Ketika nonton film Dream High tadi, saya kemudian mendengar salah satu lagu dari JB "When I Can't Sing".
Lagunya menurutku biasa saja, tapi itu membuat saya menangis. Bukan terbuai dengan liriknya, dengan alunan musiknya, tapi terlebih juga pada penimpaan diri sendiiri.
Translate Liriknya ini:
Meskipun aku kehilangan segalanya, jika popularitas ku turunmeskipun aku tidak dapat bernyanyi, jika mendapat pekerjaan yang berbedaApakah kamu masih bisa mencintaiku apa adanya aku?
Apa kamu tahu, siapa aku di layar bukanlah segalanya bagiku (kamu tahu?)Apa kamu tahu, bahwa kepercayaanku meluap membuatku semakin cemas? (kamu tahu?)berdiri dibawah lampu yang berkedip, ada bayangan tebal di belakangku
Meskipun aku kehilangan segalanya, jika popularitas ku turunmeskipun aku tidak dapat bernyanyi, jika mendapat pekerjaan yang berbedaApakah kamu masih bisa mencintaiku apa adanya aku?
Kamu katakan bahwa kamu mencintaiku
tapi,
Apa aku yang benar-benar kamu cintai? (Akukah?)
Kamu katakan bahwa kamu jatuh cinta padaku tapi
Apa aku benar-benar satu yang membuatmu jatuh cinta padaku? (akukah?)
Ketika kamu ditanganku, melihat padakuaku ingin menanyakan pertanyaan ini
Meskipun aku kehilangan segalanya, jika popularitasku turunmeskipun aku tidak dapat bernyanyi, jika mendapat pekerjaan yang berbedaApakah kamu masih bisa mencintaiku apa adanya aku?
Beberapa hari, sebuah hari akan datang (sebuah hari akan datang)aku datang dari panggung dimana tepuk tangan telah menurunseperti bahuku terasa berat (bahuku terasa berat)Kepalaku tergantung rendah (bahkan kemudian)akankah kamu berdiri disampingku?
Meskipun aku kehilangan segalanya, jika popularitas ku turunmeskipun aku tidak dapat bernyanyi, jika mendapat pekerjaan yang berbedaApakah kamu masih bisa mencintaiku apa adanya aku?
Aku ingin bertanya padamu…
SEMUANYA HANYALAH SEBUAH KENANGAN.
Meski aku meminta, untuk tetap begini...
Lagunya menurutku biasa saja, tapi itu membuat saya menangis. Bukan terbuai dengan liriknya, dengan alunan musiknya, tapi terlebih juga pada penimpaan diri sendiiri.
Translate Liriknya ini:
Meskipun aku kehilangan segalanya, jika popularitas ku turunmeskipun aku tidak dapat bernyanyi, jika mendapat pekerjaan yang berbedaApakah kamu masih bisa mencintaiku apa adanya aku?
Apa kamu tahu, siapa aku di layar bukanlah segalanya bagiku (kamu tahu?)Apa kamu tahu, bahwa kepercayaanku meluap membuatku semakin cemas? (kamu tahu?)berdiri dibawah lampu yang berkedip, ada bayangan tebal di belakangku
Meskipun aku kehilangan segalanya, jika popularitas ku turunmeskipun aku tidak dapat bernyanyi, jika mendapat pekerjaan yang berbedaApakah kamu masih bisa mencintaiku apa adanya aku?
Kamu katakan bahwa kamu mencintaiku
tapi,
Apa aku yang benar-benar kamu cintai? (Akukah?)
Kamu katakan bahwa kamu jatuh cinta padaku tapi
Apa aku benar-benar satu yang membuatmu jatuh cinta padaku? (akukah?)
Ketika kamu ditanganku, melihat padakuaku ingin menanyakan pertanyaan ini
Meskipun aku kehilangan segalanya, jika popularitasku turunmeskipun aku tidak dapat bernyanyi, jika mendapat pekerjaan yang berbedaApakah kamu masih bisa mencintaiku apa adanya aku?
Beberapa hari, sebuah hari akan datang (sebuah hari akan datang)aku datang dari panggung dimana tepuk tangan telah menurunseperti bahuku terasa berat (bahuku terasa berat)Kepalaku tergantung rendah (bahkan kemudian)akankah kamu berdiri disampingku?
Meskipun aku kehilangan segalanya, jika popularitas ku turunmeskipun aku tidak dapat bernyanyi, jika mendapat pekerjaan yang berbedaApakah kamu masih bisa mencintaiku apa adanya aku?
Aku ingin bertanya padamu…
Di lirik itu aku bertanya.
Bertanya pada diriku sendiri.
Ketika aku tidak memiliki segalanya, apa mereka yang ku cintai, yang ku sapa sahabat, yang ku tepuk bahunya ketika ingin merangkulnya, yang ku genggam tangannya ketika berjalan, yang ku simpan fotonya sebagai kenangan, akan tetap bersamaku? Akan selalu menjagaku? Seumur hidupku?
Satu yang kini membuatku putus asa.
Ketika SARJANA tak dapat ku raih di waktu yang kami, sahabat itu tentukan bersama, saat itu aku ragu mereka akan tetap bersamaku.
Bukan salah, tapi itu telah ku buktikan sekarang.
Mereka lenyap seiring angin menghembuskan waktu hingga berlalu pada bulan ke-2 mereka meraihnya.
Tak pernah pula bertanya mengapa mereka tak pernah menghubungiku, karena aku tahu sudah tak perlu menyakiti hati sendiri jika tak dapat penyandingan yang istimewa.
Mereka memiliki kehidupan yang harus di lanjutkan. tetaplah berjalan dengan kaki mu sendiri Ulfa.
Ketika di sini aku masih memiliki dia, seorang kakak yang penuh dengan perbedaan denganku itu. Negara kami berbeda, style kami pun nyaris jauh berbeda, dan semuanya berbeda. Ku kuat karena ia menopangku dengan semangat. Namun, aku kembali menangis ketika mengingat kalau semua itu akan menjadi abu. Dia akan pergi seiring pula waktu akan membawa kami pada kehidupan yang lebih panjang.
Lalu, dengan siapa kah aku?
Bahkan berdiri untuk bertahan pun aku rapuh. :'(
Bahkan untuk merayu angan agar tetap berharap, bermimpi, itu seperti menggoreskan silet di kulit sendiri. :'(
Bahkan mengatakan aku takut pun seperti pula tak kuat berkata dan meneruskan kalimat yang patah itu. :'(
Dan, bahkan untuk menangisi diriku sendiri saja aku malu. :'(
Sangat malu menangisi yang tidak berguna di diiriku. :'(
Untuk kehidupan yang ku miliki saat ini, memiliki mereka sedari aku masih bisa memberi mereka apa yang ku mampu, apakah bisa tetap begini Ya Allah?
Tetap bersama mereka?
Tak ada perpisahan?
Dan benar.
Kata-kata Kak Nurhidayah,
"Dan Saat itu pun aku tersadarkan ternyata dunia ini hanya penuh dengan rasa kehilangan, di tinggalkan dan meninggalkan hingga yang tersisa hanyalah sebuah Kenangan".
"Dan Saat itu pun aku tersadarkan ternyata dunia ini hanya penuh dengan rasa kehilangan, di tinggalkan dan meninggalkan hingga yang tersisa hanyalah sebuah Kenangan".
SEMUANYA HANYALAH SEBUAH KENANGAN.
Meski aku meminta, untuk tetap begini...
4 komentar:
kau tahu, ada temanku bilang.. pertemuan dan perpisahan itu satu lumrah kehidupan. bukan betapa lama kamu bersama tapi seberapa dalam kesan dari persahabatan itu padamu.. bukan seberapa dekat, tapi seberapa akrab dihati..jgn jadikan perpisahan suatu yg mencabut semangatmu.. tp jadikan ia kekuatan utk kau terus bertahan berdiri..berhenti mencari alasan utk lemah tapi carilah sebuah alasan utk tetap kuat meski bagaimana org berubah disekitarmu..keep strong my friend!!
Iya kak. Memang menjadi kuat itu susah. Seseorang juga pernah bilang padaku "Seseorang yang tak bisa memberikan selamat pada temannya yang telah menang, maka dia seperti hidup dalam neraka yang dia buat sendiri". Dan jujur, aku tak mau hidup dalam genangan itu. Aku telah memberikannya selamat, pada mereka sahabat-sahabat perjuangan, tapi untuk membuat hatiku tenang dengan kemenangan mereka, dengan mereka meninggalkanku, melupakannku, maka benar Aku telah hidup dalam neraka ku sendiri. Aku kalah!!!
^_^
Kata-nya "jagalah slalu prasangkamu, kepada Allah bahkan kepada siapapun"
Ini yang selalu aku dengarkan, bahkan sudah sering aku baca..
Tapi dalam aplikasinya, imajinasiku yang mengada2 selalu membawaku dalam prasangka yang mungkin tak pernah benar...
Menjadi orang yang di tinggal jauh dari yang seharusnya (menjadi sarjana tepat waktu. red) membuatku pernah berada di posisimu. Kekalutan, putus asa dan merasa sendiri membuat pikiran2 bahwa sahabat hanyalah omong kosong semakin menyudutkanku dalam egoku...
Hingga akhirnya aku mengerti, mengapa dulu mereka melakukan itu padaku... Menjadi SARJANA bukanlah suatu yang istimewa, lantas menjadi alasan seseorang memutuskan meninggalkan kita. Fase itu fase terberat saat itu, mmaka maklumi jika mengapa mereka tak ada di sisi kita..
Heheh *soktauu ini saya-nya* :Dv
terima kasih, atas nasehatnya..mungkin di sisi ini, hatiku menjadi sedemikian sensitifnya..makanya,cepat skali kalut dan galau.merasa sendiri,dan di tambah beban yang memusingkan.. :)
Posting Komentar