Rabu, 27 April 2016

Cabaran dalam Perjalanan Rasa

di April 27, 2016

Disetiap hari yang dihadirkan Allah, dihadiahkan untuk hambaNya selalu ada rahasia hikmah yang diselipkan untuk kita. Gunanya tak lain selain untuk mberi kita bukti betapa besar rasa kasihNya tiada batas. Pernah sekali saya mendengar sebuah cerita singkat. Ada seseorang jemaah yang bertanya pada seorang Kyai, "Kyai bagaimana cara kita mengukur kasih sayang Allah" tanyanya serius. Sang Kyai berkata, "Apa kamu bisa mengukur bagaimana besar kasih dan sayang serta perjuangan dan pengorbanan Ibumu hingga usiamu seperti saat ini?". Jemaah pengajian tersebut menggeleng mantap. "Begitulah kasih sayang Allah. Kasih sayangNya bisa kamu lihat dari Ibumu". Ibu, Ibu, Ibu. Mamak kalau saya sebut Beliau. Begitupun sahabat. Kita semua. Disaat kami tertimpa musibah kemarin, yang pertama kali terlintas dipikiiran kita adalah Ibu kita, Mamak 'ta'.
Sahabat saya yang kecelakaan, katanya dia sempat nangis. Hahaha. Meringis mungkin. Gengsinya lebih besar. Lalu saya? Ketika kecopetan, saya sadar, orang pertama yang ingin saya hubungi adalah Mamak. Pulsa seadanya gak mungkin nembus ke Mekkah, mamakku jauh ta pas anak ta butuh qta kasian. Hiks hiks hiks. Namun tangis ku sempat pecah sedikit, saat sudah bertemu sahabat yang sama2 kena musibah dihari yang sama. Mungkin karena kehangatannya, bisa menjalar seperti menenangkannya Mamak pas saya curhat. Dalam perjalanan rasa kami, ini mungkin cabaran untuk melihat bagaimana aliran itu menyatu menjalar dalam pikiran. Bagaimana membahasakannya ya? Hanya dapat digambarkan lewat kalimat familiar, "love makes you blind". Membuatmu lupa akan musibahmu. Kesulitan mu. Kenapa saya tidak terlalu terpikir dengan dompet yang hilang, isinya ada uang yang jumlah nya gak banyak tapi besar sekali menurut orang kecil macam sayaaa? Karena pikiranku tertuju sama teman yang kecelakaan. Lalu saat bertemu sahabat, mengapa ia rela menahan perih luka2nya demi mendengar ceritaku, mengantarku pulang sembari menahan sakit di kakinya. Itulah alasan yang ku maksud bahwa cinta akan membuatmu buta. Akan sakitmu, kesulitanmu. Kita saling mendengar keluhan masing2, menenangkan ketika salah satu dari kita menangis. Seperti itulah yang kamu namakan cinta. Yang akan membuatmu buta tapi menyembuhkan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Lyu Fathiah Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review