Jumat, 24 Februari 2017

Haji Kecil-ku (Manis-manis di Madinah)

di Februari 24, 2017 8 komentar

Assalamu alaikum warahmatullah wabarokatuhu..
Ya Allah, hihihi. Butuh waktu beberapa pekan untuk bisa menulis kisah paling romantisku ini sepanjang saya hidup selama 25 Tahun. Hahaha. Hal yang paling saya syukuri dan tidak ada lagi kesyukuranku di atas semua ini. Yakni ketika saya berhasil dan diberi kepercayaan, kesempatan untuk bisa menginjakkan kaki disini, di RUMAH-MU yang SUCI, tempat yang terbaik dipermukaan Bumi.
Dulu, saya hanya bisa melihat tempat ini dari balik layar TV, atau sekedar melihat gambarnya di buku, majalah, brosur Travel, dan dimana saja. Tempat yang selalu membuat saya mengemis didepan orang-orang yang ingin berangkat Umroh dan Haji, agar mereka mau membawa namaku ke sana. Alhamdulillah, atas Izin Allah SWT, saya berangkat ke sana dengan sebaik-baik perencanaanNya. Ada beberapa orang yang sekedar meng-aamiin-kan, ada pula yang benar-benar meng-aamiin-kan dengan sangat dalam. Sungguh tidak ada lagi kesyukuran di atas semua ini ketika do’a dan harapanmu terwujud. 
Haji Kecilku, akhirnya Kau wujudkan Ya Allah.. Terima Kasih banyak. Terima kasiiiih banyak. Allhamdulillah. Saya mencintai-Mu Ya Allah dengan cinta sangat dalam. Hingga otot wajah ku mulai merasakan tegang menahan tangis, sendi ditubuh bergerak menunduk malu dengan semua khianatku yang Kau balas cinta yang penuh untukku. Salamkan saya pada kekasih-Mu Ya Allah. Kekasih yang semulia-mulianya manusia di Bumi.
Saya akan mulai bercerita ya, hehe. Ada satu Point Penting terkait dengan mimpiku ini yang terwujud, yang semoga kita semua semakin yakin bahwa segala apa yang Allah sampaikan kepada kita adalah sebuah kebenaran yang mutlak. Dari sekian banyak do’a-do’a yang dipanjatkan, ada satu do’aku yang menembus langit dan diijabah secepat kilat. Lebih cepat dari pada saat saya berdo’a antara Adsan dan Iqamat, antara 2 khutbah, do’a selepas ashar di hari jum’at, do’a di sujud-sujud 1/3 malam. Do’a apami itu? Hihihi. Yakni, DO’AMU YANG TERSEMBUNYI UNTUK SESEORANG. Pernah mendengar haditsnya kan? Yang artinya:
Tidak ada seorang muslimpun yang mendo’akan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama”” (HR. Muslim).
Mungkin sekitar 3 bulan-an setelah saya berdoa untuk seseorang, do’a itu terkabul. Masya Allah. Saya bisa melihat orang tersebut bahagia sekali ketika apa yang saya doakan buatnya terwujud. Do’a apa itu? Dan siapa itu? Ibu-ku, Birrul walidainku.. Saya mendoakan beliau agar bisa kembali menginjakkan kakinya di tanah suci. Saya tahu bagaimana inginnya Mama ke sana, melihat ka’bah, memanjatkan do’a ditempat sebaik-baiknya tempat. Alhamdulillah, doa itu terkabul. Lalu, beberapa bulan setelah Mama berangkat Umroh, Allah memberikanku hadiah jauh lebih besar daripada apa yang ku minta. Saya berangkat Umroh juga alhamdulillah tanpa membayar sepeserpun. Allah Akbar. Allah Akbar. Allah Akbar. Pastinya ada seseorang yang mendaftarkan nama-ku di Travel Umroh ntah dengan alasan apa. Trus kenapaaa na sayaaa? Ahhh, sayapun bertanya-tanya dan sama sekali gak tahu alasannya apa dan siapa. Setidaknya seandainya saya bisa bersimpuh berterima kasih padanya, maka akan saya akan lakukan. Tapi saya gak tahu, siapa malaikat tersebut. Yang saya tahu Ustads dari pihak travel tersebut datang kerumahku membawa koper lengkap dengan Batiknya.
Setelah hari Sabtu, 28 MEI 2016… Hari dimana pihak travel kerumahku membawa koper dan batik Umroh, saya tidak percaya sampai benar-benar ada bukti nyata saya akan pergi. Yang saya lakukan hanya terus berdo'a  dan berharap pihak travelnya gak salah alamat dan TIDAK PHP. Awas mami kalo PHP, Haha. Saya menganggap saja itu tidak benar tapi saya munafik dan berharap itu memang benar.

Lalu, hari yang kutunggu pun tiba.

Sabtu, 14 Januari 2016.

SAYA PERGI.
SAYA BENAR-BENAR PERGI.
SAYA AKHIRNYA PERGI.
SAYA BERSYUKUR KARENA BENAR_BENAR PERGI.
Sekitar pukul 15.00 siang WITA kami-pun take off dari Makassar menuju Madinah. 12 jam berada di pesawat, hanya beberapa jam saja saya tidur. Sisanya? Sesekali saya nangis, sesekali dsikir, sesekali nangis lagi, sesekali dsikir lagi, dan tak lupa syukur yang begitu hebat mengepak di dada. Allah.. There's nothing immpossible for YOU. Ada 1 orang yang paling ingin saya sampaikan saat itu juga, namun urung ku lakukan dan ku piker akan lebih baik ketika tiba saja saya sampaikan. Orangnya itu Kak Fauziah Qatrunnada Alwi. Karena di beliaulah dulu yang paling sering mendengar tweet-tweet manjaku dan yang saya curhatkan tentang keinginan ku ini ke Tanah Suci. Dari zaman masih MABA sampai benar-benar kami sama-sama terpisah jarak. Semoga Allah memberikannya kehidupan terbaik dan pasangan hidup terbaik. Aamiin aamiin. 


Labbaikallahumma labbaik, labbaikaa laa syarikalak

Kami tiba di Madinah pukul 20.00 waktu setempat.





Untuk cerita selanjutnya, ANDA bakalan sering-sering melihat wajah titisan Nikita Willy ini nebeng di setiap fotoku, hahaha. Sorry Ayu. Ini rumahku. ngomong apa saja terserah saya ya!!! JANGKO PROTES. Sembari menunggu koper kami aman sentosa, saya sempat menangkap beberapa adegan menjengkelkan saat Batik kami, kehebohan kami, kalah sama orang-orang ini. Check it out...

Kopernya kami, hihi

Tawwanaaakkk

Tawwa lagi
 Pukul 02.00 malam, kami (saya sama ayu) ke Masjid Nabawi untuk menunaikan Sholat Isya. Rasanya pertama kali masuk ke Masjid Paling Agung ini benar-benar beda dengan masjid lainnya. Air mata jatuh tanpa permisi. Di hati hanya ada kalimat-kalimat, "Assalamu alaeeka Ya Rasulullah, Assalamu Alaeeka Ya Habiballah, Assalamu Alaeeka Ya Khaer an-Nas". Disini Rasulullah terasa dekat sekali denganku, melihatku sholat langsung, menjawab salamku langsung. Ya Allah..



 

Malam kami lewatkan dengan kesehatan yang sedikit lagi bakalan sakit. Demam mulai terasa, flu berat, dll. Ada 1 kejadian aneh yang terjadi ketika malam itu kami sholat di Masjid Nabawi. Jilbab yang saya pakai sebelumnya saya taro di kamar, ketika kami mau kembali ke hotel, kami menemukan jilbab itu tergeletak di tengah-tengah masjid. KOK BISAAA? Hahaha. Gak tau. Aneh saja. Kami punya waktu beberapa jam untuk ngapain saja sebelum ziarah. saya sempatkan memberikan kabar ke kak Fauziah. 




ZIARAH PERTAMA menuju Workshop Asmaul Husna...



Salah satu yang membuat bahagia di sana adalah anak-anak kecil yang meramaikan pelataran Masjid. Dengan riang dalam ketidaktahuan mereka berlari dan tertawa lepas. Disini mungkin adalah cerminan surga-mu Ya Allah. Allah Akbar. Alasan lain yang membuat bahagia adalah bertemunya kita dengan saudara sesama Muslim dari belahan Bumi Allah yang lain. Kami berada dalam kondisi serba asing. Bahasa beda, warna kulit, cara berpakaian, dan ahh banyak pokoknya. Oiaa, disini saya make masker karena Flu berat. Badan juga demam. Wajarlah. Pengalihan cuaca terlalu ekstrim buat tubuh lemahku. Buka masker sedikit saja bersin. Fiuhhhh.. Ckckck.





BAHAGIAAANYA ULFA

ZIARAH KEDUA, Masjid Quba. Masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW ketika pertama kali Hijrah di madinah. Adapun yang memiliki ide pembangunan masjid ini adalah Sayyidina 'Ammar RA yang mengusulkan membuat tempat berteduh buat Rasulullah agar beliau bisa beristirahat dan mendirikan sholat. Sayyidina Ammar lalu mengumpulkan batu-batu, dan rasulullah SAW yang pertama kali meletakkan batu pertama, disusul sahabat beliau Abu Bajar dan Umar. setelah itu, barulah kaum Muslimin beramai-ramai membangunnya. Masya Allah, indahnya rasa cinta itu antara kaum Muslimin.





ZIARAH KETIGA, JABAL UHUD. 




Jabal Uhud adalah bukit yang dijanjikan di surga. Penduduk Madinah menyebutnya dengan sebutan Jabal Uhud yang artinya 'bukit menyendiri'. "Jika kita ingin melihat bukit yang ada di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Nabi SAW bersabda, 'Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga',"(HR. Bukhari)
Di lembah bukit ini pernah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin sebanyak 700 orang melawan kelompok musyrikin Mekah sekitar 3.000 orang. Dalam pertempuran tersebut kaum muslimin yang gugur sampai 70 orang syuhada, di antaranya paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muththalib, yang digelari Asa­Dullah wa Asadur Rasul (Singa Allah dan Rasul-Nya), Mush'ab bin Umair, dan Abdullah bin Jahsyin. Setelah perang usai dan kaum musyrikin mengundurkan diri kembali ke Mekah, maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar mereka yang gugur dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur terdiri dari beberapa syuhada.
Muhammad SAW bersabda, "Mereka yang dimakamkan di Uhud tak memperoleh tempat lain kecuali ruhnya berada di dalam burung hijau yang melintasi sungai surgawi. Burung itu memakan makanan dari taman surga, dan tak pernah kehabisan makanan. Pada syuhada itu berkata siapa yang akan menceritakan kondisi kami kepada saudara kami bahwa kami sudah berada di surga."
Maka Allah berkata, "Aku yang akan memberi kabar kepada mereka." Maka dari situ kemudian turun ayat (QS 3:169) yang berbunyi, "Dan janganlah mengira bahwa orang yang terbunuh di jalan Allah itu meninggal." 46 Tahun kemudian, yaitu pada masa Khalifah Marwan bin Hakam, terjadi banjir besar sehingga makam Hamzah dan Abdullah bin Jahsyin rusak berat. Ternyata, meski sudah lebih dari 40 tahun di dalam kubur, jasad kedua sahabat itu masih segar, seperti baru saja meninggal. Maka jasadnya dikubur di tempat lain tapi masih di kawasan Gunung Uhud. Pada tahun 1383 H, dibangun tembok tinggi yang mengelilingi makam Hamzah dengan celah-celah jeruji, agar peziarah dapat menyaksikan makam tersebut. Di dalam areal pemakaman tidak ada tanda-tanda khusus seperti batu nisan, yang menandakan ada makam di sana. Kecintaan Rasulullah kepada para syuhada Uhud, terutama Hamzah mendorong beliau melakukan ziarah ke Jabal Uhud hampir setiap tahun. Jejak ini diikuti pula oleh beberapa khalifah setelah Rasul wafat.
Pernah sekali, Rasulullah akan mendaki ke bukit Uhud. Setelah keempatnya berada di puncak, terasa Gunung Uhud bergetar. Rasulullah kemudian menghentakkan kakinya dan bersabda, "Tenanglah kamu Uhud. Di atasmu sekarang adalah Rasulullah dan orang yang selalu membenarkannya." Tak lama setelah itu Uhud berhenti bergetar. Demikianlah tanda kecintaan dan kegembiraan Uhud menyambut Rasulullah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0MJSDracJUFLxpHsZ5D3uAuhFkgTNjZHyr1v4rh1iG6maVA4vJod2fnFXgSdgvR9o0XI28HnJGLadyUtStQXvFI-6UDq-2ZH113ttg-4WGVnrLxoB_RhyphenhyphendkBp6LLFZL2sEdg5XPx-mXiZ/s1600/umrah+318.jpg
Makam Para Syuhada

ZIARAH KEEMPAT, JABAL MAGNET
Apa keistimewaannya? Saya gak bisa menjelaskan secara ilmiah, haha. Silahkan googling untuk penjelasan lebih detailnya. Yang pasti, di sekitara Jabal ini Ice Creamnya murah, loh? haha. Yahh, selain itu dinamakan JABAL MAGNET karena (mungkin) ada magnetnya, ahh ntahlah, setiap kendaraan yang melintasi jalan ini akan bergerak sendiri tanpa sopir harus menggerakkan stir dan gas. Itulah pokoknya. wkwkwk. Salah 1 Hal yang menarik, salah satu gunung disini sempat terjadi longsor, dan hasil longsor itu pasirnya membentuk kalimat ALLAH. Masya Allah.

Posisi kami foto yang salah dan tulisan itu berada dibelakang kami
 ABAIKAN KAMI SAJA, hahaha. Kalau mau lihat lebih lama juga boleh. Keluargaku di An-Ni'mah Bulaeng Wisata, saya punya banyak sekali wajah-wajah manis. Kalau nda percaya lihat maki sendiri pale. haha. Ini Yang pertama fotonya pokoknyaaaaa, paling manismi. Semanis ice creamnya. Wkwkwk. 


Adaka disini, ditengah2 tapi nda keliatanka. Yang foto kejauhan karena kita kebanyakan
Sheilaaa na ambeki tempatku weh.
Ini sekeluarga tawwa pergi. Enakna cak. Hiks. Kak Rany n husband, Ibu dan adiknya Ikki.


Kaku na Alwan deh, merusak saja. Haha.




Dimadinah, kita bisa menjumpai makanan-makanan Indonesia. Ada resto yang memang menyediakan makanan ala orang tengah kayak sayaaa, haha. Biar di Madinah bakso juga na cari. Itu hari ada janjika orang mau na ajak ke sana, aisss, sampai ke Mekkah nda jadi-jadi. Untung sebelumnya sudah di inisiatifkan pergi langsung cari sama Ayu, Abdul dengan Kak Alling. Daaannn tadaaahhh… Inilah tempatnya. Hehehe. MAKANAN INDONESIA.




 Kalau kita kembali dari tempat ini, maka akan ketemu pemandangan indah seperti berikut ini. Menara Masjid Nabawi. 




Di Madinah dulu sempat saya bertemu dengan teman yang kenalnya di Pemberangkatan Jamaah Haji  2015 lalu, Beliau adalah Dokter Petugas TKHI. Dr. rahmah Yusnita, saya cuma manggilnya kak Rahmah. Kakak ini dekat sekali sama bapakku karena mereka sesama petugas dulu, bedanya bapakku sebagai PPIHI, dan selama menjadi petugas mereka berdua meluangkan banyak waktu bersama. Kami anak-nya bapak yang sekali ini saja bertemunya berdua saja dan justru di Madinah. Kota Suci Milik Allah. Hihihi. Alhamdulillah.



Lalu makan dan minuman ini adalah pemberian orang ketika kami masuk di masjid. Saya bersyukur sekali karena pada saat itu, kondisi kesehatanku lagi drop banget. Kepala pusing sampai gak bisa jalan. Bakalan jatuh atau roboh saya seandainya saat itu kak rahmah gak bantu. Hahaha. Ya Allah.  



Yahhh begini mi kerjanya anak'ta mama pas di sana. 
Kenalan-kenalan sama bangsa lain. Hihihi. 



Orang Palestina

Orang Maroko

Orang Turki

Indiaaa-hee, haha
Nda tau, haha. yg jelas penjaganya ini Kebun Kurma
Dan waktu kami di madinah pun berakhir... Kini kami prepare buat ke Mekkah. Dan rasa itupun berkecamuk. Perasaan sedih sekali ketika harus meninggalkan Masjid Nabawi. Ma'dunuk wae mata'ku (butir airmataku jatuh) pas di subuh terakhir disini. Ya Allah Ya Robbi, kembalikan saya lagi disini. Saya pamit pada Rasulullah lewat do'a-do'a dan sholawat pada-Nya. 
SAYA PAMIT YA RASULULLAH.

Pakaian Umroh pertamaku, yuhuuu.

Barang bawaan yang katanya simple malah rempong begini




 To Be Continued.. See you ini my story's of Makkah!!! 
Insya Allah cerita selanjutnya bakalan lebih manis dari cerita saat di Madinah, hehe.
Jangan bosan membaca ya. Kita tidak tahu dari tulisan mana kita mendapatkan ilmu. Ingat, ilmu itu mahal loh. Karena gelap dalam kebodohan itu gak oke banget. Hehe. BACALAH, maka kamu akan mengenal dunia.  ^___^
DAN JANGAN LUPA MENINGGALKAN KOMENTAR DI KOLOM BAWAH YANG TELAH DISEDIAKAN. Okkeee ikhwafillah? hihihi
 

Lyu Fathiah Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review