Minggu, 30 September 2012

Hari Raya Idul Fitri 1433 H

di September 30, 2012 0 komentar
Alarm hapeku berdering berkali-kali karena memang sudah ke set pukul 04.30 subuh. Meskipun terlambat tidur dan badan benar-benar terasa berat untuk lepas dari tempat tidur tapi saya harus tetap bangun. Setelah siap-siap, sembari menikmati rasa ngantuk yang masih menari-nari di pelupuk mata ku nyanyikan sedikit senandung lagu Hari Raya dari Anuar dan Elina (lagu Malaysia) supaya sedikit melepas kerinduanku dengan kak fuzah. Ah, kenapa juga masih merindukan kakak itu.. ckckck..!!!

Kali ini saya berjalan sendirian saja ke Mesjid, karena adik-adikku masih tidur dan bapak juga masih sementara mandi ketika saya berangkat. Ada 2 sajadah yang ku tenteng ke mesjid, untuk mama yang satunya karena Dila sedang tidak sholat. Tapi, inilah kegemaranku. Berjalan sendirian sambil menikmati apa saja yang ku lewati. Udara sejuk dan dingin di subuh ini memberiku sedikit oase, ahh Ramadha kini berlalu. Gema Takbir di mesjid akan segera bertalu-talu yang tidak di sini saja tapi di seluruh Dunia sebagai Puncak kemenangan untuk Umat Islam. Kemenangan Besar dari Allah yang bisa mensucikan manusia kembali, bahkan seperti bayi yang baru keluar dari rahim ibunya maka seperti itu pula umat islam yang keluar dari Mesjid lepas Shalat 'Id. Itulah kebesaranNya dan kesempurnaan Islam.

Ada banyak bintang di angkasa sana, Ya Allah. Bisakah aku mendapatkannya satu saja? aku ingin sekali menggenggamnya karena selama ini aku belum pernah menjadi Bintang dan aku mau. Ternyata ada satu bintang yang lebih terang di sana. ia memancarkan kerlipnya, Indah sekali ciptaanMu itu Tuhan jika ku lihat dari jauh. Apa ia akan tetap indah jika ku lihat dari dekat?

Beginikah BAHAGIA itu?

di September 30, 2012 0 komentar
Sudah sepekan ini aku mencintai duniaku. Sesaat seperti Allah menghadiahiku sebuah rasa cinta yang begitu besar. Aku memang mencintaimu tak tak begini. Sekarang aku merasa aku ingin memilikimu sampai TUA mu yang membuatku menjadi kakimu, tanganmu, matamu, bahkan nafasmu. Mengapa aku tak mencoba memahamimu? Oya, itu karena aku memang selalu saja menjadi yang lain dari mau dan harapmu. Maafkan.
Sudah sepekan ini kita akur, Pak. Aku sangat menikmatinya. Ketika kamu memintaku untuk mengajarimu tentang Lappy baru'mu, aku iyya kan meski harus berlari-lari karena ikan sedang ku goreng nyaris hitam bolong sudah dan kamu memanggilku ketika tersesat lagi dengan lappy itu. Apakah selama ini aku yang tak berbakti? Atau aku memang selalu saja mencari alasan agar tak bisa bercengkerama denganmu? Aku memang sempat marah padamu ketika ingin-inginku tak kau indahkan Pak. Termasuk Jurusan di Perkuliahan yang tak pernah ku cintai. Aku marah karena bukan MATEMATIKA inginku Pak. Bukan. Aku tahu, kamu tahu. Tapi, apa daya ku Pak. AKu hanyalah seorang anak yang harus menuruti inginmu. Tentang BSMI yang membuatmu memarahiku di meja makan karena aktif di Organisasi yang tak ada manfaatnya untuk kuliahku, itu menurutmu Pak. Tapi, BSMI adalah Naluriku yang membentangkan aku di sana. Salahkah jika aku ingin berbagi? Salahkah jika aku menjadi Relawan? Tolong jangan jadikan alasan karena aku perempuan makanya kamu melarangku. Sudahlah, aku masih saja bisa memakluminya. Karena aku perempuan. Pepatah Bugis mengatakan "Lebih baik menjaga 1000 ekor kerbau dari pada menjaga 1 anak perempuan". Ya, aku tahu kekhawatiranmu sedemikian seperti Pepatah tersebut. Kemarin, rapat BSMI di Klinik. Aku lagi dan lagi tak meminta izinmu ketika bepergian. baru saja pantatku rapat di lantai Klinik, telpon dari kakak bilang kalau kamu mencariku, Pak. Aku yang biasanya acuh tak acuh meski takut, kemarin aku tak takut dapat marah darimu, tapi aku tetap melangkah pulang kembali walau tetap diriku kecewa ternyata kamu masih belum pulang dan aku pengen kembali ke klinik tapi uangku tak cukup lagi. Sudahlah, kali ini aku menikmatinya Pak. 
Tolong tetaplah begini. Aku menikmati kedekatan kita beberapa hari ini. Aku bahagia ketika kamu mau mengajakku sharing tentang masalahmu di kantor. Aku bahagia ketika kamu mnegingatkanku kalau aku sudah gadis, sudah harus tahu tentang urusan RT, sudah harus mengingat tentang Pernikahan, sudah harus bisa memikirkan kelanjutan S2. Semuanya kamu ingatkan. 
Aku serasa menjadi GADIS sempurna sekarang. Terima Kasih, Pak. Tetaplah begini. Ku Mohon.. ^_^

Rabu, 26 September 2012

ChuLkkaee..!!!

di September 26, 2012 0 komentar
Setelah beberap tahun bergelut dengan pertarungan angka-angka, bilangan-bilangan, sampai masalah satu demi satu mengiringi langkah ini.. Akhirnya hari ini MEDP (Madrasah Education Development Project) yang bekerja sama dengan Universitas Negeri Makassar memberikan beasiswa  untuk mahasiswa ini dengan program perkuliahan yang juga di program khusus, kelas khusus dan cara belajar yang juga berbeda kini telah mendapatkan Sarjana Pertamanya dan itu ada di Jurusan Matematika.
wajarlah mereka menjadi SARJANA pertama secara mereka ini mahasiswa yang tak memiliki sangkutan nilaii yang bermasalah dengan IPK bisa di kata "SANGAT MEMUASKAN".. :)

Mereka itu Pak Suparman dan Ardi.
Pak Suparman ini mahasiswa paling cerdas di Matematika. Dia terlahir dengan kinerja otak yang tak biasa, Menurutku.. Ckckck..!!!
Awal aku mengenalnya cukup bete juga, biasa lah dia ini agak pendiam juga sebenarnya karena kalau gak lagi ngomong pasti diam (ya iyyaalaahh).. Haha!!!
Di Matematika jujur ku katakan, hanya dia SAHABATku. Tapi, tak berarti aku merasa harus menyamaratakan apapun itu denganya. Dia tetaplah orang tua yang harus ku segani, kakak yang harus ku hormati, dan Sahabat yang harus ku hargai. Dengannya ada di sini, aku bisa banyak tahu tentang apa-apa yang tak pernah ku temukan di luar sana. Tentangnya yang memiliki kesabaran penuh. Tidak gampang menjadi orang cerdas penyabar sepertinya. Terkadang, beliau ingin menerangkan kepada kami bahwa kita harus begini, tapi apalah juga kalau banyak dari teman-teman yang lain ingin begitu. Tak mudah, menjadi orang pintar yang apa saja selalu di alihkan padanya. Beliau tak ingin menjadi Pemimpin di manapun karena dia merasa tidak bisa untuk itu. Dia tak ingin banyaak pusing. Sejujurnya juga ingin ku katakan kalau Bapak ini sangatlah penyayang. Dia selalu menerangkan kepadaku kalau di akhir-akhir dia menuju Sarjana itu, dia memiliki serumpun kebiimbangan. Dia tak serta merta begitu saja melupakan bahwa ada bayak teman-temannya yang belum Sarjana dan itu membuatnya sangat berat untuk melangkah maju dengan cepat. Tapi, ingin juga ku katakan bahwa beliau akan lebih memilih cepat-cepat melangkah sarjana karena memang itu kewajiban kami sebagai mahasiswa yang di bayar oleh negara. Menyelesaikan Study dengan cepat sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap apa yang telah di beerikan pada kami. Suatu saat nanti, diirmu lah yang akan paling ku rindukan Pak. Karena dirimu menyingsingkan sejuta kisah bersamaku. Tolong jangan melupakan adikmu ini Pak. :(
Dengan tulisan ini aku ingin berterima kasih banyak padamu Pak. Makasih. Kelak ketika aku sudah tua, memiliki anak, maka kisah tentangmu lah yang akan aku ceritakan pada anak-anakku agar mereka bisa setawadhu dirimu, secerdas dirimu, sesabar dirimu, dan menjadi sosok yang selalu di rindukan. Terima Kasih Pak. Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih. Terima Kasih. T_T
Maaf, aku menulis tentangmu sambil menangis Pak.. Karena aku sadar, aku terlalu berutang banyak padamu. Terlalu berat untuk berpisah denganmu. :'(

Kini tentangmu Ardi.. Ahh, mau cerita apa ya aku padamu? Haha..!!! Kisah denganmu, sama banyaknya dengan Pak Suparman. Tapi, aku lebih banyak memiliki kisah denganmu ketika KKN-PPL Terpadu kita di Soppeng. Kau menjadi the funny partner. Pribadi mu yang tenang itu sangat menguntungkan aku ketika terpaut beberapa masalah di Posko. Kau menjadi tempat curhat pertama. Mungkin karena statusmu seorang suami, maka saran-saranmu pun menjadi sedemikian bijak untukku. Selalu cuek. Itulah dirimu. Proses perkuliahan dulu, kau memang cuek meski tetap rajin masuk kampus. Tapi, siapa sangka justru dirimu menjadi sarjana pertama Matematika MEDP. :)
Chulkae, congratulation..!!!
Hmm, semoga kelak kau bisa menjadi guru profesional.. Guru yang dengan setulus hati akan membagi ilmu untuk mereka yang membutuhkan. Jadi suami yang baik Anha.. Untuk Anha juga, terima kasih telah berbagi banyak cerita padaku.. Tentang PASKIB, tentang FARMASI.. Ternyata kita memiliki beberapa kesamaan ya? Hehehe.. Senang mengenalmu, An.. :)
untuk kalian sahabat-sahabatku, saudara-saudaraku, kakak-kakakku.. SELAMAT ATAS GELAR SARJANA YANG KINI KALIAN SANDANG... SELAMAT MENJADI SARJANA PERTAMA MEDP DI JURUSAN MATEMATIKA. SELAMAT MENJADI GURU. SELAMAT.. SELAMAT.. Semoga kita kelak akan bertemu lagi lepas ini, dan berkumpul di Surganya Allah kelak dengan Para Kekasih-kekasih Allah.

Selasa, 25 September 2012

AN^EL

di September 25, 2012 0 komentar
Siapa yang sangka hari ini aku menulis tentang MATEMATIKA. Di jurusan ini, rasanya baru kali ini aku menulis tentangnya. Mengingat 2 tahun ini matematika bagiku adalah sebuah istana yang menyediakan banyak sekali kegalauan untuk kadar mahasiswa. Marah, kesal, jengkel, bingung, sakit kepala, ahh semua menjadi 1.
Pukul 08.00, janjian sama teman2 untuk ketemu sama Pak Darwing. Berhubung, kamilah mahasiswanya Bapak yang mengulang Kalkulus I. hahaha..!!!
          Di sini, saya bisa bertaruh kalau inilah hal terseru yang pernah ku alami di MATEMATIKA. Tidak pernah ada gantinya dan tidak pernah ada yang bisa merubahnya kembali.. Ini adalah kisah yang sengaja ku tulis agar dunia juga tahu, bagaimana saya sesaat ini telah jatuh cinta pada MATEMATIKA. Tapi, sepertinya cintaku ini hanya sebentar saja. Hehehe.. Kak Rudi, Kak Anwar, dan Kak Anhy adalah teman-teman seperjuanganku hari ini. Soal kalkulus I ini di mulai dengan beberapa soal yang 1 pun di antara kami tak ada yang bisa menjawabnya dengan benar dan tepat. Yahh, namanya juga mahasiswa matematika amatiran. Tapi tetap itu tidak bisa di maklumi. Haha..!!!
Soal yang di kerjakan dengan sebegini susahnya, parahnya dan sebagai-bagainya pokoknya itu dinyatakan bahwa tidak ada dari kami yang bisa menyelesaikannya. Sementara waktu maghrib telah menghampiri. Sudah mulai dag dig dug lah, lapar menghampiri lah, bahkan jujur ketika itu pikiranku rancu. Malam ini saya harus menginap di mana Tuhan? Memang ada banyak temanku di sini, tapi aku segan minta tolong pada mereka. Tapi, ini harus di lakukan. Setelah beres masalah tempat, sholat maghrib telah di laksanakan maka waktunya kembali pada ujian. Soal demi soal di kerjakan dengan terkadang meminta bantuan. Di sini juga aku ingin semua dunia juga tahu kalau ini bukan pilihan hatiku. Saya telah lama men-dsolimi MATEMATIKA karena saya tak pernah mencintainya, mengerti keinginannya, belajar menghidupkan kehidupan tentangnya dan justru Allah mungkin menyiapkan segunung hikmah, peluang untukku sadar bahwa inilah pilihanNya, inilah yang Allah tetapkan untuk jalan takdirku. Saya mungkin masih mendingan ketimbang teman-temanku lainnya. Anwar misalnya, istrinya sudah marah-marah karena dia telat pulang. Saya ini belum bersuami saja sudah banyak mengeluh. 
Parahan lagi dengan Kak Anhy, seorang kakak yang banyak memberiku nasehat, bimbingan, dan bagaimana sedikit lebih bijak di usia ku yang banyakan labilnya aku ini, dia harus meninggalkan 2 orang Putrinya untuk menyelesaikan tugasnya di kampus. Meninggalkan sejenak kewajibannya sebagai seorang istri untuk mengurusi yang menurutnya "inilah yang akan aku persembahkan untuk anak-anakku, Ulfa". Lihatlah, betapa bijaknya dia!!! Lain kak Anwar, lain pula Rudi. Ketika masa kuliah dulu, anak yang 1 ini tak pernah menghampiri akal sehatku untuk menerima gaya'nya BERPAKAIAN. Celana botol ketat, kemeja yang entah di setrika apa kagak, rambut gondrong, sifat cuek, jarang masuk kelas, jutek, ada ada saja yang membuatku eneg sama dia. Tapi, sekali lagi siapa sangka hari ini nasibku sama dengannya? berada di 1 meja yang sama dengannya mengerjakan soal perbaikan?
Siapa sangka justru seharian dia yang begitu antusias menunggu meski tetap kelihatan sifatnya yang cuek. Siapa yang menyangka semua itu? Allah memang selalu memiliki rencana untuk kita berenung kalau tidak ada yang tidak mungkin jika DIA berkehendak.
Begitu rancangan Allah nampak di mata kita, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?".
Tak hanya mereka yang begitu luar biasa mengisi warna pelangiku tadi. Bapak Dosenku. Pak Darwing. Untuk lagi, siapa yang sangka... Bapak yang dari penampilan luarnya sederhana sekali, santai, bicara yang ceplas ceplos, tas kecil yang selalu Beliau tenteng, cara mengajar yang selalu tak ketinggalan guyonannya yang pasti selalu mengundang tawa, ternyata di balik semua itu tersimpan sebuah karakter SEMPURNA seorang Dosen, Seorang Bapak, dan Seorang Manusia. Di kampus, boleh iyya tampak sangat asikk dengan segala keunikannya, tampak berwibawa dengan pembawaannya yang kadang serius, tapi di luar semua jangkauan pibadi kita dialah sosok MALAIKAT. 
Dia merubah persepsi panjangku tentang beliau yang mungkin snagat cuek dan jutek. Tawanya yang khas itu adalah salah satu keunikan dirinya. Kalau beliau mau, mungkin aku dan kak anhy akan beliau biarkan pulang begitu saja tanpa harus repot-repot mengantar kami ke tempat tujuan masing-masing? Tapi, beliau tidak seperti itu. Dia mempersilahkan kak Anwar dan kak Rudi untuk pulang lebih dulu, dan sama sekali tidak mengizinkan aku dan kak Anhy beranjak dari tempat kami tenpa dirinya. DIA SANGAT BERTANGGUNG JAWAB. 
Aku hanya tidak tahu, semua yang santai-santai dalam dirinya, tersembunyi kesyahduan nulari yang penuh dengan ketawadhuan. Aku sempat menyesal, kenapa ketika beliau dulu masih mengajari banyak hal tentang matematika kenapa tidak ku perhatikan dengan baik? Padahal kepalanya bisa saja adalah gudang rumus yang bisa ia buang begitu saja kalau dia mau. 
Penyesalan memang selalu datang belakangan.. :))
khirnya, Pukul 21:12, kami bubar. Aku dan kak Anhy di antar pak Darwing. Aku cukup berbangga hati karena bisa menjadi Mahasiswa yang duduk sampingnya di mobil. Bercengkrama banyak hal yang bisa kita urai di sini, menembus cakrawala ilmu dan pengalaman panjang bersamanya yang besok pun bisa hilang begitu angin menghempaskannya dengan hentakan yang kuat.
Tapi, memoar tentangnya itu senantiasa terkenang sebagaimana benang yang akan tetap menjadi pemersatu antar kain yang tak bersua awalnya. Namun tetap, aku belum bisa mencintai MATEMATIKA. 
AAku masih berada dalam kondisi dengan hati yang masih memberontak dengan cita-cita yang takluk hancur di tangan si pemberi kuasa. AKu benci kekuasaan yang liar. Tetaplah aku akan selesaikan apa yang telah aku mulai di sini sebagai bentuk TERIMA KASIH, dan TANGGUNG JAWAB ku sebagai ANAK dan MAHASISWA.
     Untukmu Pak, aku mengucapkan banyak terima kasih. Banyak-banyak bersyukur bisa bertemu denganmu. Semoga Allah senantiasa melimpah Rahmat, Hidayah, Kasih Sayang, Cinta Murni dan Ketulusan, Rezeki Dunia dan Akhirat yang lapang, serta kesehatan agar bisa tetap menjadi ayah, bapak, guru untuk semua mata cahaya yang siap engkau asah lagi, Pak.. Ghansamidha.. ^_^



Minggu, 23 September 2012

Dari Dirimu aku Aku Tahu

di September 23, 2012 0 komentar
Sepertinya aku kini sedang menyesali sebuah pertemanan.
Mengapa aku begitu memikirkannya? Karena dia terlalu baik untukku. Dia selalu menganggapku adik yang harus di jaga, sahabat yang harus di temani terus, lantas kenapa persoalan besar itu ternyata justru membuka tabir yang selama ini tertutupi karena kebaikannya?
Dia kini tak ubahnya Manusia palsu buatku..
Dia tak memiliki nilai lagi untuk ku hargai sebagai sahabat.

Dia memang tak sespecial temanku lainnya. Tapi, aku sangat menghargai seseorang yang mencoba dekat denganku dan menjadikanku temannya.
Tapi kini aku sadar.
Tak semua orang baik hatinya.
Tulus niatnya.
Tidak semua.
Dan itu ku buktikan dari dirimu.

Sabtu, 22 September 2012

Penanaman 3000 Pohon

di September 22, 2012 0 komentar
Kehidupan yang berat dan keras ini seolah hanya sebuah permainan jika kita tilik dari berbagai sudut pandang. Bagaimana manusia menjalankan pernannya sebagai Hamba, perannya sebagai Anak, sebagai Mahasiswa, sebagai Karyawan, sebagai ANGGOTA. Mengkhususkan kata Anggota berarti ada yang aku khususkan pula di dalam makna kata itu. Tulisanku kali ini sepertinya hanya sebagai hiburan saja tapi sungguh ini ku buat karena ingin semua orang bisa membaca bagaimana kehidupan di dunia ini kecil tapi begitu bermakna. Ku ambil dari contoh kecil dari kehidupanku. 
Pak Jamil, kak dahlan,  Alif dan Galyh
BSMI bukan hanya Organisasi saja, tapi terlebih adalah cawan yang menuangkan sejuta manisan di dalamnya. Pemanisnya adalah kami yang tergabung di dalamnya. Kalau Ketua BSMI Maros yang Pertama Pak Sudi ketika masih aktif di Maros dulu mengatakan "Don't Stop Komandan" untuk setiap akhir aksi, maka lain lagi untuk Ketua BSMI Maros yang Kedua Kapten Pak Jamil. Beliau pernah sekali bilang ke saya dan itu sangat memberikan penilaian yang "WAH" untuk beliau, "Ulfa:: Kusuka gayamu...he...semangat dalam aksi2 selanjutnya". Ini terkesan bahwa Beliau di samping gayanya yang pendiam, cool juga sedikit, tapi ternyata suerr geoll banget ternyata. Hihihi.. Beliau yang terkadang ini menjadi seorang kakak buat kami, tapi entah kenapa masih saja kami mengaggap beliau ini adalah Bapak buat kami. Eh, kali ini saya tak hanya berbicara tentang sosok yang membuat aku tersenyum di BSMI tapi juga ingin membagi keindahan Aksi Penanaman 3000 Pohon Bersama Pertamina yang Sukses BSMI lakukan. BSMI Sul-Sel. Di maros ada sebuah tempat yang namanya Bontopanno (mudah-mudahan tidak salah) yang berada di himpitan maccopa, Maros, Sulawesi Selatan aku bertemu dengan medan yang belum pernah ku lalui sebelumnya tanpa orang tua. Kali ini aku bersama-sama kawan-kawanku yang tergabung sebagai Relawan.
Tampak biasa saja kegiatan ini tapi proses mengadakannya itu lah yang wah. Dari berbagai persiapan yang di lakukan begitu berat untuk Para panitia, panitia akhwat yang jauh-jauh datang dari Makassar dan nginap di maros lalu kemudian ide Brilliant Kak Sakiyah Mustaina (kak Inha) untuk membuat Coto di acara ini, sungguh terasa bahwa kegiatan ini tak hanya sekedar kegiatan biasa saja. Semuanya di persiapkan dengan begitu apik meski mereka para akhwat tangguh ini harus mengabaikan rasa ngantuknya demi masakan yang mereka akan sajikan di acara nantinya. Tak hanya itu, yang paling Berharga adalah Kepercayaan dari PERTAMINA untuk KEMBALI menjadikan BSMI sebagai Mitra Kerja, merupakan kebanggaan, kesyukuran dan, sebuah penghormatan yang lebih untuk BSMI. Tidak mudah untuk memberikan kepercayaan begitu saja pada suatu instansi. Semoga jalinan kerja sama itu akan tetap terjaga keutuhan kepercayaannya. Aamiin Ya Allah.
Kegiatan itu belum besar. Masih sangat kecil karena ini hanya sebuah pembuktian sederhana bahwa kami masih peduli dengan Bumi. Kalau Kak Icha yang seorang Wartawan bilang bahwa BSMI ini sedang menghijaukan gunung, maka aku sendiri bilang "Kalau bukan BSMI maka aku takkan pernah menemukan tempat seindah ini. Meski gersang, tapi sebentar telah memberiku kesempatan berjalan di bagian kecil bumi Allah dengan kakiku. Bertemu dengan mereka yang Luar Biasa".
Untukkmu BSMI terima kasih. 
Suatu waktu di luar kegiatan resmi BSMI, aku kembali bertemu dengan mereka sahabat-sahabatku. Dengan Bakso yang menjadi makanan paling Mahal untukku juga untuk BSMI Maros, ada sedikit moment yang menjelaskan padaku kalau mereka mencintai BSMI lebih banyak dariku. Kalau kendala utamaku berorganisasi karena persoalan perizinan dari orang tua yang menjadi bahan curhatanku setiap bertemu mereka, kali itu kak Dahlan bilang kalau di di BSMI lah dia menemukan kebersamaan yang selalu ia rindukan. Banyak organisasi yang pernah ia geluti, tapi di BSMI lah dia merasa betah. Lain Kak Dahlan, lain pula Galyh. Dia memang pernah mengatakan sebelumnya bahwa ia mencintai BSMI. Tapi, itu hanya via sms saja. Sore itu, setelah kak Dahlan mengutarakan kecintaannya pada BSMI, Galyh juga melakukan hal yang sama dan saat itu aku merasakan kecintaan itu dari cara ia menyampaikannya. Sungguh, aku cemburu pada kalian. Mengapa kecintaanku masih tak sebesar kalian? Tapi, itu proses. Ya, itu hanya proses kecil yang perlu di lanjutkan. Meski tiang penghalang itu selalu saja mendahului langkah tapi Allah Takkan Pernah Tidur. 
Kak Inha, Ulfa, kak Icha, dan Kak Naima
Tidak hanya Kak Dahlan, Galyh dan Aku yang begitu mencintai BSMI. Semua Anggota juga demikian adanya hanya saja belum sempat mewawancarai mereka satu persatu bagaimana bentuk kecintaan mereka. Pak Jamil katanya pernah sekali mengutarakan perasaanya terhadap BSMI. Beliau juga belum pernah berorganisasi sedemikian mantapnya selain di BSMI. Entah bagaimana lagi BSMI itu harus di sanjung meski ini bukan sekedar sanjungan belaka.
Di lokasi kegiatan Penanaman 3000 Pohon, ada sedikit cerita yang ingin ku bagi. Kegiatan waktu itu sebentar lagi akan selesai. Sedikit demi sedikit personil kembali ke mesjid yang menjadi lokasi base camp kami. Perjalanan ke mesjid sebenarnya agak jauh untuk di tempuh dengan jalan kaki. Tapi, kami pikir gak papa lah kita jalan kaki saja sekali-kali. Kaki yang menahan beratnya tubuh ketika jalan mulai penurunan, panas matahari yang menyengat sampai-sampai peluh membasahi wajah, dan saat itu hanya kami berempat saja yang jalan. Aku, Kak Naima, Galyh ,dan Kak Dahlan.
Kurang Alif untuk BSMI Maros. Tapi, karena dia di tugaskan menjaga makanan di Mesjid jadi di maklumkan saja dan juga tidak mungkin kami meminta Alif meminta ikut bersama kami hanya untuk merasakan jalan kaki seperti itu dan meninggalkan makanan. Dari perjalanan itu, kami merasakan kalau tempat ini adalah surga lain dari hiruk pikuk perkotaan yang serba mewah. Di tempat itu, jalan masih sangat terjal untuk di lalui  kendaraan. Tapi anehnya, tidak kurang juga kendaraan yang masuk ke daerah tersebut. Listrik juga masih hanya beberapa daerah yang dapat menikmatinya, dan menurut salah satu Ibu yang ku tanyai kalau  penghasilan suaminya dalam sehari itu tidak menentu karena hanya bekerja di kebun orang lain. Paling banyak Rp.20.000. Masya Allah. Alangkah borosnya saya karena Rp.20.000 itu biasanya hanya ku gunakan untuk membayar pete-pete ketika berangkat ke kampus. Itu baru berangkat, belum pulangku, dan belum makanku. Tamparan lagi ini untuk saya. sadarlah Ulfa. :(
Allah selalu punya cara sendiri untuk menegur hambaNya. Tak semua yang kita anggap ini pantas dan wajar itu memang yang benar. Kita ini memang hanya manusia biasa. Banyak hal-hal yang masih perlu kita pelajari. Masih banyak yang perlu lagi kita telik baik-baik agar hati kita tak mati begitu saja. Iman kita harus senantiasa di upgrade agar tetap segar seperti nailofar.
Menjadi Relawan itu menjadikan seseorang lebih mudah peka akan sesuatu. Seorang relawan sudah pasti berada dalam area permainan naluri yang sulit di gantikan apalagi di palsukan. Kecintaan akan sesuatu bisa saja karena faktor-faktor pendukung seperti benda, orang-orang, dan sebagainya. Tapi, RELAWAN hanya memilliki naluri yang ia kokohkan untuk ia jadikan alasan mengapa ia mencintai profesi itu. Tapi mungkin ada beberapa Relawan lain yang berbeda alasan denganku. Tak hanya berbicara sekedar naluri kemanusiaan yang dimiliki oleh para relawan itu tapi ada juga beberapa orang yang mengaku menjadi relawan karena berawal dari Trauma. Keluarga yang hilang di terkam bencana alam, membuat mereka tak ingin lagi ada orang lain yang terpuruk seperti dirinya. Namun, meski alasan sesederhana apapun itu tetaplah ia seorang volunteer.


Rabu, 19 September 2012

Menuju Sarjana #Part 2

di September 19, 2012 0 komentar
Kejadian yang sama terulang lagi..!!!
Arghh,adakah satu tempat di mana saya bisa mengangguk kalau dosen itu tak semuanya SADIS?
Di sudut mataku kini seolah sesuatu yang di paksa seperti ini tak harus lagi di pertahankan. Kenapa aku mesti bercapek-capek ria mengurus ini dan itu? Sementara aku tahu, aku di sini, di kampus ini, tak pernah menjadi rancangan kehidupanku. Mengapa aku mesti menguras tenaga, uang, hanya untuk mengurusi hal-hal yang tak pernah ingin ku perjuangankan. Apa itu Matematika? Siapa itu UNM? Ada apa dengan Sarjana Pendidikan? Untuk apa semua itu? Itukah semua itu yang harus ku perjuangkan?
Ketika kakiku seperti saja bambu yang di paksa memukul tanah yang di pijaki ini merasa sudah membatu, aku seperti robot yang di gerakkan dengan remot. Di paksa melakukan ini dan itu. Adakah satu saja lembaran hari yang mau berpihak untuk pena ku mengukir senyum di atasnya?

Ibu Nurhinda. Dosen yang selalu saja tak mau mengakuiku mahasiswa yang pernah ia ajar. Nilaiku tersangkut di dia.
Pak Darwing, dosen pembimbing yang hari ini seperti saja masih ingin ku berwibawa padanya. Padahal sungguh, aku TAKUT. Aku Takut gagal jika berhadapan padanya.
Siapa mereka ini? Membuatku terkukuh dalam kewenangan rasa takut yang menjerat hatiku, hatiku terkarbit rasa beban yang terbesar. bagaimana mungkin seorang muslimah sepertiku selalu takut pada manusia? Adakah? Gak ada saya rasa kalau saya mau melirik mereka, teman-temanku yang menjaga wibawa mereka di depan masalah mereka sendirii.
Wow,alasanku tidak bisa di analogikan lagi sebuah pemakluman. Ini sudah jauh dari wajar untuk mengeluh. Aku memang kini sangat-sangat mengeluh. >.<




Selasa, 18 September 2012

Menuju Sarjana

di September 18, 2012 0 komentar
Aku pun tak pernah menyangka. Hari ini aku menangis dengan langkah ku yang terpatah-patah sesenggukan. Aku tidak pernah bisa tahu sekuat apa diriku meski sejuta kali aku menyemangati sendiri raga ku.
Tidaklah yang kalian lihat tentangku itu adalah semua kebenaran. Kadang kala kau harus bisa membacaku, sifatku, rasaku yang ku taruh dalam-dalam agar tak sehelai sikap pun bisa memperlihatkan betapa rapuhnya aku ini.
Ada mereka yang begitu mencintaiku, memberiku banyak kata-kata motivasi, sampai aku tak tahu bagaimana lagi ku cerna semua nasehat-nasehat itu. Aku tak sekuat kalian. Aku ini lemah sekali. 
Jujur, aku sempat menyesali diriku. Kenapa aku sebodoh ini? Nilai-nilai mata kuliah yang tertunda bahkan ada yang Error itu tak semuanya karena kehadiranku saja yang kurang di semester awal, tapi terlebih karena kelemahanku, kebodohanku. Itulah aku. 

Dengan penuh kebingungan keluar dari pelataran Jurusan, aku menunduk agar tak seorang menyadari kalau kini aku menangis. Hidung aku sumbat dengan tissue agar aku tak menangis dengan keras meski dada ku bergemuruh seolah ada kemarahan yang di bendung sekian abad di dalam sana. Ya, aku masih merasionalkan sikapku untuk sementara waktu sambil memeikirkan kemana aku bisa menenangkan hati ku yang sudah terluka ini.

Aku mengingat kejadian 1/2 Jam yang lalu sambil berjalan-jalan kecil..
Aku menunggu seseorang, seorang Dosen, seorang Ibu..
Menunggunya di depan ruangannya, di kampus yang tak pernah ku datangi sebelumnya berhubung gedung kampus itu bukan kampus ku.
1 menit berlalu...
30 menit berlalu,
1 jam berlalu,
1 setengah jam berlalu...
AKU CAPEK... AKU BOSAN...
Ku putuskan untuk menghubungi Sang Dosen yang entah di mana rantah berantahnya..!!!
"Halo.."
"Assalamu alaikum, Bu. Saya Ulfa dari Mahasiswa Matematika. Mau menghadap sama ibu untuk mengisi blangko nilai mata kuliah "Pengantar Pendidikan" yang pernah kita ajarkan"
"Mahasiswa Matematika?"
"Iyya, Bu"
"Maaf, saya tidak merasa pernah mengajar kalian"
*Glegeekkk
"Ehh, pernah bu.. Tahun 2009 lalu ibu ngajar di..." Terputus. Tut.. tut.. tut..!!!

Ahhh, saya bisa Gila kalau begini.
Aku ingat, temanku esok akan ujian.
Rencanaku ujian hari Kamis kini benar-benar Gagal..

Aku bersandar di ruang tunggu jurusan. Aku menghela nafasku berharap bisa menenangkan aku yang kini benar-benar keletihan dengan ini semua. Kenapa? Aku bilang dengan hatiku. "Ini Ujian, Fa. Ini ujian. Ayo semangat." tapi sepertinya itu tidak berguna. 
Aku pamit pada teman-temanku yang kini sedang sibuk mengurus ujian meja esoknya.
Aku tersenyum melihat mereka karena aku seperti merasakan aliran yang ada dalam diriku juga menginginkan hal itu terjadi padaku.
Menuju Sarjana ini meletihkan, Ya Allah.
:'(

Meski biasanya mesjid bisa menenangkan aku, tapi hari ini aku tak memilihnya untuk bersemedi sebentar. AKu naik ke angkot dan di sanalah tangisku meledak seketika. Tidak lagi ku pedulikan bagaimana penumpang di sampingku melihatku. Aku hanya ingin menangis bu. Biarkanlah aku sendiri saja. :'(


Selasa, 11 September 2012

Uri Ne Chinguya

di September 11, 2012 2 komentar
KyuSung
Saya paling suka dengan Pict ini.
Mereka seperti mewakilkan kisahku, dengan seorang Teman. Kak Inchy.
Serumah selama kurang lebih kurang dari 3 Tahun, masih saja menjadi alasan kedekatan kami. Begitu merindukan kegiatan-kegiatan yang kini sudah tidak ada lagi. Ya, kami berpisah karena saya sudah tak lagi kost di sana.
Meski Ibu Kost kami yang galaknya seperti macan betina lagi di rampas makanannya, tetap saja tempat itu yang terbaik.
Tempat itu mengukir banyak sekali cerita, kejadian, kisah, dan sungguh aku merindukannya.
Tapi, aku lupa kapan kejadian pas nya kami bisa menjadi sangat dekat seperti gambar ini. Kyuhyun yang sangat di sukai kak inchy, dan aku yang begitu mengidolakan Yesung. Super Junior menjadi simponi persahabatan kami. 
Ada banyak orang yang telah menegur kami lantaran kami mengidolakan boyband yang 1 ini.
Contohnya saja ada seorang teman yang ikut menegur. Dia ini akhwat sejati. Dia bilang apa yang kami idolakan itu sangat tidak Islami. Mengidolakan mereka yang bukan dari dari kalangan kita orang Muslim, dan musik-musik yang juga ini sangat tidak Islami. Aku dan Kak Inchy tak pernah protes dan merasa ini berlebihan. Memang benar, ini salah. Tapi, kami hanya sekedar menyukainya saja. Tak sampai kami seperti para ELF yang menunggui SuJu di hotel sampai nginap ampe tiga hari hanya untuk mendapatkan tiketnya ketika mereka SS4 di jakarta. Kami tak seperti para ELF yang seasrama dengan Kak Asiz di Jepang di mana semua perabotnya adalah icon SuJu. Dari gelas, piring, sampai alat mandi pun semua SuJu. Ya, kami tak seperti mereka. Kami hanya menyukai mereka karena lagu-lagu mereka yang sangat easy listening. Persahabatan mereka yang juga tak kalah uniknya. Kami tak mengikuti modern, yang setiap ada yang baru maka kami juga mengikutinya. Tidak sama sekali. Kami memang menyukai apa yang kami anggap ini bagus.
Berawal dari hal-hal kecil ini, muncul lagi kebiasaan-kebiasaan yang nyaris sama antara kami. Kebetulan di kost-an itu, kamarku dan kamarnya kak inchy berdampingan. Di antara beberapa kamar, kamarku lah dan kamarnya kak inchy yang nyaris tak pernah ada asap mengepul (baca:gak pernah masak). Ya, kami malas masak. kami lebih senang makan di luar. Memilih menu apa yang akan melepas rasa lapar kami. Ketika tak ada lagi nafsu untuk makanan ala mahasiswa kost di luar sana, yang paling sering kami pilih adalah memasak "Indomie Coto Makassar" di temani dengan beberapa jeruk nipis dan cabe rawit. Kami terkenal di kost dengan kedekatan ini. Katanya kami ini benar-benar clop dan itu tak salah. Kami memang sangat clop. Selain MIE COTO MAKASSAR itu, nonton adalah rutinitas kami yang tak bisa di ganti lagi. Selalu saja ada alasan kenapa kami selalu punya waktu untuk nonton. 
Lagi di TO
Ketika kegiatan kami bertubrukan, kami mencoba mencari cara dan jalan lain agar bisa mendapatkan apa yang kami rencanakan. Ketika aku kuliah, kak inchy akan menungguku, begitupun seblaiknya. Ketika kak inchy sibuk, aku pun akan menunggunya. Aku ingat, ketika kak inchy KP di kampusku yang lagi dalam proses renove, dia yang anak teknik nangkring bebas di kampusku. Tapi, bukan berarti kami sering ketemu. Kami sibuk dengan urusan masing-masing. Tapi JUJUR memang aku sempat bolos karena aku bertandang di tempatnya waktu itu. Kak Inchy lalu memperkenalkanku dengan teman-temannya walaupun sebelumnya memang aku sudah kenal dengan mereka di cerita-cerita kak inchy, maupun di fotonya. Di antara mereka ada kak arhul, kak nyul, kak anchu, kak itha, kak mila, kak inar, kak dhila. Aku kenal mereka semua. 
Kak Dhyla, Kak Arhul, dan Kak Inchy
Aku senang kenal dengan mereka semua karena pastinya, jumlah temanku kini bertambah. dari yang hanya sekmapusku saja, se-kostan ku saja, seorganisasi ku saja, kini aku sudah mengenal merka yang bukan sekampus denganku, juga tidak sejurusan denganku. Aku bahagia. :)
Inilah kami, inilah aku.
Aku begitu beruntung bisa mengenal mereka karena ketika aku bersama dengan mereka, aku nampak dan bahagia. Mereka anak teknik yang asli gokil habis, seru. Aku kadang cemburu dengan kak inchy yang punya sahabat-sahabat seperti mereka. aku tidak tahu apa mereka juga merasa beruntung mengenalku.. Hihihihi..
Kak Inchy, Kak Inar, kak Mila, kak Itha, dan kak dhyla
Tak hanya kak Inchy, aku pun memperkenalkan kak inchy dengan teman-teman dekatku. Alif dan Galyh.
Biar persahabatanku dengan kak inchy bisa tersebar ke mana pun.. Aku berharap sekali kami akan tetap seperti ini.
Selamanya.
Banyak yang ingin ku ceritakan tapi ini saja sudah membuat ku sangat merindukan saat -saat kami bersama.
namun, apalah lagi.
Kami ini hanya manusia biasa..
Kami ini hanya mahasiswa yang berhasil membangun keindahan kebersamaan.
Aku merasa, inilah cinta dari-Nya.
Aku menemukan kak inchy.
Kami ini adalah sahabat yang akan tetap seperti ini.
Malam seperti di foto ini takkan lagi pernah ada. Tempat nongkrong kami, di Air Mancur TC UIN itu akan menjadi saksi bisu saja akan kehadiran kami di malam-malam sebelumnya. Menata bias-bias cahaya yang telah terkurung kenangan yang tiada duanya,tiada gantinya,tiada samanya. Kami akan senantiasa merindukannya, meski sulit untuk memadukannya kembali. Ketika kelak misalnya kami sudah menjadi seorang Ibu, seorang Istri, kisah inilah yang akan kami ceritakan pada anak-anak kami. Anak-anak kami mungkin saja merasa ini tidak seseru kisah mereka nantinya, tapi mereka akan tetap harus mengetahuinya karena mereka anak-anak yang akan tetap bisa mengetahui sejarah panjang sang Ibu.
tapi, kami tidak akan membiarkan anak-anak kami kelak seperti kami. Kami ini banyak salahnya, banyak dosanya.
tentang SuJu, ya itu memang salah dan kami menyadari itu. Pondasi agama tentunya kelak akan bisa menyadarkan betapa hal-hal seperti ini akan sangat berpegaruh akan kelangsungan psikologi anak-anak kami. 
Air Mancur TC UIN (tempat Favorit kami)



Senin, 10 September 2012

Kamu,! Aku Bingung..

di September 10, 2012 0 komentar
Sebenarnya benar yang di katakan temanku. Aku memang Penasaran. Terlebih hanya pertautan waktu yang menghadirkanmu dalam episode waktu yang terbentang seketika saja. Rasanya memang terlalu munafik untuk jujur, dan membenarkan saja kalau memang aku ingin tahu saja. Sekedar itu saja.

Besok, aku menghentikan waktuku dengan seputik cerita yang begitu memutih dan menyebarkan aroma kebahagiaan untuk diary yang menungguku di ujung lain tempat di Bumi ini. Aku bingung. Apa aku bisa membuangmu segera setelah kenangan memang tinggal kisah? Ataukah kau akan tetap segar dalam ingatan seperti nailofar yang selalu segar?

Tentangmu, hanya aku, Tuhan, dan seorang kakak yang tahu..
Karena kau begitu mempesona,jadi hanya orang-orang tertentu yang berhak tahu tentangmu.

Tentang aku yang begitu terpesona, tentang aku yang begitu sumringah, tentang aku yang sedang kasmaran, aku menghadiahi mu dengan sepotong tulisan tentangmu.


Minggu, 09 September 2012

Sekilas tapi Indah

di September 09, 2012 0 komentar
Ada apa dengannya? Seharusnya dia sekarang sedang bisa membenteng lebih kuat agar tak mudah jatuh di kesalahan yang mungkin bisa lebih fatal? Ah, tidak. Dia kali ini tidak sedang melakukan kesalahan. Bukan salahnya.
Pertama kali melihat ketika Dhruva itu sedang mengambilkan makanan untuk Sang Ibu.
Beginikah dirimu?
Kalau Ya, maka tak salah lagi jika dia benar-benar bergetar karena mu.
Hingga saat ini sudah lewat dari beberapa jam sejak kau tersenyum padanya, dia tetap  mengingat persis wajahmu.

Untuk ukuran orang lain, kau mungkin biasa saja.
Tapi, bagi dia kau Dhruva.
Bintang yang takkan pernah berpindah tempat.
Itulah kau..!!!

-----

2 kali kita berada di tempat berdiri yang sama.
Awalnya, aku yang berada di belakangmu.
yang kedua, kau yang berdiri tepat di belakangku.
Aku masih bisa merasakan desahan nafas yang kau hembuskan 
ketika kau berada di belakangku meski jarak kita tidak terlalu dekat.
Terakhir kali nya, kau dan aku berhadapan.
Kita berhadapan.
Tidak untuk berbincang.
Tetapi, untuk Saling Salam tanda Pertemuan kita hari ini BERAKHIR di sini. Di hadapanku.
Senyummu aku masih ingat jelas, Dhruva.
Masih ingat.
Tak banyak Pintaku, hanya aku berharap Allah mempertemukan kita kembali.
Entah bagaimana situasi dan kondisinya nantinya.
Entah kau sedang berjalan, diam, membaca buku, sholat, atau bahkan ketika kamu sedang menggandeng tangan pacar/istrimu juga tak masalah.
Aku akan tetap tersenyum, padamu meski kau takkan melihat senyumku itu.

----

Lihatlah, dia sangat mengharapkanmu.
hatinya memilih kamu.
Dan kamu takkan pernah bisa menjadi Bintang tanpanya karena dia menjadikanmu inspirasi.
Baginya, Cintanya itu miliknya.
Tak mesti memilikimu, dia sudah cukup bahagia bertemu denganmu.

Dan dia, itu adalah aku.!



Sabtu, 08 September 2012

Aku Kagum..^_^

di September 08, 2012 2 komentar
-----
Pukul 08.12 menit.
Aku mencatat waktu ini karena aku suka momentum ini.
Kalau biasanya mereka nampak biasa,kali ini aku merasa dia tak biasa.
Pertama ia berdiri di depanku, ia tersenyum.
Aku hanya membalas seadanya saja.

Sebentar lagi, pesawat akan lepas landas.
Ketika semua orang sibuk dengan berbagai perbincangan-perbincangan tidak penting, DIA menjadi lain dari yang lain.
Dia kembali menengok kebelakang, ke arahku. DIA Tersenyum. Manisnya ya? Hihihi

Lalu, aku mengeluarkan skripsi dari dalam beg ku.
Saat itulah aku diam-diam melirik ke arah orang itu, cowok itu.
*Treett
Dia sedang mengaji.

aku mulai tidak konsentrasi.
Lagi, dan lagi, aku melirik ke arahnya.
Masih mengaji.

10 menit berlalu, aku mencoba konsentrasi.
20 menit berlalu, aku habis kebosanan.
30 menit berlalu, aku menguap.
setelah itu aku kembali melirik laki-laki itu.
Kali ini ia hanyut dalam do'a.

Kamu siapa?
Kamu membuatku kagum, kamu tahu?
Apa senyummu tadi memiliki makna?
Jujur, aku kegeeran dengan senyummu itu.

Aku senyum sendiri melihatmu dari sini..
Meski wajahmu yang sebelah kiri saja yang dapat ku lihat sekarang, tapi aku merasa aku kini bisa melihat wajahmu dengan jelas.

Ahh, sudah cukup.
Kau kini tercatat lagi dalam sejarah panjangku.
Aku memang tak mengenalmu, tak tahu tentangmu, tak tahu bagaimana dirimu, yang jelas AKU KAGUM..
Ahh, aku malu sendiri.. Hihihi


Ketika melangkah menuju pintu penjemputan, orang-orang mengerumunimu..!!!
"Kenapa?
Ada apa denganmu?" aku benar-benar heran dan bertanya-tanya.
Ku dengar salah 1 Ibu yang melewati ku menujumu, katanya Kamu Artis.
Hah? Artis?
Kenapa aku tak mengenalmu?
Kamu siapa?
Kenapa kamu tak begitu terkenal untukku, tapi membuatku kagum denganmu?
---

Haha, kali ini aku tertawa malu.
Aku mengagumi yang ternyata seorang Artis.



Kamis, 06 September 2012

Drie ster( 3 Bintang )

di September 06, 2012 0 komentar

Kemarin aku melawan segenap kebingungan yang entah dari mana saja asalnya.
Ada ada saja alasan mengapa aku selalu mengeluh dengan situasi yang hadir hari itu.
Keletihan-kelatihan yng menari-menari di ujung jari ku yang gemetar menahan lapar karena tak juga ada waktu untuk sejenak meninggalkan Kampus, berkejaran dengan dosen yang entah juga dari mana asalnya selalu saja ada alasan untuk berlari mengejar mencari mereka.
Supervisor yang ku lihat semuanya barusan di depanku, dengan semangat juang setinggi Menara Eiffel tiba-tiba terpecah 2 arah.
Ada yang belok kanan, ada yang ke ruang belakang.
Tentung.. Yg mana harus ku kejar?
Dari gaya'nya, Sprvisor 1 hendak keluar kampus (belum tentu bisa menemukannya kembali), yang ke-2 masuk ruangan.. Aman Pokoknya..!!!akhirnya ku kejar yang Sup.1 ku.. Ku tubruk sudut tangga yang tepat mengenai siku'ku,, 
"Haddyoohh.. Sakit.." Keluhku
"Edeehh.. Lamako, fa. Kejarmi cepat Bapak heh.. Maumi masuk di Mobilnya" Hardik temanku yang 1 Bimbingan dengannya Si Bapak 1.
"..."
Lari, lari, dan lari.
"Pakkkk...!!!" Teriakku yang membuat semua mahasiswa dalam dan luar kampus menidung arah teriakan (itu aku!)
3 minutes ago..Alhamdulillah selesai.
Mencari Sup.2 
"Pulangmi kak" Kata salah 1 Mahasiswa (kenapa na panggilka kakak? na tau umurku kah?hah,,dia kayaknya yg ngerasa muda.!!!
Setelah Pertarungan itu seharian,aku Pulang dengan sejuta rasa lelah..!!Aku lelah.
Aku lelah.
aku lelah..
Lalu aku berdo'a di pete-pete.
"Ya Allah, kasi ka kekuatan kasian. Kasi' kuat Ragaku, kasi kuat hatiku, kasi kuat teman2ku yang ku tempati mengeluh, kasi' kuat betisku,kasi'ka orang2 yang bisa bikinka semangat lagi..Aamiin" Sambil menelan ludah karena HAUS.

Do'aku tidak sia-sia.
Segala keajaiban, kenikmatan, dan kebahagiaan dari-Nya terbukti hari ini. 
Hari ini saya kaya akan ilmu kak..saya kaya sahabat..saya kaya semangat..saya kaya nasehat.. Saya SANGAT BERSYUKUR harii ini..

Hari ini ada 3 orang yang menjadi INSPIRATOR terbaikku.. 
1. Ma Yan (Seorang Gadis Kecil di Pedalaman Cina yang tempatnya tak tercatat barangkali dalam Peta dunia.. Dia sangat mencintai ILMU. Karena kekurangan menjadi sahbatnya,dia terpaksa menahan lapar,berpuasa selama 2 pekan hanya karena dia menabung untuk membeli sebuah PENA/PULPEN yang jika dia gunakan maka tulisannya akan semakin jelas yang hanya seharga 1 Yuan atau cuma Rp.1500.. Setiap harinya dia menempuh perjalanan perjalanan 20 km dengan JALAN KAKI di mana jalan yang ia lalui sarat akan PERAMPOK dan BINATANG BUAS yang senantiasa bisa memakan habis tubuh  mungilnya, dan mengambil semua barang2 miliknya yang tak berharga sama sekali sangking MISKINnya KAMPUNGNYA)


2.Kak Abdul Aziz Mustakim, (Seorang mahasiswa yang di kenal dari Sebuah social  media..Mahasiswa yang memberiku PESAN BERHARGA hari ini "ketika hatimu lelah dlm brjuang, ingatlah wajah2 mereka yg engkau perjuangkan!" yang ternyata menyentak kepalaku yang selama ini TERLALU BANYAK MENGELUH. Aku Terharu, aku Menangis)


3.Kak MahFuzah Hazirah, (Seorang Mahasiswi, yang aku tempel dirinya dalam dinding hidupku sebgai kakak yang seperti Peri..!!!) Terlalu banyak Kisah,ibroh,dan nasehat2 darinya yang tak bisa ku balas lagi.. ghansamidha :)Dengan ketabahan, dengan kebijakan2 yang kau lampiaskan di atas rasa marah, dengan sedikit sabar menghadapiku yang kekanak2an, dengan senyum yang selalu kau ikhlaskan untukku.. Dengan PERTEMANAN yang mau kau jalin dengan MANUSIA KERDIL SEPERTIku.. Hanya ku Balas, TERIMA KASIH..

Siapakah Besok yang akan jadi inspirator ku lagi Setelah Tempo lalu,PUTRA lah yang menjadi PEMENANG HARI-ku kala itu..!!!


Capekma mengetikk..!!!

(^_^ )
 

Lyu Fathiah Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review