Dyah, adalah seorang Sahabat buatku. Rumah kami berhadapan. Sejak SD kami sudah bersama hingga akhirnya ia putus sekolah. Hmm, maklumlah. Karena ketiadaan biaya inilah mengapa Dyah harus mengakhiri semua iralan impian-impiannya. Saat ia menikah, saya sempat membuat kesalahan yang tak bisa ku maafkan karena aku tak bisa hadir di akad nikahnya di karenakan bertepatan dengan kuliahku. "Maafkan aku!!!" Kataku saat memeluknya dengan gaun pengantinnya. Putri pertamanya lahir dengan normal, dan Dyah memberikannya nama Putri. Pas sekali dengan wajahnya yang cantik seperti Ibunya.
Kehamilannya yang ke-2 mengalami masalah. Dyah di vonis mengalami HAMIL ANGGUR atau Istilah Medisnya Mola Hidatidosa.
Kehamilan anggur (mola hidatidosa) adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat dari kegagalan pembentukan bakal janin sehingga terbentuklah jaringan permukaan membran (vili) yang mirip gerombolan anggur. Hamil anggur adalah tumor jinak yang terbentuk dari trofoblas (sel bagian tepi sel telur) yang telah dibuahi. Tumor ini melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta serta membran yang memberi makan hasil pembuahan. Jenis tumor ini dapat menjadi ganas.
Secara medis, hamil anggur dapat terjadi karena tidak adanya buah kehamilan (agenesis), atau adanya perubahan (degenerasi) sistem aliran darah terhadap buah kehamilan pada usia kehamilan minggu ke- 3 sampai minggu ke-4. Penyebab lainnya yaitu terus berlangsungnya aliran atau sirkulasi darah tanpa adanya bakal janin sehingga mengakibatkan peningkatan produksi cairan sel trofoblas.
Hamil anggur juga bisa disebabkan oleh adanya kelainan substansi kromsom se*s. Gejala hamil anggur mirip seperti perempuan yang hamil normal, yaitu terlambat haid, mual-muntah, dan sebagainya. Pemeriksaan tes kehamilan juga memberikan hasil yang positif. Namun yang membedakan adalah, pada hamil anggur tidak terdapat tanda-tanda gerakan janin, rahim tampak lebih besar dari usia kehamilan sebenarnya, dan keluarnya gelembung cairan yang mirip buah anggur bersamaan dengan perdarahan melalui vagi**.
Melalui pemeriksaan radiologis atau rontgen tidak terlihat adanya tulang janin, melainkan sesuatu yang mirip sarang lebah atau badai salju. Sama halnya, pemeriksaan USG akan menghasilkan gambaran mirip badai salju dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda denyut jantung janin. Pada hamil anggur, kadar HCG akan meningkat lebih tinggi daripada kadar HCG pada kehamilan normal.
Gambar Spesimen Mola Hidatidosa Komplit |
Penanggulangan hamil anggur dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan mola (evakuasi), kemudian dilakukan pengawasan lanjutan (follow up). Pada perempuan yang subur dan masih menginginkan anak, pengeluaran mola dapat dilakukan dengan cara kuret atau kuret hisap. Seminggu setelah kuret pertama, kembali dilakukan kuret ulangan untuk memastikan rahim sudah benar-benar bersih. Sedangkan pada perempuan usia lanjut atau yang sudah tidak menginginkan anak, dapat dilakukan pengangkatan rahim (histerektomi).
Pada pengawasan lanjutan (follow up) dilakukan untuk memonitor dan mengevaluasi kondisi pasca evakuasi, baik secara klinis, laboratorium maupun radiologis. Pengawasan lanjutan dengan pemeriksaan HCG dilakukan satu minggu sekali sehingga kadar HCG menjadi negatif. Jika kadar HCG sudah negatif, masih diperlukan pemeriksaan selama tiga minggu berturut-turut untuk memastikan kadar HCG tetap negatif. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar HCG satu bulan sekali selama enam bulan. Jika pemeriksaan lanjutan menunjukkan kadar HCG yang masih tetap atau justru meningkat, maka harus dilakukan kemoterapi.
Saat itu dokter bilang bahwa penderita hamil anggur dianjurkan untuk tidak hamil dulu hingga pengawasan lanjutan selesai dilakukan. Bagi perempuan yang belum memiliki anak, dianjurkan memakai alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan selama satu tahun, sedangkan untuk tidak hamil selama dua tahun.
Saat itu, Dyah tertunduk lemas.
"Artinya tidak bisaka hamil selama 2 tahun" Katanya lemas.
"Artinya tidak bisaka hamil selama 2 tahun" Katanya lemas.
Aku yang saat itu sesering mungkin menjenguknya di RS seperti ikut merasakan betapa sakitnya aku jika aku di vonis tidak boleh hamil dulu.
Saat itu Dyah sedang bersedih yang berkepanjangan karena tak bisa hamil. Terus menerus mengingat apa yang dokter katakan itu dan terus menerus hanya bisa menangisi hasratnya yang ingin memiliki anak lagi.
"Kalau Anggur itu tidak terjadi, mungkin kini anakku sudah 2, Fa" Katanya lemas sambil terus mengawasi Putri yang berlarian di sekitarnya.
Lama tak bertemu dengannya karena harus ikut suami ke kota, saat bertemu lagi dia kabarkan kalau dia hamil 2 bulan.
"Hah? Hamil? Tapi dokter bilang dulu gak boleh hamil dulu" Kataku yang terkaget-kaget dengannya. "Hah,makanya aku tak mau memeriksakan kandunganku pada dokter. Aku tidak mau kecewa karena penuturannya kembali. Anak ini Allah yang kasi, Fa. Kalau memang dia di kirimkan untukku, pasti dia akan baik-baik saja. Dia pasti akan sehat dan akan lahir dan menemaniku bermain bersama dalam perawatanku". Masya Allah.
Itu terakhir kali bercengkrama bersama.
Lalu, Rabu kemarin tepatnya 12-12-2012, Pukul 07:00... Aku dapat kabar, Dyah melahirkan.
ALHAMDULILLAH..
Maka, lahirlah Zulfikar di Bumi-Mu ini Ya Allah..
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (Q.S. Ar-Rahman)
(^_^)
0 komentar:
Posting Komentar