Selasa, 18 Agustus 2015

Story About Of Us

di Agustus 18, 2015
Ini bukan Taylor Swift.
Tapi, semua bisa bermuara dari sana.
Sebuah lagu yang mungkin tak sama persis dengan kisah kita, tapi juga sama, ini cerita tentang kita.

Kamu.
2 Tahun yang lalu kita saling tahu. Bermula dari fotoku yang kamu lihat dari sepupuku. Hingga benar ku katakan bahwa taqdir lah mungkin yang membawaku padamu, dan kamu padaku. Siapa yang membuat jemariku mengetik pesan untukmu, meminta tolong agar Koesionerku kau isi. Saat itu, saya seorang Mahasiswa yang kerja serabutan, agar bisa mendapatkan uang. Bagaimanapun caranya. Halal tentunya. Dan, intenslah sejak saat itu komunikasi kita. Kamu yang kesepian, dan saya yang respek kepada siapapun. Kamu yang selama ini telah menutup lukamu dri orang lain, dan saya yang masih sakit.
Kamu yang terlahir banyak melewati hari sendiri, dan apapun sendiri. Membuatmu menjadi pagar besi yang mengelilingi apapun yang kamu miliki.

Aku.
Yang selalu ingin ramai, selalu ingin bertemu dengan siapa saja. Lingkungan ku selalu ramai, berbanding terbalik dengan duniamu. Bahkan jika dimedia socialpun, selalu saja ramai. Dan, itulah duniaku yang tak sama denganmu. Memiliki banyak teman, lebih sering mengurusi rumah dan keluarga, lalu membaca buku, sibuk dengan kegemaranku sendiri.

Tiba-tiba.
Kamu memintaku selalu ada untukmu. Kamu terus. Telepon, sms, BBM, WA, Line, FB, Twitter, hingga didunia nyata.
Kamu bisa menemukanku dimana saja aku bersembunyi. Kamu bisa menungguiku berjam-jam yang ingin menghabiskan waktu bersama teman diluar rumah. 
Kamu bisa mengantarku sejauh apapun aku ingin pergi, asalkan kamu bisa bersamaku.
Sedangkan sebelumnya, AKU ANAK YANG MANDIRI.
Mama dan Bapak saja jarang sekali mengantarku kemanapun. Bahkan saat diasramakan sebulan karena Paskibraka saat itu, mereka hanya sekali menjengukku. KKN-ku yang jauh begitu, hanya 2x orang tuaku menjengukku. Kini, aku bertemu denganmu yang selalu ada buatku. Harusnya aku bersyukur. Tapii, jujur, itu bukan dunia yang ku rasaiii tenang dan nyaman. Bagiku kamu seperti Malaikat yang selalu ada buatku. Namun, ntah kenapa saya tidak menginginkanmu yang begitu? Kenapa? Kurang bersyukur apa aku? Justru yang kurasakan, SAYA TERBEBANI dan BOSAN.

Jelaskan padaku apa yang membuatmu bertahan padaku yang terus berperilaku jahat padamu? Mungkin jika aku melepasmu, atau memilih meninggalkanmu, saya akan menyesalinya karena mungkin saat ini kamulah yang terbaik yang Allah kirimkan untukku. Lalu apa saya harus bersabar, menunggu hatiku berpihak padamu? Mengembalikan rasa nyaman itu padamu? Lalu aku hanya harus berpura-pura terus bahagia bersamamu? Sampai kapan aku memakai topeng menjemukan ini? Apa aku badut yang bisa terus tersenyum didepanmu? Jika ternyata ketika sudah menikah, dan rasa itu tak kutemukan lagi padamu, rasa nyaman itu, apa yang harus ku lakukan? Tolooong, beritahu aku. Apa yang harus ku lakukan padamu saat ini? 
Jika kamu bertanya apa mauku, maka akan ku jawab; "Izinkan aku menjadi aku yang dulu"



~Lyu Fathiah
Jogja, 18 Agustus 2008

0 komentar:

Posting Komentar

 

Lyu Fathiah Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review