Hampir saja saya melewatkan cerita seru di dalam keluargaku. Kami berkumpul antar sepupu ini sampai nginap bersama di karenakan salah 1 di antara kami akan menyempurnakan separuh dien'nya. Rumah kami memang dekat, jadi acara nginap bareng jarang banget di lakukan, mahfum kami sama-sama memiliki kebiasaan "susah tidur jika bukan di kamar sendiri". Ckckck. Yah, inilah cerita mungil untuk keluarga besarku!
* Malam Mappacci *
Sebagai orang Bugis, kami memegang kuat adat dan tradisi yang sudah lama menempel dalam setiap acara nikahan. Upacara adat mappacci
dilaksanakan pada waktu tudampenni (baca: duduk malam), menjelang acara akad nikah/ijab
kabul keesokan harinya. Upacara mappacci adalah salah satu upacara adat
Bugis yang dalam pelaksanaannya menggunakan daun pacar (Lawsania alba),
atau Pacci. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan biasanya dilakukan dulu
dengan mappanré temme (khatam Al-Quran) dan barazanji. Daun pacci ini
dikaitkan dengan kata paccing yang maknanya adalah kebersihan dan
kesucian. Dengan demikian pelaksanaan mappacci mengandung makna akan
kebersihan raga dan kesucian jiwa. Sebagaimana yang tertera dalam
ungkapan bahasa Bugis yang mengatakan bahwa:
Mappacci iyanaritu gau’ ripakkéonroi nallari
ade’, mancaji gau’ mabbiasa, tampu’ sennu-sennuang, ri nia’ akkatta
madécéng mammuaréi naiyya nalétéi pammasé Déwata Séuwaé
Adapun urutan dan tata cara mappacci adalah sebagai berikut:
Sebelum acara mappacci dimulai, biasanya dilakukan padduppa (penjemputan) mempelai. Calon mempelai dipersilakan oleh Protokol atau juru bicara keluarga:
Patarakkai mai bélo tudangeng
Naripatudang siapi siata
Taué silélé uttu patudangeng
Padattudang mappacci siléo-leo
Riwenni tudang mpenni kuaritu
Paccingi sia datu bélo tudangeng
Ripatajang mai bottinngngé
Naripattéru cokkong ri lamming lakko ulaweng
Adapun urutan dan tata cara mappacci adalah sebagai berikut:
Sebelum acara mappacci dimulai, biasanya dilakukan padduppa (penjemputan) mempelai. Calon mempelai dipersilakan oleh Protokol atau juru bicara keluarga:
Patarakkai mai bélo tudangeng
Naripatudang siapi siata
Taué silélé uttu patudangeng
Padattudang mappacci siléo-leo
Riwenni tudang mpenni kuaritu
Paccingi sia datu bélo tudangeng
Ripatajang mai bottinngngé
Naripattéru cokkong ri lamming lakko ulaweng
Ungkapan ini berarti:
Calon
mempelai dipersilakan menuju pelaminan. Pelaminan di sisi para
pendamping. Duduk saling berdekatan satu sama lain. Mereka duduk bersuka
ria di malam tudampenni, mappacci pada sang raja/ratu mempelai nan
rupawan. Tuntunlah dan bimbinglah sang raja/ratu menuju pelaminan yang
bertahtakan emas.
Dalam pelaksanaan mappacci disiapkan perlengkapan yang kesemuanya mengandung arti makna simbolis seperti:
• Sebuah bantal atau pengalas kepala yang diletakkan di depan calon pengantin, yang memiliki makna penghormatan atau martabat, kemuliaan dalam bahasa Bugis berarti mappakalebbi.
• Sarung sutera 7 lembar yang tersusun di atas bantal yang mengandung arti harga diri.
• Sebuah bantal atau pengalas kepala yang diletakkan di depan calon pengantin, yang memiliki makna penghormatan atau martabat, kemuliaan dalam bahasa Bugis berarti mappakalebbi.
• Sarung sutera 7 lembar yang tersusun di atas bantal yang mengandung arti harga diri.
• Di atas bantal diletakkan pucuk daun pisang yang melambangkan kehidupan yang berkesinambungan dan lestari.
• Di atas pucuk daun pisang diletakkan pula daun nangka sebanyak 7 atau 9 lembar sebagai permakna ménasa atau harapan.
• Di atas pucuk daun pisang diletakkan pula daun nangka sebanyak 7 atau 9 lembar sebagai permakna ménasa atau harapan.
•
Sebuah piring yang berisi wenno yaitu beras yang disangrai hingga
mengembang sebagai simbol berkembang dengan baik sesuai dengan arti
bahasa Bugisnya (mpenno rialéi).
• Tai bani, patti atau lilin yang
bermakna sebagai suluh penerang, juga diartikan sebagai simbol kehidupan
lebah yang senantiasa rukun dan tidak saling mengganggu.
• Daun
pacar atau pacci sebagai simbol dari kebersihan dan kesucian. Penggunaan
pacci ini menandakan bahwa calon mempelai telah bersih dan suci hatinya
untuk menempuh akad nikah keesokan harinya dan kehidupan selanjutnya
sebagai sepasang suami istri hingga ajal menjemput. Daun pacar atau pacci
yang telah dihaluskan ini disimpan dalam wadah bekkeng sebagai
permaknaan dari kesatuan jiwa atau kerukunan dalam kehidupan keluarga
dan kehidupan masayarakat.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Orang-orang
yang diminta untuk meletakkan pacci pada calon mempelai biasanya adalah
orang-orang yang mempunyai kedudukan sosial yang baik dan punya
kehidupan kehidupan rumah tangga yang bahagia. Semua ini mengandung
makna agar calon mempelai kelak di kemudian hari dapat hidup bahagia
seperti mereka yang meletakkan pacci di atas tangannya.
Jumlah
orang yang meletakkan pacci ke tangan calon mempelai adalah biasanya
disesuaikan dengan stratifikasi sosial calon mempelai itu sendiri. Untuk
golongan bangsawan tertinggi jumlahnya 2 x 9 orang atau dalam istilah
Bugis “duakkaséra”. Untuk golongan bangsawan menengah sebanyak 2 x 7
orang atau “duappitu”. Sedangkan untuk golongan di bawahnya bisa 1 x 9
atau 1 x 7 orang.
Cara memberi pacci kepada calon mempelai adalah sebagai berikut:
Diambil
sedikit daun pacci yang telah dihaluskan (telah dibentuk bulat supaya
praktis), lalu diletakkan daun dan diusap ke tangan calon mempelai.
Pertama ke telapak tangan kanan, kemudian telapak tangan kiri, lalu
disertai dengan doa semoga calon mempelai kelak dapat hidup dengan
bahagia.
Sekali-kali
indo’ botting menghamburkan wenno kepada calon memepelai atau mereka
yang meletakkan daunpacar tadi dapat pula menghamburkan wenno yang
disertai dengan doa. Biasanya upacara mappacci didahului dengan
pembacaan Barzanji sebagai pernyataan syukur kepada Allah SWT dan
sanjungan kepada Nabiyullah Muhammad SAW atas nikmat Islam.
Setelah semua selesai meletakkan pacci ke telapak tangan calon mempelai maka tamu-tamu disuguhi dengan kue-kue tradisional yang diletakkan dalam bosara.
Nah, itu dia makna dari MAPPACCI lengkap dengan gambar dan foto-foto proses mappaccinya. Keren kan? Bangeettt!!! :D
Next!!!
Setelah acara MAPPACCI Selesai dan kami telah membersihkan diri. Di lanjutkan dengan PROSESI MAKE OVER CRAZY!!! Ini untuk si calon pengantin. Prosesi ini bukan bagian dari adat ataupun tradisi kawan-kawan, melainkan PROKER KELUARGA sendiri. Hahahaa. Pengantin yang kita tahu lagi keletihan banget, kita paksa untuk TIDAK TIDUR sampai pagi. What for? Untuk melakukan Ritual wajib. What is that? Hehehe, apalagi kalau bukan.. MENGGILA BERSAMA CAMERA!!! Hahaha...
Sebenarnya masih banyak. Tapi, nge-upload foto-foto ini aja saya sampai nonton 3 episode dari Drama Korea "Faith". Lama banget kan? Nah itulah kenapa saya akhiri dengan, Terima Kasih telah membaca dan mengunjungi blogku. :)
*Bersambung*
^__________^
Setelah semua selesai meletakkan pacci ke telapak tangan calon mempelai maka tamu-tamu disuguhi dengan kue-kue tradisional yang diletakkan dalam bosara.
Nah, itu dia makna dari MAPPACCI lengkap dengan gambar dan foto-foto proses mappaccinya. Keren kan? Bangeettt!!! :D
Next!!!
Setelah acara MAPPACCI Selesai dan kami telah membersihkan diri. Di lanjutkan dengan PROSESI MAKE OVER CRAZY!!! Ini untuk si calon pengantin. Prosesi ini bukan bagian dari adat ataupun tradisi kawan-kawan, melainkan PROKER KELUARGA sendiri. Hahahaa. Pengantin yang kita tahu lagi keletihan banget, kita paksa untuk TIDAK TIDUR sampai pagi. What for? Untuk melakukan Ritual wajib. What is that? Hehehe, apalagi kalau bukan.. MENGGILA BERSAMA CAMERA!!! Hahaha...
Inilah hasilnya!!!
Taaddd..daaaa..daaaa... Jreengg..jreeeng.jreeengg..
Sebenarnya masih banyak. Tapi, nge-upload foto-foto ini aja saya sampai nonton 3 episode dari Drama Korea "Faith". Lama banget kan? Nah itulah kenapa saya akhiri dengan, Terima Kasih telah membaca dan mengunjungi blogku. :)
*Bersambung*
^__________^
0 komentar:
Posting Komentar