Selasa, 31 Maret 2015

Selamat Jalan. Surga untuk, KALIAN!

di Maret 31, 2015 0 komentar
Maret 2015.
Bulan ini penuh sesak oleh air mata. Banyak yang meningalkan Alam Dunia di bulan ini. Mereka yang kukenal, mereka yang selalu ku sanjung, ku sayang, bahkan ku kagumi sangat dalam. 

Olga Syahputra memang bukan siapa-siapaku. Beliau hanya sosok manusia biasa yang kukagumi. Kelucuannya, perjuangannya, dan segala tindak-tanduk yang mengocok perut. Mungkin Meningitis hanya perantara Allah untukmu digugurkan dosanya sebagai manusia biasa. Sesungguhnya kita manusia memang hanya bisa berencana, semua tahu hal itu namun Allah pasti memiliki alasan lain dibalik setiap kejadian. 
Disaat Kak Olga meninggal, semua yang baik-baik mulai mencuat dipublik. Sebelum-sebelumnya, public hanya tahu beliau itu artis lawakan yang baru tenar, yang sensitif, yang banyak ketawanya. Namun, pas beliau meninggal, segala kebaikan-kebaikan mulailah bermunculan. Tentang anak-anak yatim piatu yang ia rawat, ia hidupi, anak-anak yang tidak mampu dibantu, dan masih banyak lagi cerita yang subhanallah, sangat membuat kita cemburu.
Saat meninggal, dari beberapa yang saya baca, katanya setelah wafat lebih dari 10 jam, jasadnya belum kaku, silahkan di baca selengkapnya tentang apa yang terjadi pada tubuh kita setelah kematian http://pribadimanfaat.blogspot.com/2013/06/proses-pembusukan-tubuh-manusia-setelah.html .

Maha Suci Engkau Ya Allah... Insya Allah Syahid, Kak Olga. Buktinya? Ini dia tanda-tanda mati syahid. 

Pertama: Mereka yang dapat mengucapkan syahadat menjelang kematian sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadis yang shahih diantaranya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang ucapan terakhirnya Laa ilaaha illallah maka dia masuk surga ) ( hadits hasan).

Kedua:
Kematian yang disertai dengan basahnya kening dengan keringat atau peluh berdasarkan hadis Buraidah bin Hushaib radhiallahu anhu:

Dari Buraidah bin Khusaib radhiallahu anhu: ( bahwa ketika dia berada di Khurasan sedang membesuk seorang sahabatnya yang sakit dia mendapatinya sudah meninggal tiba-tiba keningnya berkeringat maka dia berkata: Allahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( kematian seorang mukmin disertai keringat dikeningnya ) ( hadits shahih ).

Ketiga:
Mereka yang meninggal pada malam jumaat atau siangnya berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ( hadits dengan seluruh jalurnya hasan atau shahih )
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( tidaklah seorang muslim yang meninggal pada hari Jumaat atau malam Jumaat melainkan Allah Melindunginya dari siksa kubur ).

Keempat:
Meninggal dalam keadaan syahid dimedan perang sebagaimana firman Allah Ta’alaa :

Artinya: ( dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang terbunuh dijalan Allah mati, tetapi mereka hidup diberi rezeki disisi Tuhan mereka (169) Mereka bergembira dengan kurnia yang diberikan Allah kepada mereka, dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang belum mengikuti mereka dibelakang janganlah mereka takut dan sedih (170) Mereka memberi khabar gembira dengan kenikmatan dari Allah dan kurniaNya dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan balasan bagi orang-orang beriman) (QS Ali Imran :169-171).

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( orang yang syahid mendapatkan enam perkara: diampuni dosanya sejak titisan darahnya yang pertama, diperlihatkan tempatnya dalam surga, dijauhkan dari siksa kubur, diberi keamanan dari goncangan yang dahsyat dihari kiamat, dipakaikan mahkota keimanan, dinikahkan dengan bidadari surga, diizinkan memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya) (hadits shahih).

Kelima:
Mereka yang meninggal ketika berjuang dijalan Allah (bukan terbunuh) berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "apa yang kalian nilai sebagai syahid diantara kalian ?" Mereka berkata: "Ya Rasulullah siapa yang terbunuh dijalan Allah maka dia syahid." Beliau berkata: "jadi sesungguhnya para syuhada umatku sedikit." Mereka berkata: "lalu siapa mereka Ya Rasulullah?" Beliau berkata: "barang siapa yang terbunuh dijalan Allah syahid, barangsiapa yang mati dijalan Allah syahid, barangsiapa yang mati karena wabah taun syahid, barangsiapa yang mati karena penyakit perut syahid, dan orang yang tenggelam syahid."

Keenam:
Mati kerana satu wabah penyakit taun, berdasarkan beberapa hadits diantaranya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: (wabah tha’un merupakan kesyahidan bagi setiap muslim). ( hadits shahih)

Ketujuh:
Mereka yang mati kerana penyakit dalam perut berdasarkan hadits diatas.

Kelapan dan kesembilan:
Mereka yang mati kerana tenggelam dan terkena runtuhan berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( syuhada ada lima: yang mati kerana wabah taun, karena penyakit perut, yang tenggelam, yang terkena runtuhan dan yang syahid dijalan Allah) ( hadits shahih).

Kesepuluh:
Mereka yang matinya seorang wanita dalam nifasnya disebabkan melahirkan anaknya:

Dari Ubadah bin Shamit radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjenguk Abdullah bin Rawahah dan berkata: beliau tidak berpindah dari tempat tidurnya lalu berkata: tahukah kamu siapa syuhada dari umatku? mereka berkata: terbunuhnya seorang muslim adalah syahid. Beliau berkata: ( jadi sesungguhnya para syuhada umatku, terbunuhnya seorang muslim syahid, mati karena wabah taun syahid, wanita yang mati kerana janinnya syahid [ditarik oleh anaknya dengan tali arinya kesyurga]) ( hadits shahih ).

Kesebelas dan kedua belas:
Mereka yang mati kerana terbakar dan sakit bengkak panas yang menimpa selaput dada ditulang rusuk, ada beberapa hadits yang terkait yang paling masyhur:

Dari Jabir bin ‘Atik dengan sanad marfu’ : ( syuhada ada tujuh selain terbunuh di jalan Allah: yang mati kerana wabah taun syahid, yang tenggelam syahid, yang mati kerana sakit bengkak yang panas pada selaput dada syahid, yang sakit perut syahid, yang mati terbakar syahid, yang mati terkena runtuhan syahid, dan wanita yang mati setelah melahirkan syahid) (hadits shahih).

Ketiga belas:
Mereka yang mati karena sakit Tibi berdasarkan hadits:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( terbunuh dijalan Allah syahid, wanita yang mati kerana melahirkan syahid, orang yang terbakar syahid, orang yang tenggelam syahid, dan yang mati karena sakit Tibi syahid, yang mati karena sakit perut syahid) (hadits hasan).

Keempat belas:
Mereka yang mati kerana mempertahankan hartanya yang hendak dirampas.Dalam hal itu ada beberapa hadits diantaranya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barang siapa yang terbunuh karena hartanya ( dalam riwayat: barang siapa yang hartanya diambil tidak dengan alasan yang benar lalu dia mempertahankannya dan terbunuh) maka dia syahid) (hadits shahih).

Kelima belas dan keenam belas:
Mereka yang mati kerana mempertahankan agama dan dirinya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barang siapa yang terbunuh kerana hartanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana keluarganya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana agamanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana darahnya syahid) ( hadits shahih).

Ketujuh belas:
Mereka yang mati dalam keadaan ribath (berjaga diperbatasan) di jalan Allah. Ada dua hadis dalam hal itu salah satunya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( ribath sehari semalam lebih baik dari berpuasa dan qiyamul lail selama sebulan, dan jika mati maka akan dijalankan untuknya amalan yang biasa dikerjakannya, akan dijalankan rezekinya dan diamankan dari fitnah) ( hadits shahih).

Kelapan belas:
Mati ketika melakukan amal soleh berdasarkan hadis:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah mengharapkan wajah Allah lalu wafat setelah mengucapkannya maka dia masuk surga, barangsiapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga, barangsiapa yang bersedekah dengan satu sedekah mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga) ( hadits shahih).

Kesembilan belas:
Mereka yang dibunuh oleh penguasa yang zalim kerana memberi nasihat kepadanya:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( penghulu para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muththalib dan seseorang yang mendatangi penguasa yang zalim lalu dia memerintahkan yang baik dan melarang dari yang mungkar lalu dia dibunuhnya)


... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....


Lalu, kemarin 30 Maret Guru kami tercinta, Asnaeni Mandja, S.Pd juga meninggalkan dunia ini yang INSYA ALLAH, saya dan mereka semua yakin IBU SYAHID.
Setelah berjuang sejak 2 hari sebelum meninggal karena mengalami pendarahan diusia 7 bulan kandungannya.
Ini anak ke-3 Ibu. Selalu, disetiap proses lahiran, selalu Ibu mengalami pendarahan yang berakhir pada Operasi Caesar. 
Namun, Allah berkata lain. Sang anak menarik Ibu ke surga lewat ari-arinya. Ibu Syahid. Meningal disaat melahirkan. Maha Agung sekali Engkau Ya Allah.


Kami, dan saya sendiri khususnya bersyukur bisa diberikan pelajaran yang sangat berharga oleh mereka. 


Selamat Jalan kak Olga dan Ibu.
SEMOGA KALIAN BISA TAHU,
BETAPA SAYA SANGAT MENCINTAI KALIAN. 


Foto Kak Olga yang paling saya sukai. Ceria, ramah, gagah. Apalagi dengan Gingsulnya. Love you!


Foto Ibu Asnaeni Mandja. Guru terhebat sepanjang masa. I LOVE YOU, Bu. 

Minggu, 22 Maret 2015

3 Ayah

di Maret 22, 2015 0 komentar
Pernah suatu waktu hidupku terasa sangat sepi. Semenjak meninggalkan dunia Kost yang banyak memberikan warna-warni kehidupan, sejak saat itu sahabat yang selalu mengekorku memang seperti tidak ada lagi. Bagi-ku yang lebih peka dengan kesendirian memang ini bukanlah masalah yang utama dalam hidup, hanya-kan tetap saja setiap manusia butuh yang namanya "sahabat". Yang bisa mendengarkan kita, menemani, bahkan jika hanya sekedar berbagi cerita suka dan duka. Defini si sahabat pastilah banyak sekali, yang utama mereka adalah orang kesekian yang pasti akan memberikan cinta setelah Orang tua, saudara, dan kekasih mungkin. 

Do'a dan harapan ku gantungkan padanya, agar saya tidak kehilangan sahabat lama namun ingin pula sahabat baru yang bisa menyesuaikan dengan kondisiku saat ini. Sejak di Maros kan memang susah bertemu mereka sahabat-sahabat semasa kuliah dan nge-kost, karena mereka sudah pada jauh. Memiliki jalan masing-masing yang sudah berbeda. Dan, hadirlah mereka manusia-manusia ini yang selalu saling menyapa dengan kata "Ayah". 


Awalnya saya diperkenalkan sepupu ke temannya, namanya Muhammad Danial Muchtar. Selanjutnya, setelah kami dekat saya yang memperkenalkan kak Nial ke Sardiana, sahabat semasa SD-ku. Lalu, Sardiana memperkenalkan Sarlinha ke saya dan kak Nial. Lalu, sapaan Ayah?
Itu sumbernya dari ke-booming-an ini:


Yah, selain hastag #MakassarTidakAman, meme ini juga lagi trend banget di Makassar. Istilah lucu ini dilatari gambar waria yang beraneka rupa. Kalimat-kalimat kocak yang disemati tulisan kata 'ayah' pun bemacam-macam. Mengundang tawa. Kira-kira karena bahasa yang kocak, campuran bahasa Bugis-Makassar. Apalagi adegan si waria pada gambar yang bertema: 'Ayah'. Misalnya, 'Instal Ulangka Ayah', Kucarikang ki Batu Bacang Ayah, Habismi Tawasku Ayah, Kunci Leher ka Ayah, dan sebagainya (sumber: Tribun). Ini bahan bercandaan juga buat kami. Dan, tanpa disadari istilah "Ayah" ini-pun kami gunakan setiap kali ketemu. 
Tak lama, banyak moment yang kami habiskan bersama. ^___^

1. Tour ke Taman Purbakala Leang-leang








 2. Malam Final STQ Kab. Maros





3. Malam Pengumuman dan Penutupan STQ Kab. Maros











Dan, saya-pun sayang kalian. Mmuuuaaccchhhh! Kapan moment selanjutnya kita lanjut lagi? :D

Sabtu, 21 Maret 2015

Generasi Qur'ani

di Maret 21, 2015 0 komentar
Katanya buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Itu benar, namun bisa juga terbantahkan. Saat acara STQ (Seleksi Tilawatil Qur'an) Kab. Maros yang dilaksanakan dari tanggal 16-20 Maret lalu, banyak sekali Qari'/ah dan Hafids/ah yang notebene keluarga atau orang tua mereka bukan dari latar belakang Qori' maupun Hafids.

Yang sempat saya ingat sedikit, namun tak sempat mengambil gambar wajah asli mereka beberapa anak yang mendapatkan juara I golongan Qori' anak dimana latar belakang keluarganya bukanlah juga seorang Qori' melainkan hanya seorang PNS biasa ayahnya, dan ibunya pun IRT biasa. Dan, ada pula yang mendapatkan juara untuk Hafids 1 Juz Anak juga bukan seorang Hafids orang tuanya. Meskipun memang ada beberapa anak lain yang memang kelebihan mereka ini yang diturunkan orang tuanya. 

Yang ingin saya tegaskan, bahwa "anak-anak kita-pun bisa menjadi Qori'/ah ataupun Hafids/ah", meskipun kita bukan Qori' ataupun Hafids. Mengapa? Yah, saya paham bahwa anak yang baik berasal dari orang tua yang baik. Tapi, apa perampok orang tuanya juga perampok? Belum tentu. Itu dikarenakan, anak-anak kita tidak memiliki kesalahan yang harus mereka tanggung atas kesalahan kita sebagai orang tuanya. Namun jangan dengan alasan demikian jangan sampai kita bisa melakukan kesalahan lain karena menganggap toh anak-anak kita tidak masuk dalam lingkaran setan yang kita buat. Hanya saja, kita perlu mendidik diri kita lebih baik lagi agar kelak saat memiliki anak kita sudah bisa mendidik mereka dengan jauh lebih baik lagi. 

Semoga kita semua bisa melahirkan anak-anak yang menjadi Generasi Qur'ani seperti mereka yang ada di STQ kemarin. Aamiin Ya Allah. 



 

Lyu Fathiah Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review