"Syifa, ini pertama kalinya ku lihat kamu lesu sepanjang pekan ini. Kenapa?"
"Gak papa, Rin. Aku hanya bersama dengan waktuku! Tanpa seorang pun!" Sembari melangkah meninggalkan Rina dengan kerutan alis.
Bagaimana Syifa bisa selesu itu. Dia anak yang periang. Kalaupun dia lesu, itu artinya masalahnya benar-benar berat.
Sudah sepekan ini dia tak bergairah menulis. Mading sekolah pun menjadi mandeg karena moodnya yang tak kunjung berubah baik. Terakhir senyum itu ku lihat sebelum ke kantin sekolah. Entah apa yang terjadi di sana.
"Rinaa.." Teriakan Bagas membuatku berpikir, apa mereka bertengkar?
"Kenapa?"
"Syifa, mana?"
"Kok loe nanya gue? Biasanya kan kalian barengan!"
"Ah, dia tuh ngehindarin gue sepekan ini. Sms, tlp, email, ibox, chat, semua gak di balas"
"Kok bisa?"
"Ya mana gue tahu?"
"Loe, bertengkar ma dia?"
"Gak juga"
"Trus?"
"..."
Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepala kami. Ada apa dengan anak itu?
Selepas sekolah, kami sudah kehilangan jejak Syifa. Kami tidak mengerti kenapa langkahnya bisa secepat itu hingga kami sendiri sulit sekali bisa menemukannya.
Kami berpikir, mungkin dia pulang lebih cepat. Ternyata, mamanya bilang Syifa belum di rumah. Tempat yang sering Syifa tandangi hanya Perpus sekolah, toko buku, dan taman kota.
Semuanya pun sudah kami datangi dan nihil. Tidak ada!!!
"Syifaa.. Kamu kemana?" Bagas seperti putus asa. Mereka telah bersahabat 7 tahun dan baru kali ini mereka saling menjauhi. Ada apa?
Aku sendiri yang cemburu dengan persahabatan mereka, bertanya-tanya. Ada apa dengan mereka?
Ternyata Syifa sudah tidak ke sekolah setelah aku dan bagas mencari-carinya. Usaha-usaha yang kami lakukan untuk bertemu dengannya gagal total. Kami tidak tahu lagi harus melakukan apa supaya kami bisa bertemu dengannya.
1 Mounth ago..
"Bagaass" Teriakan Rina membuyarkan lamunanku.
"Apaan?"
"Ahhh, loe dari tadi di cariin gak muncul-muncul"
"Kenapa memang?"
"Ini.." Rina menyerahkan sebuah undangan walimahan.
Ku buka daannn...
"Hah? Syifa? Syifa nikah?"
"Ho'o.."
"Kok bisa?"
"Ntahlah Gas. Gue juga gak tahu. Calon suaminya ini katanya anaknya teman ayahnya. Mereka di jodohkan"
"Tapi kenapa secepat ini? Sekolahnya bagaimana?"
"...."
Walimahan Syifa..
"Selamat, Fa" Bagas memberiku sebuah salam terakhir.
"Iyya, makasih Gas. Semoga kamu juga bahagia" Hatiku seperti teriris. Baru kali ini kami benar-benar terpisah. Suamiku, maaf. Kamu hanya laki-laki kedua di hatiku.
"Insya Allah"
"Iyya. Salam untuk Rihlah. Dia teman baikku. Jaga dia. Meski kalian belum jadi suami istri, tapi sebagai calon suaminya, kau perlu berjanji untuk menjaganya dengan baik"
"Hah? Maksudnya?"
Aku hanya tersenyum. Mungkin Bagas masih bingung, kenapa aku bisa tahu pernikahan mereka. Aku lebih dekat dengan Keluargamu, Gas ketimbang dirimu.
*****
"Maafkan mama, Gas. Tapi itulah yang nenekmu pesankan ke Mama sebelum dia pulang ke Jakarta"
"Tapi harusnya Mama ngasi tahu aku dulu sebelum Syifa. Bagas tahu Mama dekat sama Syifa, tapi tetap harus aku yang lebih dulu Mama kasi tahu"
"Memangnya kenapa?"
"Aku suka Ma, sama Syifa. Sangat suka. Bukan suka lagi. Tapi, sayang. Hanya saja kami tidak bisa memastikannya dalam sebuah hubungan karena prinsip kami masing-masing. Kini, aku tahu kenapa Syifa menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Itu karena dia tidak mau sakit hati ketika melihatku nanti bersanding dengan Rihlah. Mama tahu, Rihlah itu Sahabatnya SYifa juga"
"Justru karena mama tahu mereka sahabatan makanya Mama meminta pendapatnya SYifa. Dan ternyata Syifa setuju, nak"
Aku menghempaskan diri di sofa. Maafkan aku Syifa.. Maaf!!!
5 komentar:
suka skali nulis kisah cinta yang rumit.. nda adakah cinta sederhana yg bahagia saat membacax? lagi2 sakit hati ujung2x.. baru ulfa toh.. kalo nulis suka gak selesaikan.. itu tuh keag ceritax majlis.. khan gak selesai juga.. penasaran org taw..huhu
Ckckck,saya memang sukax jenis cerita yg begini..sepertika terobsesi menjadi Seorang Penulis yang mencintai awan gelap..wuidih!!hahaha
katanya cari jejak pelangi..kapan muncul pelanginya kalo awan gelap gak mw pergi2.. slalu kau terpaku pada awan gelap seakan putus asa utk myakini bahwa pelangi slalu ada setelah awan gelap berlalu..move on..hahaha.. byk cabaran gpp, asal penghujungnya terang menderang.. atau tak bersama juga gpp.. asal dinikmati kebersamaanx.. ini jalannya berliku, gak bersamaji juga akhirnya... mending menyerah dari pertama..
Awan hitam itu juga keren loh kak.hehe
hehehhe
Posting Komentar