Bagaimana ya memulainya?
Sepertinya aku jatuh hati ketika satu helai bunga sakura jatuh tepat di atas kepala ku. Meskipun itu hanya sekedar waktu sang bunga gugur, tapi ini terasa special karena kamu memberikan senyummu ketika semua orang mengatakan aku tak pandai dalam hal berteman. Yah, aku akui itu karena memang aku selalu menganggap kalau aku ini hanya akan diam saja ketika berteman dengan orang-orang. Meski demikian aku juga memiliki teman kok. Sapu, pel, dan bunga di taman sekolah kita itu adalah sahabatku. Menjadi teman ketika semua orang menjauh dariku, ketika semua tak mengerti kalau aku hanya anak gadis yang pemalu. :)
Berada di belakangmu ketika di kelas itu adalah hal terindah. Karena aku mulai nakal. Semenjak kamu duduk di depanku, aku hanya selalu menebak kamu lagi ngapain tanpa harus melihatmu dan memperlihatkan padamu kalau aku tersenyum ketika mendapati mu menguap. Hmm, kamu jangan malas-malas belajar. Aku akan membantumu ketika kamu merasakan kesulitan. Kita akan terbang bersama meski kamu hanya memiliki sepotong sayap.
Kaki ku akan melangkah jika kamu jenuh mengayuh langkahmu. Tanganku akan menggenggam ketika kamu merasa tanganmu lelah menggapai. Mataku akan memancarkan sinar ketika mata mu mulai berembun karena merasa jenuh. Dan, aku akan menjadi sebelah sayapmu yang masih mencoba tumbuh.
Waktu itu berawal dari elokan pertamaku. Melirik sebentar saja, aku sadar aku kini benar-benar melihatmu. Kalau dulu, ayahku pernah berlari meninggalkan konsernya karena ingin melihatku lahir dari tempat suci ibu, maka kini aku akan berlari ketika melihatmu melihatku!!!
Tak ingin.
Aku belum mampu mempertanggung jawabkan rasa yang tak jelas ini.
Aku juga tak ingin ada orang yang mengetahui keistimewaan dirimu di perasaanku yang terlalu cepat bersandar. Dengan kamu pernah tersenyum saja, sudah bisa aku membingkai bunga sakura itu.
Tapi, justru Tuhan sepertinya memberikan takdir yang seperti aku ingini.
Malam tahun baru ini, kamu resmi menjadi orang pertama yang tersenyum padaku sebagai Kekasihku.. Ketika kembang api meletus di udara, hatiku juga meletus bersamaan debur yang menderu telingaku dan perhatianku pada waktu sekarang.
Di depan jendela kamar ini, aku memeluk mimpiku. Mencintai pertama kali di Musim Dingin. Mencintai bersama salju!!!
2 komentar:
terus berkarya, terus menulis dan happy blogging :D
Ckckck.. Gumawoo.. :D
Posting Komentar