-----
Pukul 08.12 menit.
Aku mencatat waktu ini karena aku suka momentum ini.
Kalau biasanya mereka nampak biasa,kali ini aku merasa dia tak biasa.
Pertama ia berdiri di depanku, ia tersenyum.
Aku hanya membalas seadanya saja.
Sebentar lagi, pesawat akan lepas landas.
Ketika semua orang sibuk dengan berbagai perbincangan-perbincangan tidak penting, DIA menjadi lain dari yang lain.
Dia kembali menengok kebelakang, ke arahku. DIA Tersenyum. Manisnya ya? Hihihi
Lalu, aku mengeluarkan skripsi dari dalam beg ku.
Saat itulah aku diam-diam melirik ke arah orang itu, cowok itu.
*Treett
Dia sedang mengaji.
aku mulai tidak konsentrasi.
Lagi, dan lagi, aku melirik ke arahnya.
Masih mengaji.
10 menit berlalu, aku mencoba konsentrasi.
20 menit berlalu, aku habis kebosanan.
30 menit berlalu, aku menguap.
setelah itu aku kembali melirik laki-laki itu.
Kali ini ia hanyut dalam do'a.
Kamu siapa?
Kamu membuatku kagum, kamu tahu?
Apa senyummu tadi memiliki makna?
Jujur, aku kegeeran dengan senyummu itu.
Aku senyum sendiri melihatmu dari sini..
Meski wajahmu yang sebelah kiri saja yang dapat ku lihat sekarang, tapi aku merasa aku kini bisa melihat wajahmu dengan jelas.
Ahh, sudah cukup.
Kau kini tercatat lagi dalam sejarah panjangku.
Pukul 08.12 menit.
Aku mencatat waktu ini karena aku suka momentum ini.
Kalau biasanya mereka nampak biasa,kali ini aku merasa dia tak biasa.
Pertama ia berdiri di depanku, ia tersenyum.
Aku hanya membalas seadanya saja.
Sebentar lagi, pesawat akan lepas landas.
Ketika semua orang sibuk dengan berbagai perbincangan-perbincangan tidak penting, DIA menjadi lain dari yang lain.
Dia kembali menengok kebelakang, ke arahku. DIA Tersenyum. Manisnya ya? Hihihi
Lalu, aku mengeluarkan skripsi dari dalam beg ku.
Saat itulah aku diam-diam melirik ke arah orang itu, cowok itu.
*Treett
Dia sedang mengaji.
aku mulai tidak konsentrasi.
Lagi, dan lagi, aku melirik ke arahnya.
Masih mengaji.
10 menit berlalu, aku mencoba konsentrasi.
20 menit berlalu, aku habis kebosanan.
30 menit berlalu, aku menguap.
setelah itu aku kembali melirik laki-laki itu.
Kali ini ia hanyut dalam do'a.
Kamu siapa?
Kamu membuatku kagum, kamu tahu?
Apa senyummu tadi memiliki makna?
Jujur, aku kegeeran dengan senyummu itu.
Aku senyum sendiri melihatmu dari sini..
Meski wajahmu yang sebelah kiri saja yang dapat ku lihat sekarang, tapi aku merasa aku kini bisa melihat wajahmu dengan jelas.
Ahh, sudah cukup.
Kau kini tercatat lagi dalam sejarah panjangku.
Aku memang tak mengenalmu, tak tahu tentangmu, tak tahu bagaimana dirimu, yang jelas AKU KAGUM..
Ahh, aku malu sendiri.. Hihihi
Ketika melangkah menuju pintu penjemputan, orang-orang mengerumunimu..!!!
"Kenapa?
Ada apa denganmu?" aku benar-benar heran dan bertanya-tanya.
"Kenapa?
Ada apa denganmu?" aku benar-benar heran dan bertanya-tanya.
Ku dengar salah 1 Ibu yang melewati ku menujumu, katanya Kamu Artis.
Hah? Artis?
Kenapa aku tak mengenalmu?
Kamu siapa?
Kenapa aku tak mengenalmu?
Kamu siapa?
Kenapa kamu tak begitu terkenal untukku, tapi membuatku kagum denganmu?
---
Haha, kali ini aku tertawa malu.
Aku mengagumi yang ternyata seorang Artis.
Aku mengagumi yang ternyata seorang Artis.
2 komentar:
buehh.. makax jangan terlalu GeEr dulu..saat pandangan pertama bertaup, beristigfarlah.. boleh jadi ia hanya mainan syaitan utk memerangkap kita..tahanlah diri dari pandangan kedua kerna boleh jadi, ia didorong oleh pandangan nafsu.. tak siapa tahu siapa jodoh kita, makax berdoalah, kalau dia orangx, pertemukan dalam keadaan yang lebih baikk..
Iyya..!!!
Bagaimana tdak sya lihat2ki,dia duluan lihatka..ckck
Posting Komentar