Senin, 31 Desember 2012

New Year? What is that?

di Desember 31, 2012

"We wish you marry christmas, We wish you marry christmas, We wish you marry christmas, and a HAPPY NEW YEAR"
Siapa yang tak pernah mendengar lagu ini?
Setiap tahunnya, lagu ini akan mengiringi settingan clip di teve-teve anda. Belum mengerti? NATAL dan TAHUN BARU.
Sudah INGAT?

Ya.. NATAL.. dan TAHUN BARU menjadi 2 Acara besar di dunia yang di nantikan oleh semua Agama tak terkecuali ISLAM.
Mengapa ISLAM menantikan Natal? Karena setelah Natal sudah pasti akan tibalah TAHUN BARU.
Mereka tahu tentang NATAL sebagai Lebarannya kaum Nasrani yang haram untuk di rayakan, namun mereka yang Umat Islam tidak sadar, tidak tahu, tidak mahu tahu, bahkan sok tidak tahu bahwa TAHUN BARU yang mereka rayakan, mereka sambut itu adalah tradisi Kaum Fremasonrik yang sangat jauh bertentangan dengan ajaran Agama kita. ISLAM.
Sesungguhnya, Perayaan 1 Januari adalah Budaya Kaum Freemason
(Muslimpress) - “The Roman ruler Julius Caesar established January 1 as New Year’s Day in 46 BC. The Romans dedicated this day to Janus , the god of gates, doors, and beginnings. The month of January was named after Janus, who had two faces – one looking forward and the other looking backward.”
Freemasonrik

Begitulah bunyi The World Book Encyclopedia tahun 1984, volume 14, halaman 237 ketika menjelaskan makna tanggal 1 Januari. Perayaan tahun baru 1 Januari ternyata memiliki sejarah panjang di mana perang Romawi mempersembahkan tanggal ini kepada Janus, dewa segala gerbang, pintu-pintu, dan permulaan waktu.
Tidak heran, bulan Januari diambil dari nama Janus sendiri, yaitu dewa yang memiliki dua wajah; wajah yang menghadap ke masa depan dan wajah lainnya menghadap ke masa lalu.
Nama Dewa Janus tidaklah asing dalam literatur paganisme. Ia adalah sesembahan kaum penyembah setan sejak zaman Yunani kuno. Sejarah pelestarian budaya penyembah setan ini pun sudah ada semenjak zaman Hermaic (3600 SM) dan dikawal oleh kelompok paganisme Freemason. Freemason sengaja terus menyuburkan budaya ini agar manusia bertauhid mampu mengalihkan perhatiannya dari agama menuju penyembahan satanisme.
Maka jika kita melihat perayaan tahun baru, maka di situlah kita dapat melihat nilai-nilai Yahudi masuk di dalamnya. Meniup terompet misalnya, kita sangat faham bahwa terompet adalah alat ciptaan Yahudi. Semula, budaya meniup terompet ini merupakan budaya masyarakat Yahudi saat menyambut datangnya Rosh Hasanah atau tahun baru Taurat, yang jatuh pada bulan ketujuh atau tanggal 1 bulan Tishri dalam kalender Ibrani kuno
Dewa Janus

Hal ini pun terpampang dalam Alkitab Imamat 23;24
“Katakanlah kepada orang-orang Isra’el, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai (terompet), yakni hari pertemuan kudus” (Imamat 23:24)
Pada malam tahun baru, masyarakat Yahudi melakukan introspeksi diri dengan tradisi meniup shofa, sebuah alat musik sejenis terompet. Bunyi shofar mirip sekali dengan bunyi terompet kertas yang dibunyikan orang Indonesia di malam Tahun Baru.
Sebenarnya shofar sendiri digolongkan sebagai terompet. Terompet diperkirakan sudah ada sejak tahun 1.500 sebelum Masehi. Awalnya, alat musik jenis ini diperuntukkan untuk keperluan ritual agama dan juga digunakan dalam militer teruta saat akan berperang. Kemudian terompet dijadikan sebagai alat musik pada masa pertengahan Renaisance hingga saat ini.
Hingga kini kelompok Freemason terus menggelar perayaan ini. Para masonik di belahan dunia pun dikabarkan sudah berkumpul di beberapa loji untuk menyambut tahun baru ini.
Mereka siap memasuki tahun 2013 untuk mempersiapkan The New World Order. “Happy New Year 2013 to all Freemason in the world,” bunyi laman Masonictimes.

Jadi, sekali lagi Merayakan Tahun Baru Masehi itu bukan kewajiban dan budaya kita. Itu adalah budaya yahudi yang secara sengaja di tanamkan dalam jiwa kita utamanya kaum Muslimin agar kita bisa memfamiliarkan simbol dan kegiatan-kegiatan mereka yang bisa menyesatkan kita. Berhati-hatilah terhadap YAHUDI. Kecerdasan mereka bisa kita tangkis dengan memohon perlindunganNya. 


2 komentar:

Rinem mengatakan...

o gitu ya, budayanya orang freemason? baru tahu gua

Lyu Fathiah mengatakan...

Yupp..
Dia budayanya orang Freemason..

Posting Komentar

 

Lyu Fathiah Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review