Sudah sepekan ini aku mencintai duniaku. Sesaat seperti Allah menghadiahiku sebuah rasa cinta yang begitu besar. Aku memang mencintaimu tak tak begini. Sekarang aku merasa aku ingin memilikimu sampai TUA mu yang membuatku menjadi kakimu, tanganmu, matamu, bahkan nafasmu. Mengapa aku tak mencoba memahamimu? Oya, itu karena aku memang selalu saja menjadi yang lain dari mau dan harapmu. Maafkan.
Sudah sepekan ini kita akur, Pak. Aku sangat menikmatinya. Ketika kamu memintaku untuk mengajarimu tentang Lappy baru'mu, aku iyya kan meski harus berlari-lari karena ikan sedang ku goreng nyaris hitam bolong sudah dan kamu memanggilku ketika tersesat lagi dengan lappy itu. Apakah selama ini aku yang tak berbakti? Atau aku memang selalu saja mencari alasan agar tak bisa bercengkerama denganmu? Aku memang sempat marah padamu ketika ingin-inginku tak kau indahkan Pak. Termasuk Jurusan di Perkuliahan yang tak pernah ku cintai. Aku marah karena bukan MATEMATIKA inginku Pak. Bukan. Aku tahu, kamu tahu. Tapi, apa daya ku Pak. AKu hanyalah seorang anak yang harus menuruti inginmu. Tentang BSMI yang membuatmu memarahiku di meja makan karena aktif di Organisasi yang tak ada manfaatnya untuk kuliahku, itu menurutmu Pak. Tapi, BSMI adalah Naluriku yang membentangkan aku di sana. Salahkah jika aku ingin berbagi? Salahkah jika aku menjadi Relawan? Tolong jangan jadikan alasan karena aku perempuan makanya kamu melarangku. Sudahlah, aku masih saja bisa memakluminya. Karena aku perempuan. Pepatah Bugis mengatakan "Lebih baik menjaga 1000 ekor kerbau dari pada menjaga 1 anak perempuan". Ya, aku tahu kekhawatiranmu sedemikian seperti Pepatah tersebut. Kemarin, rapat BSMI di Klinik. Aku lagi dan lagi tak meminta izinmu ketika bepergian. baru saja pantatku rapat di lantai Klinik, telpon dari kakak bilang kalau kamu mencariku, Pak. Aku yang biasanya acuh tak acuh meski takut, kemarin aku tak takut dapat marah darimu, tapi aku tetap melangkah pulang kembali walau tetap diriku kecewa ternyata kamu masih belum pulang dan aku pengen kembali ke klinik tapi uangku tak cukup lagi. Sudahlah, kali ini aku menikmatinya Pak.
Tolong tetaplah begini. Aku menikmati kedekatan kita beberapa hari ini. Aku bahagia ketika kamu mau mengajakku sharing tentang masalahmu di kantor. Aku bahagia ketika kamu mnegingatkanku kalau aku sudah gadis, sudah harus tahu tentang urusan RT, sudah harus mengingat tentang Pernikahan, sudah harus bisa memikirkan kelanjutan S2. Semuanya kamu ingatkan.
Aku serasa menjadi GADIS sempurna sekarang. Terima Kasih, Pak. Tetaplah begini. Ku Mohon.. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar