Terlalu terlambat memang menuliskan tentang KKN ini.
Semuanya di atur sedemikian sehingga. Halah!!! Ini agar Pak Rahman Sila mau berbaik hati sejenak dnegan kami.
ternyata memang orangnya baik hati banget!!! :D
Praduga-praduga di lontarkan begitu saja.
Tanpa berpikir sama sekali kalau bisa saja semuanya itu kebalikan dari apa yang kita pikirkan selama ini.
pulang ngajar, kita semua ke rumahnya Bunda. Katanya kan mau masak-masak lagi. Perkiraannya Pak Rahman akan tiba malam karena kesibukannya di kampus jadi agak telat untuk sampai di soppeng!
Maka kembalilah kita ke sana. Tapi sebelumnya, makan-makan dulu!!! Haha!!!
Proses masak-masak yang memakan waktu banyak.
Seharian berhadapan dengan asap.
Bakar ikan, sayur terong!!!
Di rumah saya malah tak perlu kena asap sampai begininya dan jujur sebenarnya saya tidak terlalu suka jika di minta membakar manual (pake sabuk kelapa) karena saya tidak tahan dengan asap.
Itu membuatku harus tahan banting meski mata sudah mengutuk-ngutuk dari tadi.
Namun, di KKN saya perlu menghargai dan menjalani apa yang masyarakat sini lakukan.
Dan saya pun melakukannya tanpa mengeluh, alhamdulillah. :)
Sekali-kali seperti ini kan gak papa. Toh juga inilah yang akan dan akan selalu saya ingat hingga sekarang!!!
Malamnya, kami seposko menunggu kedatangan Pak Rahman.
Datang pula KorCam kami untuk Kec. Lalabata Rilau di posko juga beberapa teman dari posko lain. Saya pun tak mengenal mereka secara baik. Hanya mengenal wajahnya.
Malam semakin larut namun sepertinya tanda-tanda kalau Pak Rahman akan datang nihil.
Ini meletihkan.
Rasa ngantuk benar-benar sudah mulai merayu di pelupuk mata.
"Patok mata pake kayu korek api" Solusi yang di tawarkan teman-teman lain. Gila! jelas gak ada yang ngikutin,hihi!!!
Kami berkumpul di ruang tamu dengan beberapa kelompok. Laki-laki dengan kelompok dan pembahasannya sendiri. Laki-laki lain online berjamaah, dan kami sendiri yang permpuan hanya bisa saling bercerita. Macam-macam kami lakukan guna menahan agar kelopak mata ini tak terkatup.
Tapi, kami hanyalah manusia biasa. kasian.
Satu per satu dari kami gugur,haha!!!
Kakak-kakak seposko ku sebagiannya sudah masuk kamar. Hanya saya, kak Lina kuadrat, dan kak wiah yang tersisa di ruang tamu. Itupun kak wyah tertidur pula di sini.
Sms datang bertalu-talu di hape ku.
Dari teman-teman di posko lain yang menanyakan kedatangan bapak benaran apa tidak. Sya hanya membalas BELUM.
Di karenakan padatnya kegiatan plus juga waktu itu gak bawa modem. Kalaupun bawa pun gak bisaconnect, habisnya Posko yang sangat tak mau menyatu dengan jaringan. Terima telpon saja sampai harus keluar rumah, ke bawah pohon mangga, manjat, trus teriak-teriak ampe yang di seberang sono bisa denger jelas nih suara. Hadoh, ribet banget bu, pak, saudara2!!
Dulu, waktu saya KKN nih ada kejadian lucu yang terjadi. Waktu itu sudah seminggu lebih kami berstatus Mahasiswa yang lagi Ber-PPL-KKN di Soppeng.
Dulu, waktu saya KKN nih ada kejadian lucu yang terjadi. Waktu itu sudah seminggu lebih kami berstatus Mahasiswa yang lagi Ber-PPL-KKN di Soppeng.
Kita-kita nih yang kebagian tempat di Soppeng tuh cuma sekali liat muka Pembimbing kami "Pak Rahman Sila". Itu pas pembekalan doang. Itu juga sa liatnya sekilas soalnyasaya asik-asik tidur di bahunya teman nek..Hihihi!!!
Pembimbing kami ini orangnya tegas habis. Dia akan benar-benar memperhatikan kehadiran selama di Posko, tingkah laku, proker, dan bagaimana keamanan dan kenyamanan anggota selama di Posko. Beliau juga kalo mau datang ke lokasi KKN yang beliau di amanahkan ntow gak bilang-bilang. Alasannya biar yang bolos dari posko bisa kedapatan dan ketahuan. Pokok dia suka ma yang sureprise gito deh.
Lucunya nih Bapak teman baeknya bunda posko ku, so meskipun posko ku bukan Posko Induk, tapi kami yang anak Posko SMP 2 watansoppeng tahu duluan kalo nih bapak mau datang. Secara, BUNDA sapa dulu? *Bundanya ANca lah..nasssaamii!!! Ka dia anaknya Bunda nenek,wkwkwk..
Me n Putra |
Pembimbing kami ini orangnya tegas habis. Dia akan benar-benar memperhatikan kehadiran selama di Posko, tingkah laku, proker, dan bagaimana keamanan dan kenyamanan anggota selama di Posko. Beliau juga kalo mau datang ke lokasi KKN yang beliau di amanahkan ntow gak bilang-bilang. Alasannya biar yang bolos dari posko bisa kedapatan dan ketahuan. Pokok dia suka ma yang sureprise gito deh.
Lucunya nih Bapak teman baeknya bunda posko ku, so meskipun posko ku bukan Posko Induk, tapi kami yang anak Posko SMP 2 watansoppeng tahu duluan kalo nih bapak mau datang. Secara, BUNDA sapa dulu? *Bundanya ANca lah..nasssaamii!!! Ka dia anaknya Bunda nenek,wkwkwk..
Maka segala Prosesi kami siapkan. Mulai dari masak banyak, rela berasap-asap ria bakar ikan, membersihkan Posko tanpa satu debu pun di lantai (ngepel seharian), de el el. Banyak sekali pokoknya.
Tapi, ada Putra yang menemaniku bakar ikan. Yang lain di belakangku poto2.hihi!!!
KeGIFOan ini sebenarnya mulai menjalar padahal sebelumnya itu sedikit sekalijia yang GIFO dan saya termasuk di dalamnya *Yang Gifo maksudnya!!!
Tapi tetapji anak2 juga pi sekolah dulu untuk ngajar. Kewajiban itu karena mengingat, kami ini Mahasiswa KKN-PPL sementara penilaiannya itu 80% adalah kegiatan PPL atau belajar mengajar di Sekolah.
Tapi tetapji anak2 juga pi sekolah dulu untuk ngajar. Kewajiban itu karena mengingat, kami ini Mahasiswa KKN-PPL sementara penilaiannya itu 80% adalah kegiatan PPL atau belajar mengajar di Sekolah.
Semuanya di atur sedemikian sehingga. Halah!!! Ini agar Pak Rahman Sila mau berbaik hati sejenak dnegan kami.
ternyata memang orangnya baik hati banget!!! :D
Praduga-praduga di lontarkan begitu saja.
Tanpa berpikir sama sekali kalau bisa saja semuanya itu kebalikan dari apa yang kita pikirkan selama ini.
pulang ngajar, kita semua ke rumahnya Bunda. Katanya kan mau masak-masak lagi. Perkiraannya Pak Rahman akan tiba malam karena kesibukannya di kampus jadi agak telat untuk sampai di soppeng!
Maka kembalilah kita ke sana. Tapi sebelumnya, makan-makan dulu!!! Haha!!!
Proses masak-masak yang memakan waktu banyak.
Seharian berhadapan dengan asap.
Bakar ikan, sayur terong!!!
Di rumah saya malah tak perlu kena asap sampai begininya dan jujur sebenarnya saya tidak terlalu suka jika di minta membakar manual (pake sabuk kelapa) karena saya tidak tahan dengan asap.
Itu membuatku harus tahan banting meski mata sudah mengutuk-ngutuk dari tadi.
Namun, di KKN saya perlu menghargai dan menjalani apa yang masyarakat sini lakukan.
Dan saya pun melakukannya tanpa mengeluh, alhamdulillah. :)
Sekali-kali seperti ini kan gak papa. Toh juga inilah yang akan dan akan selalu saya ingat hingga sekarang!!!
Malamnya, kami seposko menunggu kedatangan Pak Rahman.
Datang pula KorCam kami untuk Kec. Lalabata Rilau di posko juga beberapa teman dari posko lain. Saya pun tak mengenal mereka secara baik. Hanya mengenal wajahnya.
Malam semakin larut namun sepertinya tanda-tanda kalau Pak Rahman akan datang nihil.
Ini meletihkan.
Suasana Menunggu Pak Rahman Sila |
Rasa ngantuk benar-benar sudah mulai merayu di pelupuk mata.
"Patok mata pake kayu korek api" Solusi yang di tawarkan teman-teman lain. Gila! jelas gak ada yang ngikutin,hihi!!!
Kami berkumpul di ruang tamu dengan beberapa kelompok. Laki-laki dengan kelompok dan pembahasannya sendiri. Laki-laki lain online berjamaah, dan kami sendiri yang permpuan hanya bisa saling bercerita. Macam-macam kami lakukan guna menahan agar kelopak mata ini tak terkatup.
Tapi, kami hanyalah manusia biasa. kasian.
Satu per satu dari kami gugur,haha!!!
Kakak-kakak seposko ku sebagiannya sudah masuk kamar. Hanya saya, kak Lina kuadrat, dan kak wiah yang tersisa di ruang tamu. Itupun kak wyah tertidur pula di sini.
Smile All.. :D |
Sms datang bertalu-talu di hape ku.
Dari teman-teman di posko lain yang menanyakan kedatangan bapak benaran apa tidak. Sya hanya membalas BELUM.
Saya pun yang sedemikian ngantuknya sudah tidak tahan. Ini sudah pukul 00.21 loh!!! Besok kami harus kembali mengajar dan segera merampungkan proker KKN yang belum terealisasi. Saya beranjak dari tempat dudukku untuk mengambil air minum. Kali ajha bisa segar plong!!!
Tapi, apa yang terjadi?
Ketika saya berdiri, saya melihat ada ban motor di depan pintu!
Daaan, itu Pak Rahman Sila.
Aku tercekat.
Dengan refleks teriakanku membahana "Pak Rahman Sila dataaang"..
*Gubraaaakkk
Yang tadinya tidur, bangun kembali.
Yang tadinya Online, dengan cekatan berdiri dan memastikan benar apa tidaknya.
Yang make sarung buru-buru memperbaiki posisi sarungnya.
Yang merokok, buru-buru mematikan rokoknya.
"Assalamu alaikum" Salam Pak Rahman Sila kini membuyarkan lamunan kami.
"Waalaikumsalam, pak" serentak bak habis latihan seminggu!! Ckckck
Kakak-kakakku yang lain buru-buru merapikan kursi yang tadinya di tempati duduk sambil kaki juga bermain di atasnya, meja yang penuh puntung rokok, dan lantai yang berantakan dengan kulit kacang!!! *DingDong
"Untungnya posko kita lampunya remang-remang..andaikata tidak, mati kita. Bapak pasti sudah mencoret kita dari daftar mahasiswa sehat" kata salah satu kakak..hehe!!!
'Tapi, dah di beresin tadi kak" Jawabku
"Iyya, tapi sekarang jadinya pecah lagi tuh sampah2nya"!!!
Benar juga.. :(
Karena gugupnya kami, yang masih terbayang-bayang dengan sikap tegasnya Bapak Pembimbing kami ini, maka tak ada satupun yang berani bersuara kecuali Bapak yang masih mendengus keletihan habis perjalanan jauh.
"Kak, telpon Bunda deh" Ajakku pada kak Lina.
"Iyya, telponmi" Malah yang jawab Kak Sinar.
Maka di telponlah Bunda.
berselang 10 menit, Bunda datang!
*Vhyusss..
Posko langsung rame.
Inilah bedanya anak muda ma orang tua yang ngadapin sesama orang tua!!!
Langsung nyambung kan?
Pak Rahman Sila mengisi buku tamu Posko kami sebelum beranjak ke rumah Bunda untuk istirahat.
"Ahhh, Plong. Waktunya TIDUR'" teriak kami selepas Pak Rahman Sila pergi..hihihi!!!
Pertarungan kami dengan Pak Rahman Sila, biarlah hari esok yang menjawab.. *Sokkkk
Di rumah Bunda yang lain, kak wyah, kak sinar, kak hasan dan kak basri menemani Pak Rahman Sila. Entah apa yang mereka lakukan di sana itupun kami di posko tidak tahu dan tak mahu tahu karena yang terpenting saat ini adalah TIDUR saudara-saudara!!!
Kamar perempuan di Posko itu terbilang sempit untuk 6 orang.
Sebenarnya luas, cuma ada lemari besar yang bertengger ria bahkan saat sang empu rumah meninggalkannya 5 tahun lalu, lemari beserta isinya masih ada di sana.
Cukup memudahkan kami untuk menyimpan alat-alat aksesoris (bukan milikku karena saya gak punya kesian).
Dan malam itu, kamar sempit itu berubah total menjadi luas seperti kami tidur di lapangan terbuka.
Luaaaassss... Legggaaaa!!!!
Bersama kak Lina, saya tidur di dalam kelambu yang khusus kak Lina bawa ke posko!!!
Tidur kami malam ini seperti di surga seketika. Tak berhimpitan, tak kepanasan, tapi tetap kedinginan..Hihihi!!!
Hari yang melelahkan dengan tergantinya di esok hari yang penuh dengan keramahan bersama Pak Rahman Sila.
Indahnya!!!
Berpose bersama di rumahnya Bunda, Posko ke-2 kami!!!
Rindu sangat dengan suasana berkumpul seperti ini!!!
Semoga kalian yang ada di foto senantiasa di berikan kesehatan, Aamiin!!!
Miss U,Miss U, Miss U..
-Ulfa Hidayati-
KKN-PPL Terpadu SMPN 2 watansoppeng!!!
Tapi, apa yang terjadi?
Ketika saya berdiri, saya melihat ada ban motor di depan pintu!
Daaan, itu Pak Rahman Sila.
Aku tercekat.
Dengan refleks teriakanku membahana "Pak Rahman Sila dataaang"..
*Gubraaaakkk
Pak Rahman Sila |
Yang tadinya tidur, bangun kembali.
Yang tadinya Online, dengan cekatan berdiri dan memastikan benar apa tidaknya.
Yang make sarung buru-buru memperbaiki posisi sarungnya.
Yang merokok, buru-buru mematikan rokoknya.
"Assalamu alaikum" Salam Pak Rahman Sila kini membuyarkan lamunan kami.
"Waalaikumsalam, pak" serentak bak habis latihan seminggu!! Ckckck
Kakak-kakakku yang lain buru-buru merapikan kursi yang tadinya di tempati duduk sambil kaki juga bermain di atasnya, meja yang penuh puntung rokok, dan lantai yang berantakan dengan kulit kacang!!! *DingDong
"Untungnya posko kita lampunya remang-remang..andaikata tidak, mati kita. Bapak pasti sudah mencoret kita dari daftar mahasiswa sehat" kata salah satu kakak..hehe!!!
'Tapi, dah di beresin tadi kak" Jawabku
"Iyya, tapi sekarang jadinya pecah lagi tuh sampah2nya"!!!
Benar juga.. :(
Karena gugupnya kami, yang masih terbayang-bayang dengan sikap tegasnya Bapak Pembimbing kami ini, maka tak ada satupun yang berani bersuara kecuali Bapak yang masih mendengus keletihan habis perjalanan jauh.
"Kak, telpon Bunda deh" Ajakku pada kak Lina.
"Iyya, telponmi" Malah yang jawab Kak Sinar.
Maka di telponlah Bunda.
berselang 10 menit, Bunda datang!
*Vhyusss..
Posko langsung rame.
Inilah bedanya anak muda ma orang tua yang ngadapin sesama orang tua!!!
Langsung nyambung kan?
Pak Rahman Sila mengisi buku tamu Posko kami sebelum beranjak ke rumah Bunda untuk istirahat.
"Ahhh, Plong. Waktunya TIDUR'" teriak kami selepas Pak Rahman Sila pergi..hihihi!!!
Pertarungan kami dengan Pak Rahman Sila, biarlah hari esok yang menjawab.. *Sokkkk
Di rumah Bunda yang lain, kak wyah, kak sinar, kak hasan dan kak basri menemani Pak Rahman Sila. Entah apa yang mereka lakukan di sana itupun kami di posko tidak tahu dan tak mahu tahu karena yang terpenting saat ini adalah TIDUR saudara-saudara!!!
Kak Abu dan Kak Wyah.. Nassai Ngantukna kak abu,ckck |
Sebenarnya luas, cuma ada lemari besar yang bertengger ria bahkan saat sang empu rumah meninggalkannya 5 tahun lalu, lemari beserta isinya masih ada di sana.
Cukup memudahkan kami untuk menyimpan alat-alat aksesoris (bukan milikku karena saya gak punya kesian).
Dan malam itu, kamar sempit itu berubah total menjadi luas seperti kami tidur di lapangan terbuka.
Luaaaassss... Legggaaaa!!!!
Bersama kak Lina, saya tidur di dalam kelambu yang khusus kak Lina bawa ke posko!!!
Tidur kami malam ini seperti di surga seketika. Tak berhimpitan, tak kepanasan, tapi tetap kedinginan..Hihihi!!!
Hari yang melelahkan dengan tergantinya di esok hari yang penuh dengan keramahan bersama Pak Rahman Sila.
Indahnya!!!
Berpose bersama di rumahnya Bunda, Posko ke-2 kami!!!
Rindu sangat dengan suasana berkumpul seperti ini!!!
Semoga kalian yang ada di foto senantiasa di berikan kesehatan, Aamiin!!!
Miss U,Miss U, Miss U..
-Ulfa Hidayati-
KKN-PPL Terpadu SMPN 2 watansoppeng!!!
2 komentar:
lagi-lagi rasa yang sama. kita sama-sama terjangkit rasa yang sama. sama-sama larut dalam kenangan yg sangat ingin diulang....Dan akhirnya, keindahan sebuah pertemuan baru bisa dirasakan justru saat berpisah (haalhah!)
Halahh..memoar indah ini akan senantiasa terekam dalam jiwa..insya Allah
Posting Komentar