Labbaika Allahumma Labbaik, Labbaikallahumma Labbaik...
Selamat datang Para Tamu Allah, di TempatNya, di RumahNya, yang Suci.
Kalian adalah manusia-manusia beruntung yang sengaja Allah pilih untuk kali ini bisa menunaikan Rukun Islam yang ke-5. Semua mata kini tertuju pada kalian. Setiap tubuh yang melihat kalian menenteng koper Orange, sebuah beg kecil tergantung di leher kalian, sebagai tanda kalianlah Para Tamu Allah di 1433 H kali ini.
Relief Ka'bah |
Kami hanya tersenyum melihat kalian, sembari menelan liur, kami juga ingin seperti kalian. Muslim mana yang tidak mengharapkan hadiah istimewa dari Allah itu. Kita semua tahu, yang memberangkatkan kita ke Tanah Suci, bukanlah harta, materi, tapi Izin dari Allah. Ketika kemarin mendapatkan kesempatan ke Asrama Haji, mataku tertuju pada Relief Ka'bah yang berada tepat di tengah-tengah Asrama haji. "Wow, beginikah ka'bah itu Ma?" tanyaku spontan pada Mama. "Ini gak ada apa-apanya. Ketika kelak, kamu melihat ka'bah yang asli.. kamu tidak akan bertanya lagi pada siapapun untuk meyakinkan dirimu tapi kamu hanya langsung bisa merasakan air matamu kini telah tumpah". "Mungkin. Tapi, bagaimanakah rasa itu Ma?" tanyaku lagi. Kini Mama, Bapak, tak menjawabku. Mereka mungkin sudah teralih perhatiannya pada Aula, tempat berkumpulnya para jemaah. Salah satu keuntungan ku karena Bapakku adalah salah 1 pegawai KEMENAG Maros. Ini sudah bisa ku rasakan. Bukan karena apapun, tapi setiap tahunnya, musim haji bisa aku lewatkan di Asrama Haji. Tidak semua orang bisa memasuki tempat ini apalagi ketika Para Calon Jemaah sudah berada di sini. "Wow.." sontak aku berdecak kagum melihat para calon jemaah sudah berpakaian rapi dan memakai tanda pengenal masing-masing. Sempat aku di tegur karena suaraku terlampau besar kalau hanya ingin mengekspresikan kekagumanku. Sama seperti tahun sebelumnya, bersama sepupuku Sidar, kami melewati hari ini penuh antusias. Lain lagi, tahun ini kedua orang tuanya akan berhaji juga. Itu bedanya dengan tahun sebelumnya.
Berpose di Depan Relief Ka'bah |
Sebenarnya hari ini kepalaku agak puyeng, badan juga masih demam tinggi tapi saya tidak mau Tahun ini aku lewatkan hanya dengan alasan sakit. Melihat mereka yang pergi haji seperyi sebuah kekuatan tersendiri untukku. Membayangkan di antara puluhan orang yang memadati Asrama Haji ini ada diriku yang juga kini sedang mendengarkan arahan dari Panitia. "Ma, mauka juga" kataku pada Mama. "Berdoa saja. Insya Allah kalau sudah ada niat, akan di berikan juga kesempatan". Tapi kata-kata dari Mama-ku itu tidak cukup untuk membuatku tenang. Saya masih saja mengulang kata yang sama berkali-kali sampai Sidar pun mungkin sudah nyaris mati kebosanan mendengarkan kata-kataku. Mianhe!!!
Aula tempat para jemaah itu berkumpul, kami di batasi sebuah pagar besi. Ini mencegah para pengunjung, baik itu para petugas pengamanan, pedagang, maupun orang-orang yang mendapat kesempatan ke tempat ini secara cuma-cuma seperti aku bisa menerobos masuk mendekati para jemaah. Namun, meski demikian kami masih bisa berinteraksi dengan mereka.
Calon Jemaah |
Salah seorang ketua regu jemaah mendekatiku dan memberiku sebotol madu. "Wah,makasih pak" kataku. "Iyya nak,sama-sama" Katanya. Aku benar-benar berlimpahan rezeki. Sebelum berangkat semua jemaah di beritahu bahwa tidak boleh membawa makanan, minuman, dan alat-alat sembarang. Karena banyak dari mereka yang membawa madu lebih, maka sebagiannya pun di berikan pada kami. Alangkah beruntungnya diriku yang sedari tadi bertengger di pagar besi ini. Sudah banyak sekali makanan, minuman, yang di berikan padaku. Meski aku sudah berkali-kali menolak tapi mereka selalu bilang "Kalau kamu tidak ambil, lalu ini mau di apakan nak? Sudah ya, ambil saja. Anggap ini sedekah" Kata mereka.
"Hmm,baiklah. terima kasih banyak ya Pak. Oia, kalau sampaiki di tanah suci. Do'akanka juga nah Pak,mudah-mudahan bisaka juga ke sana kasian" Kataku merengek bin berharap. Percuma ketemu mereka kalau tak titip doa. Mereka sudah mau berangkat. Seperdua usaha mereka naik haji sudah bisa di hitung dari sini. Ckckck!!!
Sidar dan Relief Ka'bah |
Namun, kebersamaan dengan para calon jemaah ini sebentar saja. Mereka sudah menuju mesjid untuk menunaikan sholat dsuhur sebelum berangkat ke airport. Yah, tak apalah. Sebelum mereka pergi aku segera meminta Bapakku untuk memberitahukan temannya yang akan berangkat haji untuk mendo'akan aku. Sekali lagi, aku menggunakan kesempatan ini baik-baik untuk di do'akan. Kali ajha memang tahun depan adalah rezekiku? Siapa yang tahu kan? Ckckck..
Beruntung aku yang masih memegang peranan penting soal GILA FOTO, maka aku juga tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku meminta adikku untuk mengambil gambarku ketika berada di reliefnya Makam Ibrahim. Wahh, rasanya saja sedemikian indahnya. Apalagi jika benar-benar aku sudah berada di sana. Ya Allah, akankah Kau mau menerima do'aku, harapanku untuk berangkat Haji Tahun Depan? :(
Rombongan Jemaah haji keloter 34 pun berangkat. Kini, kami hanya sisa menunggu Keloter 35. Rombongan itu juga termasuk kedua orang tuanya Sidar. Kami juga sempat mengantar ke kamar mereka. Indah sekali Ya Allah. Indah sekali. :(
Sayang sekali, kenikmatan di kamar para calon jemaah haji ini tidak bisa aku nikmati lama-lama karena aku merasa suhu badanku sudah sangat tinggi. Sidar pun mengecek badanku dan katanya ini sudah sangat parah. Demamku benar-benar membuatku tersiksa. Aku sudah tidak bisa lagi merasakan keindahan di sini.
Sebelum pamit, aku menuju kamar tante dan om-ku. Kembali aku meminta mereka untuk mendoakanku sekiranya tahun depan aku juga bisa mendapatkan kesempatan itu. Meski rasanya itu mustahil mengingat kini Maros memiliki 4000an lebih Calon Jemaah yang masih dalam taraf daftar tunggu. Termasuk nama-ku dan kakakku yang berada di urutan ke 4000an. Memang mustahil tapi saya akan tetap berdo'a, semoga keajaiban itu datang. Alasan kenapa aku ingin cepat-cepat pergi, karena aku ingin orang tuaku melihatku berangkat. Dari urutan namaku saja, sudah hampir sekitar 10 tahunan aku harus menunggu untuk berangkat haji. Siapa sangka kalau orang tuaku tidak bisa menemui hari di 10 tahun yang akan datang itu.
Namun, semuanya kembalikan saja padaNya. Allah itu tidak pernah tidur. Allah juga Maha Tahu. Meski inginku begitu besar, tapi Allah jualah yang akan menentukan waktu terindah mana yang akan aku temui untuk menuju RumahNya.
Kalau kak Fuzah sendiri memberikan pendapatnya, "Kali saja kamu berangkat nantinya justru sama suami kamu" Komentarnya. "Hahaha,ada ada sja kamu kak.. Justru aku ingin berhaji sebelum menikah agar aku tak meninggalkan anak dan suamiku selama aku berhaji". Pendapatku terbilang ekstrem juga. Gak mesti gitu juga kali fa..ckck.itu kataku dalam hati.
Entah bagaimana saya dan rezeki saya nantinya, saya tetap berharap TAHUN DEPAN SAYA BISA BERHAJI. INSYA ALLAH.
AYO ULFA, TERIAKKAN MIMPI KAMU. ALLAHU AKBAR.!!! :D
Mimpiku terlampau jauh memang,.
Mimpiku terlampau jauh memang,.
Tapi lagi dan lagi, aku percaya Allah akan selalu mendengarku. Dia tidak pernah tidur.
Meski malam tadi adikku menyelahi impianku dan berdoa "Semoga TAHUN DEPAN kamu MENIKAH".. Glegeekk,,Do'akan aku berhaji Tahun depan. Bukan Menikah.. :(
Kali ini, kedua orang tuaku dan adik-adikku hanya bisa tertawa.
Tak apalah!!!
Aku akan tetap berdo'a dan berharap, semoga tahu depan aku bisa berhaji.
Aamiin, Allahumma Aamiin!!!
Aku akan tetap berdo'a dan berharap, semoga tahu depan aku bisa berhaji.
Aamiin, Allahumma Aamiin!!!
Percaya saja.
Karena Allah sendiri bilang "Tidak ada yang bisa mengubah nasib suatu kaum, kecualii dirinya sendiri". So, apa yang harus aku takutkan dan aku ragukan?
Kalau saja Allah yang mengatakan demikian, maka tidak ada lagi alasan untuk ragu.
Ulfa, Percaya!!!
:)
4 komentar:
bah nda cocok postingx ma foto backgroundx..ckck.. yo wess lah ok ajha..
Hahaha,sa suka ini pict kak karena kaki ji keliatan..pengenka jga jadi petarung petualang!!!
aamiin Yaa Alloh... Allohumma aamiin..
semoga Alloh Yang Maha Berkehendak, berkenan untuk segera mewujudkan impian Ulfa yang pada dasarnya juga impian seluruh Ummat Muslim, termasuk kk juga di dalamnya...insyaAlloh...aamiin..
Aamiin Ya Robbal "alamin.. semoga kita semua di perkenankan ke RumahNya.. :)
Posting Komentar