Katanya buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Itu benar, namun bisa juga terbantahkan. Saat acara STQ (Seleksi Tilawatil Qur'an) Kab. Maros yang dilaksanakan dari tanggal 16-20 Maret lalu, banyak sekali Qari'/ah dan Hafids/ah yang notebene keluarga atau orang tua mereka bukan dari latar belakang Qori' maupun Hafids.
Yang sempat saya ingat sedikit, namun tak sempat mengambil gambar wajah asli mereka beberapa anak yang mendapatkan juara I golongan Qori' anak dimana latar belakang keluarganya bukanlah juga seorang Qori' melainkan hanya seorang PNS biasa ayahnya, dan ibunya pun IRT biasa. Dan, ada pula yang mendapatkan juara untuk Hafids 1 Juz Anak juga bukan seorang Hafids orang tuanya. Meskipun memang ada beberapa anak lain yang memang kelebihan mereka ini yang diturunkan orang tuanya.
Yang ingin saya tegaskan, bahwa "anak-anak kita-pun bisa menjadi Qori'/ah ataupun Hafids/ah", meskipun kita bukan Qori' ataupun Hafids. Mengapa? Yah, saya paham bahwa anak yang baik berasal dari orang tua yang baik. Tapi, apa perampok orang tuanya juga perampok? Belum tentu. Itu dikarenakan, anak-anak kita tidak memiliki kesalahan yang harus mereka tanggung atas kesalahan kita sebagai orang tuanya. Namun jangan dengan alasan demikian jangan sampai kita bisa melakukan kesalahan lain karena menganggap toh anak-anak kita tidak masuk dalam lingkaran setan yang kita buat. Hanya saja, kita perlu mendidik diri kita lebih baik lagi agar kelak saat memiliki anak kita sudah bisa mendidik mereka dengan jauh lebih baik lagi.
Semoga kita semua bisa melahirkan anak-anak yang menjadi Generasi Qur'ani seperti mereka yang ada di STQ kemarin. Aamiin Ya Allah.
0 komentar:
Posting Komentar