena dari sanalah Ibu Azizah mengajar dirinya. Mengajar dirinya Tahajjud, dhuha, bahkan belajar melihat sisi positif suaminya di samping sifat dingin dan pendiam sang suami. SOLEH, TAAT. Itu Modal terbaik Rumah Tangga.
Suaminya selalu terbangun pukul 03.00 pagi dan menenggelamkan dirinya dalam sajadah sampai pukul 06.00 pagi. Siapa di antara kita yang sanggup? Adakah di antara kita yang mampu seperti ini? Saya Jamin, ada. Insya Allah. :)
Materi ini menyadarkan saya yang selama ini terlalu Takut dan itu ketika menikah kelak. TERIMA APA ADANYA SUAMI kita, SALING TOLONG MENOLONG, dan HARGAI USAHANYA. JANGAN BANYAK MENUNTUT.


Sekiaaannnnn!!!!
Tunggu, *Pelatihan Remaja Putri; #Part 2* :D

Jumat, 19 Oktober 2012

Masih Sakit

di Oktober 19, 2012 0 komentar
Tidak banyak.
Hanya ingin mengeluh kalau saat ini masih saja sakit.
Allah..!!!
Tenggorokanku saki.. :'(

Selasa, 16 Oktober 2012

I Believe

di Oktober 16, 2012 4 komentar
Labbaika Allahumma Labbaik, Labbaikallahumma Labbaik...
Selamat datang Para Tamu Allah, di TempatNya, di RumahNya, yang Suci.
Kalian adalah manusia-manusia beruntung yang sengaja Allah pilih untuk kali ini bisa menunaikan Rukun Islam yang ke-5. Semua mata kini tertuju pada kalian. Setiap tubuh yang melihat kalian menenteng koper Orange, sebuah beg kecil tergantung di leher kalian, sebagai tanda kalianlah Para Tamu Allah di 1433 H kali ini. 
Relief Ka'bah
Kami hanya tersenyum melihat kalian, sembari menelan liur, kami juga ingin seperti kalian. Muslim mana yang tidak mengharapkan hadiah istimewa dari Allah itu. Kita semua tahu, yang memberangkatkan kita ke Tanah Suci, bukanlah harta, materi, tapi Izin dari Allah. Ketika kemarin mendapatkan kesempatan ke Asrama Haji, mataku tertuju pada Relief Ka'bah yang berada tepat di tengah-tengah Asrama haji. "Wow, beginikah ka'bah itu Ma?" tanyaku spontan pada Mama. "Ini gak ada apa-apanya. Ketika kelak, kamu melihat ka'bah yang asli.. kamu tidak akan bertanya lagi pada siapapun untuk meyakinkan dirimu tapi kamu hanya langsung bisa merasakan air matamu kini telah tumpah". "Mungkin. Tapi, bagaimanakah rasa itu Ma?" tanyaku lagi. Kini Mama, Bapak, tak menjawabku. Mereka mungkin sudah teralih perhatiannya pada Aula, tempat berkumpulnya para jemaah. Salah satu keuntungan ku karena Bapakku adalah salah 1 pegawai KEMENAG Maros. Ini sudah bisa ku rasakan. Bukan karena apapun, tapi setiap tahunnya, musim haji bisa aku lewatkan di Asrama Haji. Tidak semua orang bisa memasuki tempat ini apalagi ketika Para Calon Jemaah sudah berada di sini. "Wow.." sontak aku berdecak kagum melihat para calon jemaah sudah berpakaian rapi dan memakai tanda pengenal masing-masing. Sempat aku di tegur karena suaraku terlampau besar kalau hanya ingin mengekspresikan kekagumanku. Sama seperti  tahun sebelumnya, bersama sepupuku Sidar, kami melewati hari ini penuh antusias. Lain lagi, tahun ini kedua orang tuanya akan berhaji juga. Itu bedanya dengan tahun sebelumnya.
Berpose di Depan Relief Ka'bah
Sebenarnya hari ini kepalaku agak puyeng, badan juga masih demam tinggi tapi saya tidak mau Tahun ini aku lewatkan hanya dengan alasan sakit. Melihat mereka yang pergi haji seperyi sebuah kekuatan tersendiri untukku. Membayangkan di antara puluhan orang yang memadati Asrama Haji ini ada diriku yang juga kini sedang mendengarkan arahan dari Panitia. "Ma, mauka juga" kataku pada Mama. "Berdoa saja. Insya Allah kalau sudah ada niat, akan di berikan juga kesempatan". Tapi kata-kata dari Mama-ku itu tidak cukup untuk membuatku tenang. Saya masih saja mengulang kata yang sama berkali-kali sampai Sidar pun mungkin sudah nyaris mati kebosanan mendengarkan kata-kataku. Mianhe!!!
Aula tempat para jemaah itu berkumpul, kami di batasi sebuah pagar besi. Ini mencegah para pengunjung, baik itu para petugas pengamanan, pedagang, maupun orang-orang yang mendapat kesempatan ke tempat ini  secara cuma-cuma seperti aku bisa menerobos masuk mendekati para jemaah. Namun, meski demikian kami masih bisa berinteraksi dengan mereka.
Calon Jemaah
Salah seorang ketua regu jemaah mendekatiku dan memberiku sebotol madu. "Wah,makasih pak" kataku. "Iyya nak,sama-sama" Katanya. Aku benar-benar berlimpahan rezeki. Sebelum berangkat semua jemaah di beritahu bahwa tidak boleh membawa makanan, minuman, dan alat-alat sembarang. Karena banyak dari mereka yang membawa madu lebih, maka sebagiannya pun di berikan pada kami. Alangkah beruntungnya diriku yang sedari tadi bertengger di pagar besi ini. Sudah banyak sekali makanan, minuman, yang di berikan padaku. Meski aku sudah berkali-kali menolak tapi mereka selalu bilang "Kalau kamu tidak ambil, lalu ini mau di apakan nak? Sudah ya, ambil saja. Anggap ini sedekah" Kata mereka. 
"Hmm,baiklah. terima kasih banyak ya Pak. Oia, kalau sampaiki di tanah suci. Do'akanka juga nah Pak,mudah-mudahan bisaka juga ke sana kasian" Kataku merengek bin berharap. Percuma ketemu mereka kalau tak titip doa. Mereka sudah mau berangkat. Seperdua usaha mereka naik haji sudah bisa di hitung dari sini. Ckckck!!!

Sidar dan Relief Ka'bah
Namun, kebersamaan dengan para calon jemaah ini sebentar saja. Mereka sudah menuju mesjid untuk menunaikan sholat dsuhur sebelum berangkat ke airport. Yah, tak apalah. Sebelum mereka pergi aku segera meminta Bapakku untuk memberitahukan temannya yang akan berangkat haji untuk mendo'akan aku. Sekali lagi, aku menggunakan kesempatan ini baik-baik untuk di do'akan. Kali ajha memang tahun depan adalah rezekiku? Siapa yang tahu kan? Ckckck..
Beruntung aku yang masih memegang peranan penting soal GILA FOTO, maka aku juga tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku meminta adikku untuk mengambil gambarku ketika berada di reliefnya Makam Ibrahim. Wahh, rasanya saja sedemikian indahnya. Apalagi jika benar-benar aku sudah berada di sana. Ya Allah, akankah Kau mau menerima do'aku, harapanku untuk berangkat Haji Tahun Depan? :(
Rombongan Jemaah haji keloter 34 pun berangkat. Kini, kami hanya sisa menunggu Keloter 35. Rombongan     itu juga termasuk kedua orang tuanya Sidar. Kami juga sempat mengantar ke kamar mereka. Indah sekali Ya Allah. Indah sekali. :(
Sayang sekali, kenikmatan di kamar para calon jemaah haji ini tidak bisa aku nikmati lama-lama karena aku merasa suhu badanku sudah sangat tinggi. Sidar pun mengecek badanku dan katanya ini sudah sangat parah. Demamku benar-benar membuatku tersiksa. Aku sudah tidak bisa lagi merasakan keindahan di sini.
Sebelum pamit, aku menuju kamar tante dan om-ku. Kembali aku meminta mereka untuk mendoakanku sekiranya tahun depan aku juga bisa mendapatkan kesempatan itu. Meski rasanya itu mustahil mengingat kini Maros memiliki 4000an lebih Calon Jemaah yang masih dalam taraf daftar tunggu. Termasuk nama-ku dan kakakku yang berada di urutan ke 4000an. Memang mustahil tapi saya akan tetap berdo'a, semoga keajaiban itu datang. Alasan kenapa aku ingin cepat-cepat pergi, karena aku ingin orang tuaku melihatku berangkat. Dari urutan namaku saja, sudah hampir sekitar 10 tahunan aku harus menunggu untuk berangkat haji. Siapa sangka kalau orang tuaku tidak bisa menemui hari di 10 tahun yang akan datang itu. 
Namun, semuanya kembalikan saja padaNya. Allah itu tidak pernah tidur. Allah juga Maha Tahu. Meski inginku begitu besar, tapi Allah jualah yang akan menentukan waktu terindah mana yang akan aku temui untuk menuju RumahNya.
Kalau kak Fuzah sendiri memberikan pendapatnya, "Kali saja kamu berangkat nantinya justru sama suami kamu" Komentarnya. "Hahaha,ada ada sja kamu kak.. Justru aku ingin berhaji sebelum menikah agar aku tak meninggalkan anak dan suamiku selama aku berhaji". Pendapatku terbilang ekstrem juga. Gak mesti gitu juga kali fa..ckck.itu kataku dalam hati.
Entah bagaimana saya dan rezeki saya nantinya, saya tetap berharap TAHUN DEPAN SAYA BISA BERHAJI. INSYA ALLAH.
AYO ULFA, TERIAKKAN MIMPI KAMU. ALLAHU AKBAR.!!! :D
Mimpiku terlampau jauh memang,.
Tapi lagi dan lagi, aku percaya Allah akan selalu mendengarku. Dia tidak pernah tidur.
Meski malam tadi adikku menyelahi impianku dan berdoa "Semoga TAHUN DEPAN kamu MENIKAH".. Glegeekk,,Do'akan aku berhaji Tahun depan. Bukan Menikah.. :(
Kali ini, kedua orang tuaku dan adik-adikku hanya bisa tertawa.
Tak apalah!!!
Aku akan tetap berdo'a dan berharap, semoga tahu depan aku bisa berhaji.
Aamiin, Allahumma Aamiin!!!
Percaya saja.
Karena Allah sendiri bilang "Tidak ada yang bisa mengubah nasib suatu kaum, kecualii dirinya sendiri". So, apa yang harus aku takutkan dan aku ragukan?
Kalau saja Allah yang mengatakan demikian, maka tidak ada lagi alasan untuk ragu.

Ulfa, Percaya!!!
:)

Rabu, 10 Oktober 2012

I Will Forget You

di Oktober 10, 2012 0 komentar
Saya memang cemburu. Saya memang menyukaimu.
Menyukai dirimu yang kini sedang mengejar cinta yang memenuhi pusaran waktumu. Maaf, tapi seharusnya pertarungan kita tidak ku mulai hanya karena ego karena itulah kenapa kini aku menyukaimu. Namun, hujan kemarin itu adalah terakhir kalinya aku menitikkan air mata karenamu, terakhir kalinya mengejarmu, terakhri kalinya peduli denganmu.
Kamu pikir sulit buatku?
Haamm,iyya memang itu sulit tapi aku pasti akan melupakanmu.
Meski mungkin itu membuatku harus merobek kontrak perjanjian yang memberiku kesempatan menyukaimu.
Ketika cinta yang 1 hilang, maka cinta yang lain akan datang.
Bukan mengharapkan itu hanya saja kamu tak perlu khawatir denganku.
Biarkan saja aku berjalan sendiri sekarang dan ku mohon jangan memintaku untuk menyukaimu lagi...!!!


*Terinspirasi dari sebuah lagu



Sabtu, 06 Oktober 2012

Bersama Salju

di Oktober 06, 2012 2 komentar
Bagaimana ya memulainya?
Sepertinya aku jatuh hati ketika satu helai bunga sakura jatuh tepat di atas kepala ku. Meskipun itu hanya sekedar waktu sang bunga gugur, tapi ini terasa special karena kamu memberikan senyummu ketika semua orang mengatakan aku tak pandai dalam hal berteman. Yah, aku akui itu karena memang aku selalu menganggap kalau aku ini hanya akan diam saja ketika berteman dengan orang-orang. Meski demikian aku juga memiliki teman kok. Sapu, pel, dan bunga di taman sekolah kita itu adalah sahabatku. Menjadi teman ketika semua orang menjauh dariku, ketika semua tak mengerti kalau aku hanya anak gadis yang pemalu. :)


Berada di belakangmu ketika di kelas itu adalah hal terindah. Karena aku mulai nakal. Semenjak kamu duduk di depanku, aku hanya selalu menebak kamu lagi ngapain tanpa harus melihatmu dan memperlihatkan padamu kalau aku tersenyum ketika mendapati mu menguap. Hmm, kamu jangan malas-malas belajar. Aku akan membantumu ketika kamu merasakan kesulitan. Kita akan terbang bersama meski kamu hanya memiliki sepotong sayap.
Kaki ku akan melangkah jika kamu jenuh mengayuh langkahmu. Tanganku akan menggenggam ketika kamu merasa tanganmu lelah menggapai. Mataku akan memancarkan sinar ketika mata mu mulai berembun karena merasa jenuh. Dan, aku akan menjadi sebelah sayapmu yang masih mencoba tumbuh.

Waktu itu berawal dari elokan pertamaku. Melirik sebentar saja, aku sadar aku kini benar-benar melihatmu. Kalau dulu, ayahku pernah berlari meninggalkan konsernya karena ingin melihatku lahir dari tempat suci ibu, maka kini aku akan berlari ketika melihatmu melihatku!!!
Tak ingin. 
Aku belum mampu mempertanggung jawabkan rasa yang tak jelas ini.

Aku juga tak ingin ada orang yang mengetahui keistimewaan dirimu di perasaanku yang terlalu cepat bersandar. Dengan kamu pernah tersenyum saja, sudah bisa aku membingkai bunga sakura itu.
Tapi, justru Tuhan sepertinya memberikan takdir yang seperti aku ingini.
Malam tahun baru ini, kamu resmi menjadi orang pertama yang tersenyum padaku sebagai Kekasihku.. Ketika kembang api meletus di udara, hatiku juga meletus bersamaan debur yang menderu telingaku dan perhatianku pada waktu sekarang.

Di depan jendela kamar ini, aku memeluk mimpiku. Mencintai pertama kali di Musim Dingin. Mencintai bersama salju!!!

Jumat, 05 Oktober 2012

Saengil Chulkae,dongsaeng!!!

di Oktober 05, 2012 0 komentar
Saengil chulkae khamnida, saengil chulkae khanmida!!!
Untukmu, adikku selamat Ulang tahun.
Di usiamu yang kini sudah 13 tahun, semoga kamu bisa lebih menghargai usiamu!!!
Mungkin ini, kado pertama dari ku. Maklum lah, baru kali ini aku bisa membelikanmu kado dengan uangku sendiri dek. jadi, Maaf!!!

Ada 3 kado, untukmu dengan 3 harapan pula untukmu yang sudah 13 Tahun.
1. Jam Tangan
    Aku memberikannya agar kamu mau MENGHARGAI WAKTU. Kamu masih sangat muda, sangat   rentan di usiamu ini menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Usia ku yang sudah setengah Abad ini, sudah terlalu banyak menyia2kan waktu makanya aku tidak mau itu terjadi padamu.


2. Buku Diary
    Ini ku berikan agar kamu bisa memaksa dirimu menulis apa yang ada dalam hidupmu, lembaran-lembaran kisah ini akan sangat berkesan dan bermanfaat buatmu kelak. Ketika kamu telah melewatinya, kamu akan sadar melalui tulisan itu kamu telah melewati banyak hal. Mengeluhlah dengan buku ini. Maran, menangis, dan bahagia lah dengan buku ini. Jangan mengeluh pada Ayah dan Ibu. Cukup padaku dan buku ini kamu marah.


3.Buku "Bukan Sekedar Kerudung Gaul"
   Harapanku agar Menutup Auratmu benar-benar bisa sempurna. Jangan sepertiku yang masih menuju "Menutup" dekk. Jadilah yang Rosulullah perintahkan, Allah ajarkan, ayah dan ibu harapkan. Jadilah "Wanita Solehah" yang sebaik-baik perhiasan di dunia.
   
Mungkin memang semua ini biasa saaja dik, tapi menurutku ini lah yang terbaik yang bisa ku berikan. Lebih tepatnya karena uangku hanya mampu membeli ini.. :))

Irama Langkah Fa^iss

di Oktober 05, 2012 0 komentar

Setelah beberapa bulan rencana ini selalu gagal, halangan demi halangan juga menemui akhirnya terlaksana juga. Bersama Sahabat terkasih, Iis semua yang telah terlaksana meski tidak sesuai rencana. Perjalanan Maros-Makassar cukup seru dengan celotehan yang sepertinya sudah lama sekali tidak saya dengar dari jendela "kami". Tentang "Rumah" yang sempat ku huni lama sekali, yang kini hmm ntahlah sejak kapan aku melangkah menjauhinya. 
Adduuhh,sebenarnya apa ini? Aku tak sedang ingin menceritakan ini. Hehehe!!!
Kali ini, aku menulis tentang Hari Ini. Irama Langkah Ulfa dan Iis menuju Rumah Putra (yang sempat ku ceritakan di http://ul-fa.blogspot.com/2012/08/malaikat-kecil-di-bumi.html)!!!
Gang menuju Rumahnya Putra
Jalan yang di lalui terbilang sangat sempit bahkan bisa di kata inilah jalan setapak. Bentor yang kami tumpangi itu memasuki lorong-lorong yang sangat berarti untuk warga Pampang II Lrg.2. Sempat menjerit ketika nyaris bentor itu terjun ke arah saluran air, got atau apappun namanya itu. namun, meski sempit, tapi lorong itu menjadi pengubung mereka dengan dunia luar. Tempat mereka adalah gang sempit dengan pemukiman padat penduduk, sangat sumpek melihat rumah yang saling berhimpit satu sama lain. Tapi, bagaimana pun itu tetaplah itu adalah surga mereka. Saya tidak mengambil gambar lorong yang sangat sempit itu di karenakan semangat 100 ku dengan Iis untuk mendapatkan rumah itu sudah sangat menggebu-gebu. 
        Kami tak sempat berpikir lagi, kata pengantar apa yang akan kami berikan pada mereka ketika kami bertemu. Kami tidak berpikir, akan bagaimana kami bersikap ketika sampai ke rumah itu. Kami tak berpikir sama sekali. Ketika bertemu dengan Gereja yang menjadi penanda kami menuju rumahnya Putra, warga sekitar tidak tahu Dg.Sunggu (Tantenya Putra). Tanya sana sini, akhirnya dapat tapi lagi dan lagi rintangan ke-2, Dg.Sunggu ada 2. 
Yang mana ya? hihihi!!! Berkelok-kelok bersama peluh dan langkah rekrek sang pengembara ini, maka dapatlah kami rumah tersebut. Rumah yang ukurannya hanya seperti ruang kelas ini, di huni oleh tantenya Putra, Dg.Sunggu dengan 6 orang anak yang masih kecil-kecil dan yang membuatku dan Iis menenggak tenggorokan yang pahit itu adalah anak gadis Dg.Sunggu, si sulung "Edha" itu Putus Sekolah. Masya Allah. Ada pula seorang nenek yang tinggal bersama mereka. Saya tidak tahu persis bagaimana mereka melewati hari-hari mereka dengan tetap tersenyum pada kami. :(

Iis, ini lagi liat apa? Cckck
Ketika kami pertama kali sampai, anak kembar Tante Sunggu ini langsung menyerbu kami. Terlebih dahulu ia mengulurkan tangannya pada Iis, dan Iis yang tanpa kagetnya langsung membalas salam itu. Manis sekali, andai kalian bisa melihat kejadian ini. Namun, sayang ternyata Putra tidak sedang di rumah tersebut. Maka, bertarunglah kami menuju alamat ke-2. A.Tonro, lrg.12 depan Asrama Brimob.. Hmm,dapat gak ya? Setelah pamit,kami kembali menyusuri jalan menuju depan UMI. 
     Tapi kayaknya ada yang aneh. Kami tidak menemukan jalan keluar menuju UMI. Tepatnya, salah jalan, salah arah. Ternyata kami lupa 1 hal. Kami sama-sama SUSAH INGAT JALAN. Ya Allah, perburuan ini benar-benar menantang. Kembali tertawa, hahahaha..!!! Tertawa melihat kelakuan kami sendiri.. Ckckck

Iis di depan Rumah Putra
Dengan semangatnya menuju A.Tonro, kami sempat lupa menanyakan nama mamanya Putra untuk mempermudah kami ketika bertanya nantinya. Ini cukup mempersulit kami. Dan, ketika sampai di asrama Brimob kami langsung memasuki Asrama tersebut padahal tadi tantenya bilang "didepan asrama Brimob ada Lorong, rumahnya dekat penjual". Yya,al hasil kami limpung sendiri. Ckck!!!

Rumah Putra : Tampak Depan
Untung kami bertanya sama si penjual depan rumahnya Putra, dari tante inong itulah kami bisa masuk kerumahnya Putra dan alhamdulillah sempat bicara dengan Inna (kalau tidak salah nama), kakaknya Putra. Anak itu Manis, cantik sekali. Dia masih duduk di kelas II Tsanawiyah, dan saya bersyukur akan hal itu. Melihat kakaknya yang begitu cantik, saya tidak menyangka kalau gadis cantik yang satunya lagi yang di dalam rumah itu, yang sedari tadi bersembunyi ternyata jauh lebih cantik. Sayang sekali, kami kesulitan mengambil gambarnya karena dia sangat pemalu karena dia BISU. Tapi, siapa sangka di balik kekurangannya, tantte inong bilang kalau sang kakak itu meski BISU memiliki kelebihan lain yakni PANDAI MERIAS JILBAB dengan kreasinya sendiri. Beliau ini menjadi langganan warga sekitar kompleks rumahnya ketika acara pesta sedang berlangsung. Yyaahh,saya saja tidak tahu. Ckckck!!!

Inna, kakak Putra
Sayang lagi, karena ternyata Putra tidak sedang di rumah. Katanya mereka tidak jelas pulang jam berapa. Yah, mau bagaimana lagi? Kami terpaksa kecewa untuk ke-2 kalinya. Meski begitu, tak apalah!!! tohh,juga dengan ini kami merasa telah berada di pertarungan kehidupan yang mungkin tak akan kami alami selanjutnya. Belajar merasakan kehidupan pengit yang mereka sandang di setiap rentetan perjalanan hidup yang keras ini,!!
Untuk Iis, terima kasih dan Maaf menyeretmu dalam perjalanan yang meletihkan ini. Maaf juga karena saya tak bisa menemani mu sampai rumah. MAN MODEL, menjadi tempat perpisahan kita. Hihihihi!!! 
Dan, Untuk Putra.. Miiss U, sayang!!! :))

Rabu, 03 Oktober 2012

Izinkan Aku,ke RumahMu Ya Robb

di Oktober 03, 2012 0 komentar
Musim Haji menjadikan rumahku menjadi tempat langganan para calon jemaah untuk datang belajar ke Bapakku. Jujur, aku cemburu.
Orang-orang bilang asal ada uang maka gampang sekali untuk berangkat HAJI. Tapi, sesungguhnya aku sadar sekali kalau yang memberangkatkan kita ke Makkah bukanlah Uang tapi Allah. Rezeki kita itulah yang akan memberangkatkan kita.!!!
Meski ada uang, tapi kalau Allah belum mengizinkan bagaimana bisa? Daftar Tunggu menjadi salah satu momok mendebarkan. Kita yang begitu merindukan Ka'bah ini menjadi seperti manusia yang hanya bisa menjilat bibir kita sendiri, menelan air liur kita sendiri, ketika melihat para calon jemaah haji itu menangis haru menuju RumahNya.
Malam ini, bapak searching gambar-gambar ka'bah.
Di setiap gambar beliau menjelaskan detail demi detail setiap tempat-tempat di ka'bah itu.
di samping bapak, aku diam-diam menangis mendengar penjelasannya.
Bahkan sebagian dari penjelasannya sudah tak ku tahu lagi karena aku sibuk dengan perasaanku sendiri yang berkecamuk. Entah perasaan apa yang mengguncangkan hatiku sekarang.
Hidung ku tangkup dengan tangan agar aku bisa menahan tangisku karena sebetulnya malu jika harus menangis di depan bapak.ckckck!!!

Di belakangku, Mama ikut mendengar penjelasan Bapak sembari menitikkan air matanya. Beliau sudah sering sekali bilang ingin kembali ber-haji.
Ya, Muslim mana yang tak menginginkan hal tersebut?
Tidak ada saya kira..!!!

Namun, akankah KAU MENGIZINKANKU KE RUMAH-MU YA ALLAH?
Sungguh, aku sangat merindukannya..
Aku mencintai Ka'bah dari Zirah Nabi yang selalu ku baca, dari gambar-gambarnya di internet, dari cerita-cerita orang yang telah Haji, dari hatiku yang terpaut kepadaMu.
Aku mencintai apa yang orang-orang Mukmin orang-orang yang Beriman kepadaMu itu cintai.

Izinkan Aku ke RumahMu Ya Robb.. Izinkan Aku.. Izinkan Aku.. :'(

Dia Hilang Bersama Emosi

di Oktober 03, 2012 0 komentar
Kadang aku berpikir, mengapa aku ini terlalu cepat tersentuh akan sesuatu. Tanpa pikir panjang, semua aku nabrak saja apa yang menghalangi jalanku. Termasuk kebahagiaan. Dia sesungguhnya sahabat yang menyenangkan. Tapi, kemarin aku sesak melihat gelak tawanya karena itu menimbulkan kecemburuanku dan menjadikan aku patah dan semakin terpukur menekuri nasip menjadi manusia yang kelebihannya hanya bisa di hitung jari.
Kemampuan bahasaku memang sangat kurang, dan aku sadar akan hal itu.

Semalam aku mengutuk persahabatan kita. Mengapa kita terlalu dekat sehingga ketika dirimu berbuat kesalahan, aku nyaris memaafkanmu. Untung aku di ciptakan menjadi Manusia kepala keras, egois dan sebagainya. Aku hanya memberikan ekspresi diam. Aku benci kelakuanmu malam ini.

Gantungan kunci dari mu, yang nama'ku terukir di atasnya yang terbuat dari BAMBU itu tadi pagi JATUH entah di mana. Dia sepertinya tahu aku sedang marah padamu. Makanya dia meninggalkanku. Sebelumnya kamu sms, kalau semalam aku berada dalam mimpimu. Aku tahu, kamu merasa bersalah tapi emosiku, amarahku telah membumbung sampai ubun-ubunku.
AKu sedikit menyesali perbuatanku, tapi aku lebih senang sekarang ketika tak menghubungi. Setidaknya, jika kamu jadi ke Jepang nantinya aku baru akan menerima kembali jadi temanku setelah kamu kembali dari sana.
Aku sadis memang.
Bukan sahabat yang baik.
Tapi, aku tak ingin menjadi perempuan munafik, sok tegar dengan menyembunyikan kecemburuanku.
Maaf, itu bukan Ulfa!!!

Mungkin kau tak pernah tahu bagaimana rasanya menjadi dirriku dan ku harap juga kau takkan pernah merasakannya meski kau selalu merasa kita ini sehati.
Ya, bisa saja tapi tak semua yang ku rasakan juga mampu kau resapi. Ada hal yang akan singkron denganmu, begitupun sebaliknya.
Nikmati saja lah, toh juga aku kini merasa dengan begini aku lebih tenang.
Melampiaskan amarah dengan menjauh darimu.
Entah sampai kapan juga marahku ini menggerogotiku, yang jelas kamu tak perlu terus menungguku pulih dri penyakit lama ku ini...
 

Lyu Fathiah Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review